Polisi mendalami rekaman CCTV terkait anjing diduga siluman alias anjing ngepet di Kabupaten Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel). Polisi menyebut rekaman CCTV itu tidak bisa dijadikan patokan.
Kanit Reskrim Polsek Pallangga Ipda Nova Tanjung mengatakan rekaman tersebut masih samar-samar. Apalagi, waktu dalam rekaman CCTV disebut berubah-ubah.
"Baru yang anu itu CCTV-nya lompat-lompat, biasa kayak dari jam satu lompat ke jam 2 lompat langsung ke jam 3," ujar Ipda Nova kepada detikSulsel, Senin (8/5/2023).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menilai rekaman CCTV sulit untuk dijadikan patokan untuk menyimpulkan dugaan anjing ngepet tersebut. Pasalnya, CCTV itu direkam bukan di rumah warga yang mengaku kehilangan uang.
"CCTV-nya berdasarkan adanya gerakan, kalau malam dan kalau mati lampu itu yang menjadi agak sulit untuk melihat apa yang ada di CCTV bagian dalam. Itu CCTV yang viral kan CCTV bagian luar, kita belum tahu apakah anjing itu sempat masuk atau tidak," paparnya.
Kendati demikian, Nova mengaku akan tetap melakukan penyelidikan. Dia menyebut sejauh ini warga yang kehilangan uang belum melapor ke polisi.
"Kami tetap melakukan penyelidikan tentang itu, karena yang meng-upload bukan pemilik dari warung, tapi orang lain yang kebetulan lewat katanya," pungkasnya.
Warga Ngaku Kehilangan Uang
Sebelumnya, rekaman CCTV yang memperlihatkan anjing berlari menggegerkan warga. Peristiwa itu terjadi di rumah warga bernama Dg Kanang di Desa Julukanaya, Kecamatan Pallangga, Gowa pada Kamis (4/5).
"Dibilang ada begitu diikhlaskan (uang yang diduga diambil anjing ngepet), orang mau juga apa," ujar Dg Kanang seperti dikutip dari detikSulsel, Senin (8/5).
Dg Kanang mengatakan kemunculan anjing ngepet itu bisa saja terjadi. Namun dia juga enggan membenarkan sepenuhnya mengenai dugaan anjing ngepet tersebut.
"Dibilang mungkin, kalau hal-hal yang gitu (anjing ngepet) bisa jadi," tuturnya.
Lebih lanjut dia mengaku pernah mendengar ada warga yang juga kehilangan uang diduga diambil anjing ngepet. Tapi Dg Kanang tidak mengungkap kapan peristiwa tersebut terjadi.
"Tapi ada juga yang yakin karena pernah ada juga (warga sekitar) kehilangan (uang) begitu," ucapnya.
(asm/hsr)