Puasa Dzulhijjah: Niat, Waktu, dan Keutamaannya

Puasa Dzulhijjah: Niat, Waktu, dan Keutamaannya

Al Khoriah Etiek Nugraha - detikSulsel
Senin, 05 Jun 2023 05:10 WIB
Ilustrasi buka puasa Ramadan.
Foto: Shutterstock
Makassar -

Puasa Dzulhijjah merupakan salah satu amalan puasa sunnah yang dilaksanakan khusus pada bulan Dzulhijjah. Ibadah sunnah ini dilaksanakan sebelum masuk hari Arafah dan Idul Adha.

Pada bulan Dzulhijjah atau bulan Haji umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak ibadah seperti dzikir, sedekah, termasuk melaksanakan puasa. Berikut ini niat, waktu dan keutamaan puasa Dzulhijjah yang dilansir detikSulsel dari laman NU Online.

Yuk simak ulasan lengkapnya berikut ini.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Niat Puasa Dzulhijjah

Niat adalah salah satu syarat sah dari ibadah, termasuk puasa Dzulhijjah. Niat puasa Dzulhijjah dapat dilafalkan pada saat malam hari, yakni sejak terbenamnya matahari sampai terbit fajar.

Berikut lafal niat puasa Dzulhijjah pada malam hari:

ADVERTISEMENT

1. Niat Puasa Tanggal 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah karena Allah ta'âlâ."

2. Niat Puasa Tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah karena Allah ta'âlâ."

3. Niat Puasa Tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ عَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah karena Allah ta'âlâ."

Jika Lupa Baca Niat di Malam Hari

Puasa Dzulhijjah termasuk puasa sunnah, sehingga niat dapat dilakukan pada siang hari. Sehingga detikers yang lupa membaca niat di malam hari bisa melafalkannya di siang hari.

Batas waktu melafalkan niat siang hari dimulai dari pagi hari sampai tergelincirnya matahari (dzuhur). Niat ini dapat dilakukan selagi belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa.

Berikut lafal niat ketika siang hari:

1. Niat Puasa Tanggal 1-7 Dzulhijjah

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ شَهْرِ ذِيْ الْحِجَّةِ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i syahri dzil hijjah sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah bulan Dzulhijjah hari ini karena Allah ta'âlâ."

2. Niat Puasa Tanggal 8 Dzulhijjah (Hari Tarwiyyah)

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ تَرْوِيَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i tarwiyata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Tarwiyah hari ini karena Allah ta'âlâ."

3. Niat Puasa Tanggal 9 Dzulhijjah (Hari Arafah)

نَوَيْتُ صَوْمَ هٰذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِعَرَفَةَ سُنَّةً لِلّٰهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitu shauma hâdzal yaumi 'an adâ'i arafata sunnatan lillâhi ta'âlâ.

Artinya: "Saya niat puasa sunnah Arafah hari ini karena Allah ta'âlâ."

Waktu Puasa Dzulhijjah

Waktu pelaksanaan puasa sunnah Dzulhijjah adalah pada tanggal satu sampai sembilan di bulan Dzulhijjah. Namun, khusus tanggal delapan dinamakan puasa Tarwiah dan tanggal sembilan dzulhijjah dinamakan puasa Arafah.

Sementara itu, durasinya puasa sunnah ini sama seperti puasa pada umumnya, yaitu dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Selama durasi tersebut ia mesti mencegah dari hal-hal yang membatalkan puasa sebagaimana puasa-puasa lain.

Bagi orang yang memiliki utang puasa Ramadhan, diperbolehkan untuk mengqadhanya bersamaan puasa sunnah Dzulhijjah. Bahkan, menurut Sayyid Bakri Syatha (w. 1892 M.) dengan mengutip fatwa Al-Barizi menjelaskan, andaikan puasanya hanya niat qadha, maka mendapat pahala keduanya.

Keutamaan Puasa Dzulhijjah

1. Dilipatgandakan Pahala

Salah satu keutamaan puasa Dzulhijjah adalah dilipatgandakan pahala. Pahala ibadah pada sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah mendapatkan pelipatan pahala dibanding ibadah di bulan lainnya.

Sebagaimana sabda Rasulullah SAW sebagai berikut:

مَا مِنْ أَيَّامٍ أَحَبَّ إِلَى اللّٰهِ أَنْ يُتَعَبَّدَ لَهُ فِيْهَا مِنْ عَشْرِ ذِي الْحِجَّةِ يَعْدِلُ صِيَامُ كُلِّ يَوْمٍ مِنْهَا بِصِيَامِ سَنَةٍ وَقِيَامُ كُلِّ لَيْلَةٍ مِنْهَا بِقِيَامِ لَيْلَةِ الْقَدْرِ

Artinya: "Tidak ada hari-hari yang lebih Allah sukai untuk beribadah selain sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah, satu hari berpuasa di dalamnya setara dengan satu tahun berpuasa, satu malam mendirikan shalat malam setara dengan shalat pada malam Lailatul Qadar" (HR At-Trmidzi).

Maksud dari sebanding dengan satu tahun puasa pada hadits di atas adalah satu tahun puasa sunnah, bulan puasa Ramadhan (Mula al-Qari', Mirqâh al-Mafâtîh, juz 3, h. 520).

2. Penghapusan dosa

Berpuasa pada tanggal 9 Dzulhijjah atau hari Arafah memiliki keutama tersendiri. Umat yang berpuasa akan dihapuskan dosa selama dua tahun.

Keutaman tersebut dijelaskan dalam sabda Rasulullah SAW berikut:

صِيَامُ يَوْمِ عَرَفَةَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِي قَبْلَهُ وَالسَّنَةَ الَّتِي بَعْدَهُ وَصِيَامُ يَوْمِ عَاشُوْرَاءَ أَحْتَسِبُ عَلَى اللهِ أَنْ يُكَفِّرَ السَّنَةَ الَّتِيْ قَبْلَهُ

Artinya: "Puasa Arafah (9 Dzulhijjah) dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR Muslim).

Sementara itu, menurut mayoritas ulama, dosa-dosa yang dihapus sebab puasa Arafah adalah dosa kecil (An-Nawawi, Syarah Muslim, juz 3, h. 113).

Nah itulah tadi niat, waktu dan keutamaan puasa Dzulhijjah yang telah dirangkum detikSulsel. Semoga bermanfaat buat detikers!




(alk/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads