Beragam Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP Athirah Makassar di Mata Keluarga

Kota Makassar

Beragam Kejanggalan Tewasnya Siswa SMP Athirah Makassar di Mata Keluarga

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Kamis, 25 Mei 2023 06:40 WIB
Makassar -

Siswa SMP Sekolah Islam Athirah Makassar Basman Nafa Yaskura (15) tewas terjatuh dari lantai 8 sekolah. Pihak keluarga mengungkap beragam kejanggalan di balik kematian korban.

Korban dilaporkan terjatuh dari lantai 8 gedung sekolah di Jalan Kajaolalido, Ujung Pandang, Makassar pada Rabu (24/5) pagi. Jasad korban ditemukan tergeletak di lapangan voli sekolah.

Paman korban, Andy Setiadi lantas mengungkap beragam kejanggalan terkait kematian tersebut. Menurut dia, kejanggalan itu berawal saat pihak keluarga menerima informasi korban terlambat ke sekolah. Ayah korban lalu melacak posisi putranya itu sedang berada di daerah Taeng.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi katanya itu dia terlambat pergi ke sekolah terus bapaknya lihat titik GPS anaknya ada di Taeng. Ditelepon mamanya suruh ke sana cek, perjalanan mau ke Taeng mamanya dapat kabar kalau anaknya meninggal," kata Andy kepada wartawan di RS Bhayangkara, Makassar, Rabu (24/5/2023).

Saat tiba di sekolah, keluarga mengaku menerima 3 informasi berbeda terkait korban. Dia mengatakan korban awalnya disebut terlambat masuk sekolah dan belakangan korban disebut tidak masuk sekolah.

ADVERTISEMENT

Tapi tak lama kemudian pihak Andy kembali menerima informasi korban masuk sekolah dan sudah ada di lift. Hingga akhirnya korban dikabarkan meninggal dunia.

"Kita juga dari pihak keluarga bingung, 3 info dapat dari gurunya tadi sebelum saya ambil HP-nya dia itu terlambat masuk sekolah, laporannya ke guru dia tidak masuk ke sekolah. Terus dikomunikasikan sama orang tuanya, ibunya bilang ada masuk. Ibunya terakhir kali komunikasi sudah ada di lift sekolah," kata Andy.

"Yang jadi bingung itu kenapa titik GPS-nya ada di daerah Taeng, tapi dia ke sekolah cuma dia terlambat jadi tidak masuk di kelas sampai gurunya menyampaikan seperti itu. Terus tidak lama gurunya dapat informasi almarhum ini sudah tergeletak di lapangan," katanya.

Kondisi Korban Setelah Meninggal

Andy juga menyinggung korban seharusnya mengalami luka fatal pada bagian kepala akibat terjatuh dari gedung sekolah. Dia bingung karena korban justru menderita luka pada kaki dan tangan.

"Yang kita bingung biasa kan kalau logikanya orang jatuh pasti kepalanya ada pendarahan apa, tapi ini kakinya yang hancur, telapak, tangan patah, terus tulang ekor juga patah, bagian belakang memar biru-biru," lanjut Andy.

Tak hanya itu, Andy juga menyinggung kondisi kuku ibu jari korban yang seperti mau tercabut. Dia mengaku sempat memotong kuku ibu jari korban.

"Hasil yang saya foto biru-biru kuku ibu jari kayak mau tercabut," kata Andy.

Barang Korban Ada di Musala-Toilet

Andy juga mengungkap informasi bahwa barang-barang korban ditemukan di tempat terpisah. Tas korban berada di kamar mandi sedangkan sepatu korban ditemukan di musala.

"Terakhir informasi saya dengar sepatu ada di musala, tasnya ada di kamar mandi," katanya.

Andy mengatakan kondisi barang-barang korban yang ditemukan tempat terpisah menjadi perhatian pihaknya. Namun dia juga menyebut kini barang-barang yang terpisah itu sudah diamankan pihak kepolisian setempat.

"Jadi semua itu terpisah tapi tas sama sepatu sudah ada di Polsek," ungkap Andy.

Simak di halaman berikutnya penjelasan polisi soal korban diduga sengaja lompat dari lantai 8 sekolah..

Polisi Duga Korban Sengaja Lompat dari Lantai 8

Polisi kemudian memberikan penjelasan tersendiri dalam kasus kematian korban. Menurutnya, korban patut diduga sengaja melompat dari lantai 8 alias tindakan bunuh diri.

"Patut kita duga dia bunuh diri," kata Kapolrestabes Makassar Kombes Mokhamad Ngajib kepada wartawan di Polrestabes Makassar, Rabu (24/5) malam.

Ngajib awalnya menjelaskan bahwa pihaknya sudah mengantongi rekaman CCTV terkait kasus ini. Dari rekaman CCTV diketahui korban mulai naik ke lantai 8 sekolah melalui lift dan naik lagi dari lantai 8 ke atas atap menggunakan tangga.

"Kemudian juga dari CCTV yang ada di sekolah Athirah ada persesuaian bahwa korban tersebut pada jam 9.30 Wita naik melalui lift kemudian ke lantai 8," kata Ngajib.

"Kemudian setelah sampai lantai 8 yang bersangkutan itu naik ke atap jadi dari lantai 8 ada atap lagi dia naik menggunakan tangga diduga dari situ lah yang bersangkutan korban itu jatuh ke lantai paling bawah," katanya.


Dari rekaman CCTV itulah polisi menduga korban sengaja mengakhiri hidupnya. Alasan lainnya adalah polisi menyebut bahwa luka-luka yang diderita pada mayat korban diakibatkan karena dia terjatuh.

"Kalau dari Dokpol sendiri dari beberapa pemeriksaan akibat dari jatuh itu mengakibatkan ada beberapa yang luka, luka itu memang luka karena jatuh, luka karena benturan, bukan karena benda tumpul yang lain," katanya.

Namun Ngajib mengaku pihaknya belum dapat mengungkap motif di balik aksi nekat korban. Dia mengatakan pihaknya masih mendalaminya lebih lanjut.

"Untuk masalah motifnya ini masih kita dalami, karena tentunya kita sementara mengaitkan antara keterangan saksi 1 dengan saksi yang lainnya, kemudian juga dengan alat bukti yang lain. Untuk motif masih kita dalami," ujarnya.

Halaman 2 dari 2
(hmw/hsr)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads