Berbagai tanggapan datang dari para keluarga korban Titanic usai insiden meledaknya kapal selam Titan. Mereka menyayangkan fakta bahwa bangkai kapal yang menyimpan tragedi kelam tersebut justru dijadikan tujuan wisata.
Dilansir dari detikINET, bangkai kapal selam Titan yang membawa 5 penumpang itu ditemukan pada Kamis (22/6/2023) sekitar 200 meter dari bangkai kapal Titanic. Kapal tersebut sedianya melakukan ekspedisi bawah laut menuju bangkai Titanic.
Dalam insiden tenggelamnya Titanic, diketahui ada lebih dari 1.500 penumpang dan awak kapal tewas usai kapal tersebut menabrak gunung es pada April 1912 silam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Insiden meledaknya kapal selam Titan saat hendak melakukan ekspedisi ke bangkai Titanic sontak menimbulkan reaksi dari para keluarga korban Titanic.
Baca juga: Tragedi Maut Wisata Kapal Selam Titan |
Salah satunya pesan tersebut datang dari Helen Richardson dari Norfolk. Helen diketahui merupakan cicit Christopher Arthur Shulver, seorang pemadam kebakaran di Titanic yang selamat namun meninggal dalam ledakan di RMS Adriatic pada tahun 1922.
Helen mengatakan bahwa lokasi bangkai Titanic sebaiknya dibiarkan dengan damai dan hormat.
"(Bangkai Titanic) ini harus dibiarkan sendiri. Itu adalah situs di mana semua orang malang itu kehilangan nyawa mereka, dan juga situs yang tragis bahkan bagi mereka yang selamat," katanya seperti dari Daily Mail.
Hal senada disampaikan Anna Roberts, cicit dari Percy Thomas Ward yang menjadi salah satu korban tenggelamnya Titanic. Dia mengaku menyesalkan jika Titanic kini dijadikan tempat wisata.
"Saya menyesalkan fakta Titanic telah menjadi daya tarik wisata. Itu adalah kuburan dan harus ditinggalkan dengan damai dan hormat," tulisnya di Facebook.
Tanggapan lainnya datang seorang kerabat dari korban lain, John Locascio. Dia berpesan agar para penyelam 'meninggalkan jiwa-jiwa yang malang itu untuk beristirahat selamanya'.
"Saya membandingkannya dengan melihat ke dalam kuburan. Maksud saya, orang meninggal di sana secara tragis, sangat tragis. Mengapa menjadikannya tempat untuk orang melihatnya? Kenapa Anda harus melakukan itu? Biarkan orang-orang itu beristirahat," kata John Locascio, yang pamannya juga menjadi korban Titanic.
CEO perusahaan pameran Titanic, White Star Memories, David Scott-Beddard turut bereaksi dengan insiden meledaknya Kapal Selam Titan saat mengunjungi Bangkai Titanic. Dia mengatakan bangkai kapal Titanic memang terus menarik perhatian walau telah karam lebih dari seabad, baik sebagai obyek riset maupun kunjungan wisata.
Namun, pascatragedi meledaknya kapal selam Titan, bangkai Titanic mungkin takkan didatangi lagi dalam waktu cukup lama.
"Peluang penelitian apapun di masa depan yang digelar di bangkai Titanic adalah sangat kecil. Mungkin tidak akan ada lagi dalam hidup saya. Saya membayangkan akan ada pertanyaan setelah bencana ini dan aturan serta regulasi yang lebih ketat akan ditegakkan," cetusnya.
(urw/urw)