1 Warga Bambanglipuro Meninggal Akibat Gempa M 6,0 di Bantul

1 Warga Bambanglipuro Meninggal Akibat Gempa M 6,0 di Bantul

Tim detikJateng - detikSulsel
Jumat, 30 Jun 2023 23:55 WIB
Kandang Ayam di Kecamatan Karangdowo Klaten ambruk akibat gempa Bantul, Jumat (30/6/2023) malam.
Foto: dok. Rekad
Bantul -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 6,0 yang mengguncang Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengakibatkan satu orang tewas. Korban meninggal dunia diduga karena kaget saat gempa terjadi.

Dilansir dari detikJateng, korban meninggal bernama Sudirah (67). Dia merupakan warga Pedukuhan Wonodoro, Kelurahan Mulyodadi, Kapanewon Bambanglipuro, Bantul.

Kepala Bidang (Kabid) Kedaruratan dan Logistik BPBD Bantul Antonio Hutagaol mengatakan korban meninggal bukan karena tertimpa reruntuhan bangunan. Korban disebut meningga karena kaget.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ada satu warga Mulyodadi atas nama Sudirah 67 tahun meninggal dunia karena kaget dan terjatuh dari tempat tidur saat gempa," ujar Antonio kepada detikJateng, Jumat (30/6/2023) malam.

Selain satu orang meninggal karena kaget, Antonio mengungkapkan ada satu warga Srandakan yang mengalami luka-luka akibat tertimpa lepan. Lepan merupakan alat pertukangan untuk proses plester dinding atau tembok.

ADVERTISEMENT

"Update hingga pukul 22.40 WIB, ada satu warga (Kelurahan) Trimurti, Srandakan, Bantul yang kejatuhan lepan di kepala inisial AD (80). Korban sudah dibawa ke rumah sakit UII dan lanjut rawat jalan," ucapnya.

"Jadi yang meninggal dunia karena kaget satu orang dan luka ringan satu orang," lanjut Antonio.

BMKG Mutakhirkan Gempa Bantul Jadi 6,0

BMKG menyampaikan analisis penyebab gempa bumi di Bantul, DIY. BMKG juga memutakhirkan parameter kekuatan gempa di barat daya Bantul tersebut menjadi magnitudo M 6,0.

"Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo 6," kata Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono, dikutip dari detikNews, Jumat (30/6/2023).

Daryono mengatakan gempa tektonik M 6,0 itu terjadi pada pukul 19.57.43 WIB di wilayah Samudera Hindia Selatan Jawa, Kulon Progo, DIY. Sementara episenter gempa bumi terletak pada koordinat 8,63 derajat Lintang Selatan (LS) dan 110,08 derajat Bujur Timur (BT).

Dengan kata lain, gempa tepatnya berlokasi di laut pada jarak 81 Km arah selatan Kota Wates, DIY pada kedalaman 67 km.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi Lempeng Indo-Australia dan Eurasia," kata Daryono.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault)," jelasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads