Pilu Ayah Antar Makanan Malah Temukan Anaknya Tewas Tergantung di Kos

Daerah Istimewa Yogyakarta

Pilu Ayah Antar Makanan Malah Temukan Anaknya Tewas Tergantung di Kos

Tim detikJateng - detikSulsel
Senin, 10 Jul 2023 20:30 WIB
Ilustrasi garis polisi
Ilustrasi. Foto: Dok. detikcom
Sleman -

Informasi berikut ini tidak ditujukan untuk menginspirasi siapa pun untuk melakukan tindakan serupa. Bila Anda merasakan gejala depresi dengan kecenderungan berupa pemikiran untuk bunuh diri, segera konsultasikan persoalan Anda ke pihak-pihak yang dapat membantu, seperti psikolog, psikiater, ataupun klinik kesehatan mental.

Pilu dirasakan seorang ayah warga Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) saat hendak mengantar makanan ke kos anaknya. Korban yang merupakan mahasiswa itu malah ditemukan sang ayah tewas tergantung di dalam kamar kosnya.

Peristiwa itu terjadi di kamar kos daerah Padukuhan Candikarang, Sardonoharjo, Ngaklik, Sleman pada Minggu (9/7) sekitar pukul 11.30 Wita. Korban merupakan mahasiswa salah satu kampus swasta di Yogyakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Mahasiswa universitas swasta gantung diri di kamar kos daerah Sardonoharjo, Ngaglik. Dilaporkan tadi siang pukul 11.30 WIB," kata Panit Reskrim Polsek Ngaklik Ipda Ys Udin Afriyanto dilansir dari detikJateng, Minggu (9/7/2023).

Korban ditemukan tewas tergantung oleh ayahnya di dalam kamar kos. Penemuan korban bermula ketika sang ayah hendak mengantarkan makanan kepada anaknya sekitar pukul 09.00 WIB.

ADVERTISEMENT

"Sampai di kos, ayah korban kemudian mengetuk pintu kamar namun tidak direspons dan pintu tidak dibuka," bebernya.

Ayah korban tanpa curiga kemudian meninggalkan makanan yang dibawanya di meja depan kamar kos korban. Setelah itu ayah korban meninggalkan lokasi dan pergi bekerja.

Selanjutnya ayah korban kembali ke kos korban sekitar pukul 11.30 WIB. Namun saat tiba, pintu kamar kos korban masih dalam keadaan tertutup.

Dia kemudian mengetuk pintu kamar korban namun tidak ada respons. Karena curiga, dia memanggil pemilik kos untuk meminta kunci cadangan namun pintu tetap tidak bisa dibuka. Engsel jendela kamar korban pun terpaksa dibongkar.

"Saat berhasil masuk ditemukan korban sudah tergantung di pojokan kamar kos," bebernya.

Ayah korban pun mengevakuasi sendiri jasad anaknya yang tewas tergantung itu. Sementara dari hasil pemeriksaan Puskesmas Ngaglik, tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan maupun penganiayaan pada tubuh korban.

"Ditemukan luka jeratan di leher, kemudian diperkirakan korban meninggal lebih dari 3 jam sebelumnya," ucapnya.

Berdasarkan keterangan dari pihak keluarga, korban diketahui sehat dan tidak punya masalah apa-apa selama ini. Korban cenderung pendiam dan jarang bercerita dengan anggota keluarga.

"Pihak keluarga korban menerima kejadian ini sebagai musibah. Di lokasi kejadian tidak ditemukan semacam surat wasiat dan lain-lainnya," pungkasnya.




(asm/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads