Dugaan MAN 2 Makassar Tutupi Kasus Siswi Di-bully-Ancam DO Korban

Kota Makassar

Dugaan MAN 2 Makassar Tutupi Kasus Siswi Di-bully-Ancam DO Korban

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Kamis, 11 Mei 2023 06:50 WIB
Tangkapan layar siswi MAN 2 Makassar dibully rekannya.
Foto: Tangkapan layar siswi MAN 2 Makassar dibully rekannya. (Dok. Istimewa)
Makassar -

Siswi MAN 2 Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) berinisial NA (17) menjadi korban bully hingga ditampar beberapa kali oleh temannya. Pihak sekolah lantas dituding menutupi kasus perundungan ini usai mengancam korban akan dikeluarkan dari sekolah.

"Ternyata ini masalah ini ditutup-tutupi oleh pihak sekolah terhadap orang tua yang di-bully," ungkap orang tua NA, Sri Wahyuni kepada detikSulsel, Rabu (10/5/2023).

Wahyuni mengatakan kasus perundungan ini terjadi di salah satu ruang kelas MAN 2 Makassar pada 22 September 2022. Sementara dirinya baru mengetahui insiden yang menimpa anaknya setelah peristiwa itu berlalu 7 bulan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Persoalanya dari September 2022, tapi ini masalah saya tidak tahu, baru 2 hari yang lalu saya tahu," tambahnya.

Wahyuni pun menaruh kecurigaan lantaran tidak pernah mendapat informasi dari pihak sekolah. Dia mengaku heran atas hal tersebut.

ADVERTISEMENT

"Karena saya tidak tahu makanya saya merasa ini ditutup-tutupi karena saya selaku orang tua tidak diberi tahu," jelas Wahyuni.

Dia mengaku kecewa dengan pihak sekolah tidak bertindak tegas akan kasus ini. Wahyuni menyebut anaknya juga mendapat intimidasi saat kasus ini dimediasi oleh pihak sekolah setelah kasus itu terjadi.

"Di situ lah diinterogasi kenapa sampai mem-bully dan ternyata anak saya tidak dikasih kesempatan untuk membela diri dia selalu disudutkan," keluhnya.

Wahyuni mengaku belum mengetahui detail duduk perkara permasalahan ini. Namun dia menuding pihak sekolah mengancam anaknya akan dikeluarkan atau drop out (DO) dari sekolah jika menceritakan kasus bully ini.

"Malah dibilang, 'kalau masalah ini diperpanjang atau kau bikin part dua di luar, saya akan DO kamu'. Itu ancamannya wakil kepala madrasah terhadap anak saya. Ini lucunya anak saya jadi korban, anak saya yang diintimidasi," kata Wahyuni.

Bangku Hilang dan Pindah ke Kelas Lain

Wahyuni baru mengetahui persoalan ini ketika berkonsultasi dengan wali kelas NA. Saat itu wali kelas anaknya mempertanyakan kabar NA yang dilaporkan tidak pernah masuk sekolah.

"Kan ini anak saya wali kelasnya selalu konsultasi dengan saya bahwa anak ibu tidak pernah masuk sekolah. Tapi saya bilang masuk, tapi ternyata anak saya masuk (sekolah), tapi tidak masuk dalam kelas, dia masuk di kelas lain. Jadi saya heran kenapa anak saya begini," tuturnya.

Wahyuni mengungkap jika bangku anaknya di kelas juga hilang. Dia tidak tahu pasti soal adanya kejadian ini yang disebut sudah berlangsung selama sebulan.

"Saya tidak tahu siapa yang ambil bangkunya, apakah si pem-bully yang ambil atau apa, yang jelas bangku dan mejanya tidak ada. Jadi selama sebulan itu dia nebeng di bangku temannya," lanjut Wahyuni.

Belakangan, Wahyuni pun mempertanyakan hal ini kepada anaknya ketika sudah mendapat laporan. Anaknya lantas mengirimkan foto kondisinya yang kehilangan bangku di kelas.

"Dia fotokan saya, 'Mak, tidak ada bangku ku sejak satu bulan lalu', dan saya bilang, 'kenapa baru bilang sekarang?'. (Lalu anaknya menjawab) 'Karena saya dimarahi, saya takut dimarahi sama mamak'," bebernya.

Lihat juga Video 'Bocah 8 Tahun Dibully-Dianiaya Saat Membersihkan Masjid di Makassar':

[Gambas:Video 20detik]



Simak selengkapnya di halaman berikutnya.

NA Di-bully hingga Ditampar Beberapa Kali

Diketahui, kasus bully siswi MAN 2 Makassar ini viral di media sosial. Dalam video beredar, seorang siswi tampak habis memukul rekannya hingga jilbabnya berantakan.

"Dia dikasih masuk dalam suatu ruangan, terus dia dikelilingi dengan teman-temannya. Terus yang si pem-bully inilah yang menempeleng sampai beberapa kali dan terlempar sampai ke papan tulis," kata Wahyuni.

Dalam video itu, terlihat siswi lainnya melerai. Selanjutnya, video tersebut menampilkan sebuah foto NA dengan narasi bernada celaan fisik yang ditujukan kepada NA.

"(Perundungan kepada NA) Secara verbal, secara media sosial, secara fisik," ungkapnya.

Wahyuni mengatakan, saat ini anaknya belum aktif bersekolah. Dirinya khawatir kasus perundungan ini bisa berdampak pada kondisi psikologis anaknya.

"Kemarin-kemarin sempat pergi sekolah. Cuman tadi pagi saya larang dulu sekolah, karena takut jangan sampai masalah semakin berkembang dan jangan sampai ada efek sampai setelah berkembang masalah itu," jelasnya.

Halaman 2 dari 2
(sar/hsr)

Hide Ads