Keluarga Ungkap 3 Info Berbeda dari Guru Soal Kematian Siswa SMP Athirah

Kota Makassar

Keluarga Ungkap 3 Info Berbeda dari Guru Soal Kematian Siswa SMP Athirah

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Rabu, 24 Mei 2023 18:45 WIB
Siswa SMP Athirah di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel), diduga terjatuh dari gedung sekolahnya.
Foto: Polisi melakukan olah TKP siswa SMP dikabarkan jatuh di Sekolah Islam Athirah Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). (dok.istimewa)
Makassar -

Pihak keluarga mengungkap pihak guru sempat memberikan tiga informasi berbeda soal kasus siswa SMP Basman Nafa Yaskura (15) ditemukan tewas di Sekolah Islam Athirah Makassar. Ketiga informasi tersebut disampaikan sebelum Basman tewas.

Paman korban, Andy Setiadi mengatakan pihak keluarga awalnya menerima informasi bahwa korban terlambat ke sekolah. Ayah korban juga sempat melacak posisi putranya sedang berada di daerah Taeng.

"Jadi katanya itu dia terlambat pergi ke sekolah terus bapaknya lihat titik GPS anaknya ada di Taeng. Ditelepon mamanya suruh ke sana cek, perjalanan mau ke Taeng mamanya dapat kabar kalau anaknya meninggal," kata Andy kepada wartawan di RS Bhayangkara, Makassar, Rabu (24/5/2023).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Andy mengatakan pihaknya lantas menerima 3 informasi yang berbeda terkait korban. Pertama, korban disebut terlambat masuk sekolah, kedua korban disebut tidak masuk sekolah, sementara informasi ketiga menyebutkan korban masuk sekolah dan meninggal dunia.

"Kita juga dari pihak keluarga bingung, 3 info dapat dari gurunya tadi sebelum saya ambil HP-nya dia itu terlambat masuk sekolah, laporannya ke guru dia tidak masuk ke sekolah. Terus dikomunikasikan sama orang tuanya, ibunya bilang ada masuk. Ibunya terakhir kali komunikasi sudah ada di lift sekolah," kata Andy.

ADVERTISEMENT

"Yang jadi bingung itu kenapa titik GPS-nya ada di daerah Taeng, tapi dia ke sekolah cuma dia terlambat jadi tidak masuk di kelas sampai gurunya menyampaikan seperti itu. Terus tidak lama gurunya dapat informasi almarhum ini sudah tergeletak di lapangan," katanya.

Andy mengatakan ponsel korban dalam kondisi hancur. Namun dia mengaku pihaknya sudah mengamankan ponsel tersebut.

"Makanya HP-nya almarhum kan hancur jadi HP-nya ini masih saya sita dulu. Dari pihak kepolisian sudah mau sita saya bilang jangan dulu. Nanti saya perlihatkan sama bapaknya," katanya.

Sebelumnya, Andy juga menyinggung sejumlah hal yang menurut pihaknya janggal. Dia mengatakan korban yang disebut terjatuh dari lantai 6 sekolah seharusnya mengalami luka fatal pada bagian kepala. Namun dia bingung karena korban justru menderita luka pada kaki dan tangan.

"Yang kita bingung biasa kan kalau logikanya orang jatuh pasti kepalanya ada pendarahan apa, tapi ini kakinya yang hancur, telapak, tangan patah," ujar Andy.

"Terus tulang ekor juga patah, bagian belakang memar biru-biru," lanjut Andy.

Andy juga menyinggung kondisi kuku ibu jari korban yang seperti mau tercabut. Dia mengaku sempat memotong kuku ibu jari korban.

"Hasil yang saya foto biru-biru kuku ibu jari kayak mau tercabut," kata Andy.

Tak sampai di situ, Andy juga mengungkap informasi bahwa barang-barang korban ditemukan di tempat terpisah.

"Terakhir informasi saya dengar sepatu ada di musala, tasnya ada di kamar mandi," katanya.

Andy mengatakan kondisi barang-barang korban yang ditemukan tempat terpisah menjadi perhatian pihaknya. Namun dia juga menyebut kini barang-barang yang terpisah itu sudah diamankan pihak kepolisian setempat.

"Jadi semua itu terpisah tapi tas sama sepatu sudah ada di Polsek," ungkap Andy.

Kemudian, Andy juga menyinggung soal korban dilaporkan tewas terjatuh dari lantai 6. Menurut Andy, informasi itu masih simpang siur atau belum jelas kebenarannya.

Simak Video 'Siswa SMP di Makassar Tewas, Diduga Terjatuh dari Gedung Sekolah':

[Gambas:Video 20detik]



(hmw/sar)

Hide Ads