Contoh sambutan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) bisa menjadi referensi untuk dibacakan saat pidato sambutan Hardiknas 2023. Sambutan Hardiknas ini bisanya disampaikan dalam upacara Hari Pendidikan Nasional.
Hari Pendidikan Nasional yang jatuh pada tanggal 2 Mei diperingati untuk mengenang hari kelahiran Ki Hajar Dewantara, sang Bapak Pendidikan Nasional. Berkat usahanya memperjuangkan pendidikan di mana penjejahan Belanda, kini masyarakat Indonesia bisa mengenyam pendidikan dengan layak.
Saat peringatan Hardiknas, umumnya instansi pendidikan, pemerintahan, hingga swasta menggelar upacara Hardiknas. Dalam upacara tersebut, akan dibacakan pidato sambutan Hardiknas yang mengulas berbagai tema tentang pendidikan di Indonesia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut ini kumpulan contoh sambutan Hardiknas yang dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber. Contoh pidato Hardiknas ini terdiri dari sambutan Hardiknas dari Mendikbudristek, serta contoh sambutan yang bisa digunakan di berbagai instansi.
Sambutan Hari Pendidikan Nasional Mendikbudristek
![]() |
Berikut adalah naskah sambutan Mendikbudristek, Nadiem Makarim, pada Upacara Hari Pendidikan Nasional 2023
Assalamualaikum warahmatııllahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan,
Rahayu
Saudara saudariku, sebangsa dan setanah air,
Selama tiga tahun terakhir, perubahan besar terjadi di sekitar kita, di mana-mana, dari ujung barat sampai ujung timur Indonesia.
Sebanyak 24 episode Merdeka Belajar yang sudah diluncurkan membawa kita semakin dekat dengan cita-cita luhur Ki Hadjar Dewantara, yaitu pendidikan yang menuntun bakat, minat, dan potensi peserta didik agar mampu mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya sebagai seorang manusia dan sebagai anggota masyarakat.
Anak-anak kita sekarang bisa belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya sendiri.
Para kepala sekolah dan kepala daerah yang dulu kesulitan memonitor kualitas pendidikannya sekarang dapat menggunakan data Asesmen Nasional di Platform Rapor Pendidikan untuk melakukan perbaikan kualitas layanan pendidikan.
Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya Platform Merdeka Mengajar.
Selain itu, guru-guru yang dulu diikat berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
Sejalan dengan Kurikulum Merdeka yang menekankan pembelajaran mendalam untuk mengembangkan karakter dan kompetensi, seleksi masuk perguruan tinggi negeri pun sekarang fokus pada mengukur kemampuan literasi dan bernalar.
Pada jenjang perguruan tinggi, adik-adik mahasiswa yang dulu hanya belajar teori di dalam kelas sekarang bisa melanglang buana mencari pengetahuan dan pengalaman di luar kampus dengan hadirnya program-program Kampus Merdeka.
Dari segi pendanaan, pencairan langsung dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan Bantuan Operasional Pendidikan (BOP) ke sekolah dan pemanfaatannya yang lebih fleksibel telah memberikan keleluasaan bagi sekolah untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Dengan perluasan program beasiswa, kesempatan untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi sekarang jauh lebih terbuka.
Dukungan dana padanan untuk mendanai riset juga telah melahirkan begitu banyak inovasi yang bermula dari kolaborasi.
Selain itu, mekanisme Dana Indonesiana yang fleksibel dapat mewadahi gagasan-gagasan kreatif para seniman dan pelaku budaya sehingga mampu menghasilkan karya-karya hebat yang mendukung pemajuan kebudayaan.
Saudara saudariku, mart kita ingat, bahwa bersama-sama kita telah membuat sejarah baru dengan gerakan Merdeka Belajar.
Transformasi yang masif ini sudah sepatutnya dirayakan dengan penuh syukur dan semarak, karena semuanya adalah hasil dari kerja keras dan kerja sama kita.
Hart Pendidikan Nasional tahun ini adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk merefleksikan kembali setiap tantangan yang sudah dihadapi, juga Setiap jengkal langkah berani yang sudah diambil.
Dengan merefleksikan hal-hal yang telah kita lakukan sepanjang tiga tahun terakhir, kita dapal merancang arah perjalanan kita ke depan guna memastikan keberlangsungan dan keberlanjutan gerakan Merdeka Belajar.
Layar yang sudah kita bentangkan jangan sampai terlipat lagi. Kita semua, para pendidik dan tenaga kependidikan, seniman dan pelaku budaya, juga peserta didik di seluruh penjuru Nusantara, adalah kapten dari kapal besar yang bernama Indonesia ini.
Perjalanan harus kita lanjutkan, peıjuangan mesti kita teruskan, agar semua anak bangsa merasakan kemerdekaan yang sebenar- benarnya dalam belajar dan bercita-cita.
Oleh karena itu, mari kita semarakkan hart ini dengan semangat untuk meneruskan perwujudan Merdeka Belajar, mendidik generasi Pelajar Pancasila yang cerdas berkarakter, dan membawa Indonesia melompat ke masa depan dengan pendidikan yang memerdekakan.
Selamat Hari Pendidikan Nasional.
Terima kasih,
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Om shanti shanti shanti om,
Namo buddhaya
Jakarta, 2 Mei 2023
Menteri Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi,
Nadiem Anwar Makarim
Contoh Sambutan Hari Pendidikan Nasional untuk Pembina Upacara
Assalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Selamat pagi, salam sejahtera
Salam pendidikan, dan salam bahagia untuk kita semua
Bapak, Ibu, serta Segenap Tamu Undangan yang Berbahagia;
Dalam mengawali kegiatan hari ini, marilah kita bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat kesehatan dan kesempatan sehingga kita bisa berkumpul di lapangan ini dalam melaksanakan kegiatan peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2023.
Shalawat berhiaskan salam tidak lupa kita kirimkan kepada Nabi Muhammad SAW, insan mulia nan terbaik. Semoga dengan seringnya bershalawat kita akan mendapatkan pertolongan beliau di Hari Kiamat nanti.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang Berbahagia;
Setiap tanggal 02 Mei kita memperingati Hari Pendidikan Nasional yang juga merupakan hari lahirnya Ki Hajar Dewantara.
Pada tahun 2023 ini, Indonesia secara umum mengambil tema Hardiknas yaitu "Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar".
Ketika berdiri di sini, kemudian merenung sejenak, tersadarlah kita bahwa saat ini Bumi Pertiwi sedang berjuang untuk pulih, berjuang untuk kembali sehat, dan berjuang untuk menangani krisis.
Hari-hari yang kita lalui di era digital agaknya terasa semakin sulit, segenap tantangan terus berdatangan, dan masalah demi masalah pun kian tampak. Tidak terkecuali, dunia pendidikan pula begitu.
Memasuki tahun ketiga era Merdeka Belajar, sistem pendidikan kita terasa sedang mendapat penyegaran. Pelan-pelan, arah pendidikan pun mulai berubah dan agaknya semakin dekat dengan tujuan dan cita-cita utama bangsa.
Terlebih lagi semenjak datangnya wabah Covid-19. Pada periode awal, semua pihak memang terlihat kelabakan, baik itu pemerintah, sekolah, guru, anak-anak, hingga orang tua.
Namun dalam kondisi sulit tersebut perlahan kita semua bisa bangkit. Kebijakan demi kebijakan lahir dengan berlandaskan kebijaksanaan. Para guru dan sekolah kian akrab dengan teknologi, bahkan pelan-pelan fasilitas dan proses digitalisasi pendidikan mulai terpenuhi.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang Berbahagia;
Harapan kita semua terutama pada momentum Hari Pendidikan Nasional adalah sama, yaitu ingin memajukan pendidikan dan menggapai tujuan negara, yaitu untuk mencerdaskan bangsa.
Berdasarkan UUD 1945, tiap-tiap anak berhak untuk mendapatkan pendidikan yang layak, berhak untuk mendapatkan kemerdekaan belajar, dan berhak atas kemudahan akses dalam pembelajaran.
Namun, kita adalah bangsa yang besar. Kita adalah bangsa yang tidak bisa berjalan sendiri. Kita harus bekerja sama, dan para pemimpin adalah nahkodanya.
Laksana kapal laut, nakhoda yang tak berkompetensi dan kurang peduli hanya akan membuat kapal menjadi karam dan tenggelam. Rasanya pendidikan juga demikian, pendidikan memerlukan nakhoda yang tahan banting dan pantang untuk berpatah arang.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang Berbahagia;
Semua orang bisa jadi pemimpin, namun pemimpin yang amanah dan bertanggung jawab hanya muncul dari orang-orang yang hatinya tulus, bersih, dan senantiasa meninggikan rasa peduli.
Diri kita sendiri adalah pemimpin. Masing-masing diri punya tanggung jawab untuk meningkatkan rasa peduli, meningkatkan rasa untuk terus ingin belajar, serta menjauhkan hati dari perasaan berpuas diri.
Para generasi muda adalah pemimpin. Anak-anak muda adalah tombaknya bangsa untuk memajukan negeri. Anak muda harus memimpin dirinya sendiri untuk terus maju, berinisiatif, menjadi penerobos, inovator, dan kebermanfaatan terutama di bidang pendidikan.
Para orang tua adalah pemimpin. Rahim yang cerdas akan melahirkan generasi yang cerdas, dan sebaik-baiknya pendidikan awal adalah pendidikan dari rumah, pendidikan dari keluarga.
Para guru adalah pemimpin. Guru adalah para pahlawan tanpa tanda jasa yang juga bertanggung jawab menjadi pemimpin, pengarah, pembimbing, hingga motivator untuk para siswa di sekolah.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang Berbahagia;
Para kepala sekolah adalah pemimpin. Kepala sekolah memiliki tanggung jawab besar atas jalannya pendidikan dan pembelajaran di sekolah. Inovasi adalah kunci, dan impian adalah penggeraknya.
Para pejabat dan pemangku kebijakan adalah pemimpin. Pemangku kebijakan bertanggung jawab melahirkan kebijakan-kebijakan yang terkait dengan penggapaian cita-cita dan kemerdekaan belajar.
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang Berbahagia;
Semua orang adalah pemimpin, semua orang bertanggung jawab untuk memulihkan pendidikan sekaligus bersama-sama bergerak untuk menggapai Merdeka Belajar.
Dalam suasana Hari Pendidikan Nasional, mari sama-sama kita satukan niat, satukan visi, serta meninggikan rasa optimis dalam menebar manfaat untuk kemajuan pendidikan dan NKRI. Dengan kedisiplinan dan niat yang tulus, mudah-mudahan cita-cita tersebut bisa tercapai sebagaimana Ki Hajar Dewantara pernah berkata:
"Di mana ada kemerdekaan di situ harus ada disiplin yang kuat. Sungguh disiplin itu bersifat self disiplin, yaitu kita sendiri mewajibkan dengan sekeras-kerasnya. Dan peraturan yang sedemikian itu harus ada di dalam suasana yang merdeka."
Bapak, Ibu, Saudara-saudari yang Berbahagia;
Demikianlah sambutan yang bisa saya sampaikan dalam rangka menyambut Hari Pendidikan Nasional tahun 2023. Mohon maaf atas segala khilaf dan salah.
Saya akhiri;
Wassalamu'alaikum Warahmatullah Wabarakatuh
Salam Pendidikan
Contoh Sambutan Hari Pendidikan Nasional untuk Kepala Sekolah
Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh,
Salam sejahtera bagi kita semua,
Om swastiastu,
Namo buddhaya,
Salam kebajikan Rahayu
Yang terhormat Bapak Kepala Yayasan (disesuaikan nama instansi)
Yang saya hormati bapak dan ibu guru beserta jajarannya
Yang saya sayangi siswa/siswi sekolah (disesuaikan nama instansi)
Terucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa Allah SWT yang telah memberikan kita nikmat dan rahmat sangat luar biasa sehingga kita dapat berkumpul melaksanakan upacara/kegiatan dalam rangka peringatan Hari Pendidikan Nasional 2023.
Bapak/ibu guru, anak-anak, serta para hadirin sekalian...
Hari ini, tanggal 2 Mei 2023, kita semua memperingati "Hari Pendidikan Nasional." Peringatan ini hendaknya menjadi pengingat bagi kita semua tentang betapa pentingnya pendidikan bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dalam momentum peringatan Hardiknas 2023 kali ini, kurang lengkap juga rasanya jika kita tidak membahas sosok yang dihormati sebagai Bapak Pendidikan Indonesia, yakni Ki Hajar Dewantara.
Ki Hadjar Dewantara atau Suwardi Suryaningrat merupakan tokoh besar dan pelopor pendidikan di Indonesia.
Beliau mencetuskan semboyan di dunia pendidikan Indonesia, yakni Ing Ngarsa Sung Tuladha, Ing Madya Mangun Karsa, Tut Wuri Handayani.
Semboyan ini memiliki makna mendalam tentang konsep pendidikan yang mencerminkan jati diri bangsa Indonesia. Gagasan besar dalam semboyan ini juga semestinya menjadi inspirasi bagi para guru dan pelajar.
Semboyan tersebut mengusung pemikiran Ki Hadjar Dewantara tentang konsep Patrap Guru, yakni bahwa sikap dan tindakan guru harus bisa menjadi panutan bagi para murid sekaligus masyarakat.
Secara bahasa, Ing Ngarsa Sung Tuladha bermakna "di muka memberi contoh."
Ing Madya Mangun karsa berarti "di tengah membangun cita-cita."
Adapun arti Tut Wuri Handayani adalah "mengikuti dan mendukungnya."
Semboyan yang hingga saat ini menjadi motto Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi tersebut menegaskan pentingnya penyelenggaraan pendidikan yang berorientasi pada kualitas karakter.
Hal yang sama menjadi perhatian utama dari konsep Merdeka Belajar yang telah dilaksanakan dalam 3 tahun terakhir.
Di tengah kemajuan teknologi saat ini, kualitas karakter semakin penting menjadi perhatian para pendidik.
Keluasan pengetahuan dan kecerdasan seseorang tidak akan membawa manfaat luas di masyarakat tanpa diiringi dengan kualitas karakter yang baik.
Maka dari itu, kegiatan pembelajaran harus senantiasa diarahkan untuk meningkatkan kualitas pengetahuan dan karakter para murid.
Dalam hal ini, peran guru dibutuhkan sebagai sosok yang bisa menerapkan metode pembelajaran dengan baik sekaligus tauladan bagi peserta didik.
Mengutip kalimat seorang bijak dan filsuf Yunani kuno, yakni Aristoteles, "Mendidik pikiran tanpa mendidik hati, bukanlah pendidikan sama sekali."
Singkat kata, marilah pada peringatan hari pendidikan nasional kali ini kita bersama merefleksikan kembali berbagai upaya dalam memajukan pendidikan di Indonesia.
Semoga peringatan Hardiknas 2023 ini menjadi awal baru bagi kita semua untuk menjadi lebih baik lagi dalam meningkatkan kualitas pendidikan bagi segenap anak bangsa.
Demikian pidato saya, mohon maaf jika ada kata-kata yang kurang berkenan. Terima kasih
Wassalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Nah, itulah tadi beberapa contoh pidato Hari Pendidikan Nasional 2023 yang dapat dijadikan referensi. Semoga bermanfaat!
(urw/edr)