Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) RI meminta warga di Balikpapan, Kalimantan Timur (Kaltim) mewaspadai penipuan tiket konser Coldplay. Pihaknya siap mengawal korban penipuan jika ada laporan yang masuk.
"Silakan mengadu kepada BPKN di media sosial yang kami miliki," ungkap Ketua BPKN RI Rizal E Halim, saat konferensi pers di Novotel Balikpapan, Selasa (30/5/2023).
Rizal menegaskan siap memberikan pendampingan jika ada warga di Kaltim yang menjadi korban penipuan. Pihaknya juga akan berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau itu penipuan murni kami akan berkoordinasi dengan kepolisian," jelasnya.
"Laporan belum ada ke kami untuk (penipuan tiket) Coldplay, tetapi kalau keresahan itu kita bisa masuk," tambah Rizal.
Menurutnya kasus penipuan konser tiket Coldplay terjadi karena kesalahan kelola sistem atau war system. Rizal menganggap sistem tersebut tidak bisa melihat siapa konsumen dalam pembelian tiket tersebut.
"Masalahnya ketika war system ini tidak bisa mendeteksi mana yang manusia beneran, mana yang robot," ujarnya.
Rizal melanjutkan modus penipuan yang banyak dilakukan oleh pihak ketiga ini memanfaatkan situasi atau model penjualan tiket dengan membeli secara online.
"Dari situ kesannya seperti sayembara yang langka. Kalau dia langka atau scarce maka value-nya naik," jelas Rizal.
Pihak promotor juga dinilai tidak bisa mempertimbangkan berapa kapasitas tempat. Dalam hal ini antara pertunjukan dan tiket yang harusnya dijual.
"Harusnya disampaikan ke publik berapa tiket yang tersedia agar war system-nya bisa dievaluasi karena rentan, ya," paparnya.
Lanjutnya, penjualan tiket konser tidak bisa lagi dianggap sekadar hiburan semata. Apalagi lanjut dia hal ini memiliki nilai industri yang cukup besar.
"Ini sudah industri yang harus dikelola dan di-manage dengan baik, jadi itu perlu disiapkan. Bukan lagi sekadar hiburan semata," jelasnya.
(sar/sar)