Bangunan SD di Polman Tertimbun Pasir-Lumpur Akibat Banjir, Siswa Diliburkan

Bangunan SD di Polman Tertimbun Pasir-Lumpur Akibat Banjir, Siswa Diliburkan

Abdy Febriady - detikSulsel
Rabu, 17 Mei 2023 14:32 WIB
Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)
Foto: Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)
Polman -

Bangunan SDN 057 Pappandangan di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat tertimbun material pasir hingga lumpur yang terbawa banjir. Akibatnya sekolah harus meliburkan para siswanya.

"Yang menjadi penyebab utama ini adalah aliran sungai dari hulu itu, melalui samping sekolah, posisinya lebih di atas dari bangunan sekolah. Jadi apapun yang kita lakukan untuk membenahi, karena posisinya air lebih di atas, jadi mudah saja meluap ke sekolah," kata Kepala Sekolah SDN 057 Pappandangan Bernadus kepada wartawan, Rabu (17/5/2023).

Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)Foto: Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)

Banjir menerjang SDN 057 Pappandangan, di Desa Pappandangan, Kecamatan Anreapi pada Selasa (16/5) lalu sekitar pukul 15.00 Wita. Sedimen yang terbawa banjir terdiri dari lumpur, pasir, batu, hingga kayu. Material itu memenuhi ruang kelas siswa hingga seluruh area sekolah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

2 Ruangan sekolah juga tampak terendam air hingga 50 centimeter, yang mengakibatkan meja dan bangku sekolah mengapung. Buku-buku pelajaran yang ada di sekolah itu juga turut terendam.

Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)Foto: Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)

Hingga saat ini air yang mengalir dari area belakang sekolah masih terus membanjiri beberapa ruangan kelas hingga perpustakaan.

ADVERTISEMENT

"Kondisi ini sangat memprihatinkan, karena mulai kelas 1,2,3,4,5 dan 6 tidak bisa lagi ditempati untuk proses belajar mengajar, karena material itu tertimbun di dalam kelas, dan air tergenang di dalam kelas. Sampai pada saat ini air masih mengalir dari ruang satu ke ruang yang lain," beber Bernadus.

Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)Foto: Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)

Lebih lanjut Bernadus mengungkapkan, dari 6 kelas terdampak banjir 2 kelas di antaranya masih memungkinkan untuk dibersihkan secara manual. Hanya saja kondisi cuaca yang tidak menentu membuat pihak sekolah khawatir terjadinya banjir susulan.

"Yang paling parah ini 4 kelas, masih ada dua kelas yang kemungkinan bisa dibersihkan, tapi karena situasi dan kondisi cuaca tidak memungkinkan, rawan musim hujan dan banjir susulan," ungkapnya.

Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)Foto: Bagunan SDN 057 Pappandangan, Polman, Sulbar tertimbun material pasir hingga lumpur akibat banjir. (Abdy/detikcom)

Karena sekolah tidak dapat lagi difungsikan sebagai tempat melangsungkan proses belajar mengajar, Bernadus mengaku terpaksa meliburkan para murid untuk sementara waktu. Diakui, pihaknya akan menggelar rapat bersama komite sekolah mencari solusi masalah ini.

"Bahwa untuk sementara anak-anak diliburkan. Jadi kami akan segera bicarakan dengan komite, dengan rekan-rekan guru lainnya, solusi kita akan mencari kolong rumah warga yang bisa ditempati untuk belajar, karena ruangan yang sekarang sama sekali sudah tidak bisa ditempati," tutupnya.




(ata/nvl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads