Artefak berupa pedang kuno tertancap di sebuah batu di Kapel Montesiepi, Siena, Italia. Analisis kimia menyebut pedang tersebut diduga berasal dari abad pertengahan.
Dilansir dari detikInet, pedang itu mengingatkan akan legenda pedang excalibur milik King Arthur. Pada tahun 2001, ahli kimia Luigi Garlaschelli memeriksa artefak tersebut dan menemukan sejumlah detail yang mengejutkan.
Di lokasi pedang itu menancap, terdapat sepasang lengan mumi. Konon lengan tersebut milik pencuri yang mencoba mengambil batu itu sebelum dihukum oleh dewa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penelitian juga menemukan bahwa gagang yang menonjol keluar dari batu. Sementara bilah pedang di bawahnya merupakan satu bagian.
Dilansir dari IFLScience, hasil penelitian ahli kimia Luigi Garlaschelli melaporkan jika pedang tersebut memang sungguhan artefak dari periode kuno. Senjata yang disebut identik dari abad kedua belas.
"Gaya pedang konsisten dengan senjata serupa lainnya dari zaman yang sama. Kita bahkan dapat melabelinya sebagai pedang tipe Xa, tipikal akhir abad kedua belas," tulis Garlaschelli pada saat itu.
Awalnya, Garlaschelli mengambil sampel pedang dari dalam batu melalui lubang yang dibor ke dalamnya. Sampel itu kemudian dianalisis hingga ditemukan adanya kecocokan dengan abad pertengahan.
"Meskipun artefak besi tidak dapat dipastikan tanggalnya, komposisi logam tidak mengungkapkan adanya perpaduan dari zaman modern yang digunakan, sehingga sangat cocok dengan asal abad pertengahan," ujarnya.
Menurutnya, bobot pada pedang sebagai artefak asli dari masa kehidupan Galgano. Hal ini didapatkan setelah menelusuri jejak dalam logam pedang.
"Kami membandingkan 'sidik jari' unsur jejak di dalam logam pedang dengan potongan terak besi yang masih dapat ditemukan di sekitar biara besar St. Galgano. Terak ini adalah limbah dari pengecoran kecil yang digunakan oleh para biarawan untuk membuat benda besi kecil mereka, menggunakan bijih besi lokal," jelas Garlaschelli.
Namun hasil penelitian belum bisa menjelaskan bagaimana pedang itu bisa menancap di batu tersebut dengan mudah. Kini pedang itu masih berada di dalam batu dan tersimpan di dalam Rotunda di Siena, Tuscany, Italia.
Pedang Milik Galgano Guidotti
IFLScience menyebutkan jika pedang itu adalah senjata Galgano Guidotti yang merupakan ksatria kejam yang lahir pada tahun 1148. Galgano tumbuh menjadi pemberontak selepas ayahnya meninggal saat masih kanak-kanak.
Galgano bergabung dengan kumpulan penjahat. Pada masanya, Galgano ikut dalam perang internal yang dipimpin oleh penguasa lokal Gherardesca, Pannocchieschi, dan lainnya, menumpahkan darah orang-orang tak berdosa.
Setelah bertahun-tahun terlibat perang, Galgano memutuskan menjadi santo Katolik. Hal ini setelah dirinya terjatuh dari kuda dan mendapatkan wahyu agama.
Dikisahkan, Galgano meninggalkan tunangannya dan memulai kehidupan bertapa. Dia hidup menjadi pemeluk agama Kristen yang taat.
Menurut legenda, Galgano menusukkan pedang miliknya ke sebongkah batu, sebagai simbol bahwa ia meninggalkan kehidupannya yang penuh kekerasan. Gagang pedang tampak menonjol dari atas dan ujungnya menyembul dari ujung batu yang lain.
(sar/hsr)