.webp)
Mahasiswa Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Fikki Dermawan sempat mengirim pesan ke keluarga sebelum akhirnya hilang kontak. Fikki menghubungi ibunya melalui pesan WhatsApp (WA).
"Sempat dia pakai nomor baru, dia chat (ke nomor ibunya), mohon pamit, mohon untuk tidak dicari," kata kakak Fikki, Jumadi Mansyur kepada detikSulsel, Jumat (26/5/2023).
Jumadi mengatakan pesan tersebut dikirimkan Fikki 12 hari lalu. Namun setelah itu Fikki langsung hilang kontak sehingga membuat keluarga panik.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Iya itu yang bikin panik karena ada WA terakhir, dihubungi sudah tidak aktif. Entah siapa yang pegang, apakah orang lain, kami juga tidak tahu," bebernya.
Menurut Jumadi, Fikki yang merupakan anak keenam dari tujuh bersaudara itu selama ini lebih dekat dengan sang ibu. Sementara dengan saudaranya hanya berkomunikasi ketika keperluan.
"Kalau sama kakak biasa yang penting-penting saja dia sampaikan. Biasanya dia lebih terbuka sama mama. (Sama kakak) komunikasi paling kalau ada kebutuhan yang dibutuhkan," imbuhnya.
Berikut isi pesan Fikki ke ibunya yang dikirimkan melalaui WA:
ma maaf bikin khawatir, maaf, maaf, maat. mauka pergi ma, pergi dari semuanya, hampirka bunuh diri, ndatauka harus apa, mauka gila, stress, semanya, hancur sekalima kemarin, tapi sekarang mauja pergi, kasika waktu ma, janganmi carika, baik baik ja, akan kembali kalo memang selesaimi, ndamauka bunuh diri ma, ndamau ka mati, haruska pergi. maaf ma
 Isi pesan WA Fikki Dermawan ke ibunya. Foto: (dok. istimewa) |
Keluarga Duga Ikut Jaringan Radikal
Sebelumnya, Fikki Dermawan dilaporkan hilang dalam 2 pekan terakhir. Keluarga belum mendapatkan kabar soal Fikki, dan kini menduga Fikki telah ikut dengan jaringan radikal.
"Iya (dugaan ikut jaringan radikal). Memang sempat terakhir sekitar satu bulan yang lalu dia izin ke Jogja. Penyampaian ke saya mau studi banding, kegiatan kampus. Tapi setelah dari Jogja sudah tidak ada kabar," ujar Jumadi.
Jumadi menuturkan, Fikki selama ini dikenal aktif berorganisasi di kampus. Namun dia mengaku tidak mengetahui pasti organisasi apa yang diikuti adiknya itu.
"Memang ini anak paling giat berorganisasi di kampus. Cuma kan saya juga tidak tahu berapa organisasi yang dia ikuti," kata Jumadi.
(asm/sar)
