Jemaah Haji Asal Makassar Keluhkan Tenda Sesak di Arafah hingga Mina

Jemaah Haji Asal Makassar Keluhkan Tenda Sesak di Arafah hingga Mina

Alfiandis - detikSulsel
Kamis, 29 Jun 2023 14:30 WIB
Jemaah Haji Asal Makassar harus tidur diluar tenda selama berada di Arafah dan Mina.
Jemaah Haji Asal Makassar harus tidur diluar tenda selama berada di Arafah dan Mina. Foto: Istimewa/tangkapan layar.
Makassar -

Jemaah haji kloter 42 asal Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), Zainal Abidin mengeluhkan fasilitas tenda selama berada di Arafah dan Mina. Dia mengatakan jemaah harus berdesakan-desakan lantaran harus tidur bertiga dalam satu kasur sempit.

"Kami kemarin itu berada di Arafah, di Arafah juga tendanya sudah terasa sesak. Karena yang biasa tidur dua kasur dengan ukuran satu kasurnya 50 centimeter diisi bertiga," kata Zainal Abidin kepada detikSulsel, Kamis (29/6/2023).

Bukan hanya masalah penginapan, Zainal juga mengeluhkan pelayanan katering yang kerap terlambat. Akibatnya sejumlah jemaah yang mengidap penyakit maag kambuh akibat terlambat makan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Terus jasa kateringnya sangat terlambat, bayangkan kita makan pagi itu sekitar jam 11 (waktu setempat). Terus makan siang itu sudah jam 4 sore," keluhnya.

"Sampai ada jemaah yang sakit maag kasihan dia sudah kesakitan gara-gara maagnya kambuh terlambat makan," keluhnya," sambungnya.

ADVERTISEMENT
Jemaah haji kloter 42 asal Makassar, Sulawesi Selatan mengeluhkan fasilitas tenda selama berada di Arafah dan Mina.Jemaah haji kloter 42 asal Makassar, Sulawesi Selatan mengeluhkan fasilitas tenda selama berada di Arafah dan Mina. Foto: Dok. istimewa

Dia melanjutkan setelah berada di Arafah selama dua hari pada 27 hingga 28 Juni 2023. Para rombongan jemaah kemudian diberangkatkan ke Muzdalifah.

"Kita datangnya tanggal 8 (Dzulhijjah) sore, ada yang datang siang, terus setelah magrib sudah diberangkatkan dari Arafah ke Muzdalifah," ucapnya.

Zainal Abidin mengaku selama di Muzdalifah kondisi masih terbilang normal. Hanya saja, kata dia, setelah bergeser ke Mina para jemaah kembali merasakan hal yang sama saat masih berada di Arafah.

"Di Muzdalifah tidak terlalu rumit lah, sekarang di Mina yang rumit," ujarnya.

Ia mengaku banyak dari jemaah harus rela tidur di luar tenda lantaran kapasitas tenda yang tidak bisa menampung seluruh jemaah. Ditambah lagi di wilayah Mina sangat terbatas dengan tempat penginapan.

"Karena kondisi tenda yang sangat terbatas, banyak jemaah yang tidur di luar tenda," ungkapnya.

"Tidak bisa di dalam lagi, area Mina ini kan areanya terbatas hotel-hotel tidak ada, cuman orang bermukim di tenda gitu, dan memang harus bermalam di Mina tidak boleh keluar dari kota Mina," sambungnya.

Dia mengutarakan telah melayangkan protes ke petugas haji kloter. Namun pihak kloter tidak bisa memberikan solusi atas masalah tersebut. Pasalnya penanggung jawab untuk fasilitas para jemaah haji selama di Mekkah disiapkan oleh pemerintah Arab Saudi.

"Kami itu cuman mengkomplen ada namanya panitia atau petugas haji kloter, termasuk ketua kloternya pembimbing dan petugas hajinya kita kasi tahu semua lah. Kita sempat berbicara dengan mereka tapi mereka juga tidak bisa memberikan solusi," katanya.

detikSulsel mengkonfirmasi Kabid Penyelenggara Haji dan Umrah Kemenag Sulawesi Selatan (Sulsel) Ikbal Ismail tekait hal tersebut, namun belum ada jawaban.




(afs/hmw)

Hide Ads