Ahli Nilai Sejumlah Kader Parpol di Sulsel Maju Caleg untuk Tes Suara Pilkada

Ahli Nilai Sejumlah Kader Parpol di Sulsel Maju Caleg untuk Tes Suara Pilkada

Agus Umar Dani - detikSulsel
Rabu, 17 Mei 2023 23:49 WIB
Pengamat Politik dari Profetik Institute Asratillah Senge.
Foto: Pengamat Politik dari Profetik Institute Asratillah Senge. (dok.istimewa)
Makassar -

Pengamat politik menilai sejumlah kader partai politik (Parpol) di Sulawesi Selatan (Sulsel) maju sebagai calon legislatif (caleg) karena ingin mengetes jumlah suara untuk pemilihan kepala daerah (Pilkada) mendatang. Selain itu, elite parpol juga memanfaatkannya untuk mendulang suara sebanyak mungkin.

"Hampir semua partai berkepentingan untuk memperbanyak kursi, bahkan berusaha untuk merebut kursi pimpinan di DPR Pusat. Memaksimalkan output ke sana, maka mau tidak mau mereka harus mencari figur yang punya loyalis dan kantong suara yang besar. Tentu ada pada figur-figur atau politisi yang berencana maju sebagai kepala daerah," kata Pengamat Politik dari Profetik Institute Asratillah Senge kepada detikSulsel, Rabu (17/5/2023).

Asratillah menyebutkan beberapa partai papan atas di Sulsel bahkan mempersyaratkan kader partai yang hendak maju Pilkada terlebih dahulu harus bertarung di Pileg. Dia menyebut langkah itu diambil guna mencapai target perolehan kursi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi hampir semua partai ini, terutama partai yang cukup mapan seperti Golkar, Gerindra dan NasDem itu mempersyaratkan bagi figur yang akan menggunakan rekomendasi partai untuk maju kepala daerah itu terlebih dahulu ikut sebagai Caleg di partai bersangkutan, minimal sebagai peraup suara untuk meraih kursi," paparnya.

Asratillah mencontohkan Ketua Golkar Sulsel Taufan Pawe yang hendak maju pada Pilkada Sulsel tahun depan. Namun nama Taufan Pawe saat ini juga terdaftar sebagai Bacaleg DPR RI.

ADVERTISEMENT

"Misalnya pak Taufan Pawe, sempat beberapa kali bertemu dan menyampaikan niatannya untuk maju sebagai calon gubernur kan," tuturnya.

Asratillah juga menyebut Ketua DPRD Kota Makassar Rudianto Lallo alias RL melakukan hal serupa. Selain terdaftar sebagai Bacaleg DPR RI, RL juga disebut sedang bersiap untuk pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Makassar.

"Di Makassar sendiri ada pak Rudianto Lallo yang berencana maju sebagai Wali Kota. Kalau Rudianto Lallo kan dapilnya ji toh di Caleg pusat, dan itu juga nanti yang akan jadi pemilihnya di Pilkada," ungkapnya.

Nama menantu Wali Kota Makassar, dokter Udin juga disebut akan maju pada hajatan Pilwalkot mendatang. Sementara itu, dokter Udin saat ini terdaftar sebagai Bacaleg DPRD Kota Makassar lewat Partai PDI Perjuangan.

"Kalau dokter Udin dia sendiri ngomong, sempat beberapa kali ketemu, dia sampaikan juga ada niatan untuk lanjutkan legacy mertuanya di Kota Makassar, cuman dia tidak sampaikan kan dia 01 atau 02. Dia juga diminta men-caleg di Makassar kan lewat PDI-P," paparnya.

Selain itu, politisi PAN Muchtar Tompo alias MT yang akan maju di Pilkada Jeneponto juga terdaftar sebagai Bacaleg DPR RI. Asratillah menyebut langkah itu ditempuh untuk mendulang suara PAN di dapil 1 Sulsel.

"Nah di Jeneponto kan ada Muchtar Tompo, rencananya akan maju sebagai Bupati, sekarang dipasang sebagai Bacaleg DPR pusat, kemungkinan menjadi peraup suara, karena kekuatan elektoralnya Pak Kahfi (Ketua PAN Sulsel) itu jauh lebih besar dibanding MT," tuturnya.

Kendati demikian, Asratillah menyebut komposisi Bacaleg DPR RI yang akan maju Pilkada bisa saja berubah. Mengingat, Parpol yang telah mendaftarkan bacalegnya akan melakukan evaluasi terhadap kekuatan masing-masing figur yang diusung.

"Tapi begini, kan baru dimasukkan daftar Caleg yang bisa diubah. Partai hanya diminta oleh KPU untuk memenuhi kuota, jadi kalau misalnya ada yang lemah pasti diganti, jadi tidak bisa dipastikan bahwa yang didaftar ke KPU itulah yang jadi," tandasnya.




(hsr/hsr)

Hide Ads