Seorang bule asal Prancis bernama Muhammad (19) menikahi gadis ABG bernama Nurul Faradilah (17) di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar). Pernikahan itu viral di media sosial lantaran kedua mempelai belum lama berkenalan serta sang wanita masih di bawah umur.
"Pernikahan keduanya sudah memenuhi persyaratan," kata Kepala Kantor Urusan Agama (KUA) Kecamatan Tinambung, Abd Mubarak kepada wartawan, Rabu (14/6/2023).
Pernikahan Muhammad dan Nurul Faradilah berlangsung di Masjid Pasar Baru, Desa Lekopadis, Kecamatan Tinambung, sekira pukul 10.30 WITA, Rabu (14/6). Mempelai pria memberikan mahar seperangkat alat salat dan satu stel emas kepada mempelai wanita.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Mubarak, proses pernikahan kedua mempelai menggunakan bahasa Indonesia. Kedua mempelai dinikahkan oleh imam masjid setempat.
"Yang menikahkan imam masjid, dinikahkan menggunakan bahasa indonesia," tuturnya.
Mubarak membenarkan mempelai wanita masih di bawah umur. Namun dianggap dewasa lantaran mendapat dispensasi nikah dari Pengadilan Agama.
"Di bawah umur (mempelai wanita), tapi sudah dianggap dewasa secara hukum. Ada dispensasinya melalui pengadilan agama," ungkapnya.
Hanya saja, Mubarak mengaku tidak mengetahui alasan sehingga Pengadilan Agama Polewali Mandar, memberikan dispensasi nikah kepada mempelai wanita sehingga dapat melangsungkan pernikahan dan mendapat pengakuan sah secara hukum.
"Kalau alasannya disampaikan kepada Pengadilan Agama, saya tidak tahu apa alasannya sehingga diterima. Secara hukum kami di KUA tidak menikahkan kalau masih di bawah umur, tapi karena ada dispensasi dari Pengadilan Agama berarti sudah dianggap dewasa secara hukum," jelasnya.
Sementara salah satu warga setempat, Khaedir mengungkapkan jika proses pernikahan kedua mempelai beda kewarganegaraan ini berlangsung meriah. Kedua mempelai mengenakan baju adat khas suku mandar, dengan corak berwarna hijau.
Mempelai pria didampingi ibu dan adiknya. Saat mendatangi rumah mempelai wanita mereka diiringi dan disambut sejumlah warga.
"Meriah, banyak warga yang hadir menyaksikan. Pengantin pria didampingi ibu dan adiknya," ucapnya saat dikonformasi terpisah.
Diakui Khaedir, kedua mempelai belum lama saling kenal. Awalnya yang akan dinikahkan adalah adik mempelai pria dengan seorang gadis setempat, namun gagal dilaksanakan karena keduanya masih di bawah umur.
"Awalnya adiknya (Muhammad) yang mau menikah, tapi karena di bawah umur baik perempuan maupun laki-laki akhirnya tidak jadi. Sementara ini Muhammad kenalan dengan salah seorang gadis setempat, akhirnya langsung dikasih jadi (disepakati dinikahkan)," tutupnya.
(ata/sar)