Korban diketahui pamit mencari siput menggunakan perahunya di wilayah Perairan Sungai Lebur, Desa Mandu, Kecamatan Sangkulirang, Kutim pada Minggu (25/6) sekitar pukul 08.00 Wita. Subli seperti biasanya, mencari siput kecil sebagai mata pencahariannya.
"Kemudian sekira jam 17.00 Wita, saudara Subli belum pulang ke rumah," kata Kapolsek Sangkulirang AKP Sudarwanto saat dimintai konfirmasi detikcom, Selasa (27/6/2023).
Istri Subli yang mulai khawatir lantas meminta bantuan ke sejumlah warga sekitar dan mereka mulai melakukan pencarian pada pukul 21.00 Wita. Warga lalu menemukan perahu Subli.
"Warga yang mencari keberadaan saudara Subli menemukan kapal yang dipakai Subli untuk mencari siput dalam keadaan diikat dipohon nipah namun saudara Subli tidak diketemukan," kata Sudarwanto.
Warga Lapor Polisi
Pencarian yang tidak membuahkan hasil membuat warga segera melaporkan kasus hilangnya Subli ke Polsek Sangkulirang. Polisi yang mengetahui hal tersebut kemudian meneruskan laporan itu ke tim SAR.
Tim SAR yang menerima laporan lantas memulai pencarian pada Senin (26/6). Hasilnya, petugas dan warga mencurigai seekor buaya yang memiliki panjang 6 meter.
"Buaya tersebut ditangkap dengan cara dipancingan dan digiring bersama-sama ke darat," kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Balikpapan Melkianus Kotta kepada detikcom, Selasa (27/6).
Setelah di darat, warga lantas membelah perut buaya itu pada pukul 21.00 Wita. Perut buaya dibelah atas kesepakatan warga.
"Warga sepakat dibelah karena dicurigai korban berada di dalam waktu itu malam jam 21.00 Wita," ungkap Melkianus.
"Setelah mereka belah ternyata betul ada korban dalam perut buaya 6 meter," lanjut dia.
(hmw/sar)