Niat puasa umumnya dibaca pada saat malam hari, namun beberapa orang terkadang lupa membaca niat dan baru menyadarinya keesokan harinya. Lantas, apa solusinya jika hal ini terjadi?
Dilansir dari NU Online, apabila seseorang ingin melaksanakan puasa Arafah namun lupa membaca niat, maka boleh menyusul pelafalan niat puasa Arafah seketika itu juga.
Niat puasa Arafah ini boleh dilakukan di siang hari selama yang bersangkutan belum makan, minum, dan melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak subuh hingga gelincir matahari atau Zuhur.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Niat Puasa Arafah di Siang Hari
Berikut ini lafal niat puasa sunnah Arafah di siang hari:
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ عَرَفَةَ لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i sunnati Arafah lillâhi ta'âlâ.
Artinya: "Aku berniat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah SWT." Wallahu a'lam.
Hukum Puasa Arafah
Mengutip laman PPPA Daarul Qur'an, hukum melaksanakan puasa Arafah adalah sunnah muakkadah atau sunnah yang sangat dianjurkan. Dalam sebuah hadits, disebutkan bahwa Rasulullah memiliki kebiasaan menjalankan puasa Arafah.
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَصُومُ تِسْعَ ذِى الْحِجَّةِ وَيَوْمَ عَاشُورَاءَ وَثَلاَثَةَ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ أَوَّلَ اثْنَيْنِ مِنَ الشَّهْرِ وَالْخَمِيسَ
Artinya: "Rasulullah SAW biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari Asyura (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, awal bulan di hari Senin dan Kamis." (HR Ahmad dan Abu Daud).
Kendati demikian, puasa ini hanya disunnahkan bagi orang yang tidak menjalankan ibadah haji. Sementara orang yang sedang tidak berhaji di Tanah Suci tidak dianjurkan untuk mengerjakan puasa Arafah.
Keutamaan Puasa Arafah
Puasa Arafah dikerjakan yang dikerjakan pada tanggal 9 Dzulhijjah termasuk dalam puasa sunnah yang sangat dianjurkan karena memiliki keutamaan yang luar biasa.
Berikut ini keutamaan puasa Arafah, yaitu:
1. Menghapus Dosa-dosa Selama 2 Tahun
Salah satu keutamaan puasa Arafah yaitu dapat menghapuskan dosa-dosa selama dua tahun. Hal ini sebagaiman yang disebutkan Rasulullah dalam salah satu riwayat.
Dari Abu Qatadah rahimahullah, Rasulullah SAW bersabda,
صوم يوم عرفة يكفر سنتين ماضية ومستقبلة وصوم يوم عاشوراء يكفر سنة ماضية
Artinya: "Puasa hari Arafah dapat menghapuskan dosa dua tahun yang telah lepas dan akan datang, dan puasa Asyura (tanggal 10 Muharram) menghapuskan dosa setahun yang lepas" (HR Muslim).
2. Dibebaskan dari Siksa Api Neraka
Adapun keutamaan lainnya dari pelaksanaan puasa Arafah yaitu orang yang mengamalkannya akan dibebaskan dari siksa api neraka. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW berikut,
مَا مِنْ يَوْمٍ أَكْثَرَ مِنْ أَنْ يُعْتِقَ اللَّهُ فِيهِ عَبْدًا مِنَ النَّارِ مِنْ يَوْمِ عَرَفَةَ، وَإِنَّهُ لَيَدْنُو ثُمَّ يُبَاهِى بِهِمُ الْمَلاَئِكَةَ فَيَقُولُ: مَا أَرَادَ هَؤُلاَءِ؟
Artinya: "Tidak ada hari di mana Allah membebaskan hamba dari neraka lebih banyak daripada hari Arafah, dan sungguh Dia mendekat lalu membanggakan mereka di depan para Malaikat dan berkata: 'Apa yang mereka inginkan?" (HR. Muslim).
Nah, itulah tadi penjelasan tentang solusi orang yang lupa membaca niat puasa Arafah serta hukum dan keutamaan pelaksanaannya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
(urw/hsr)