Alasan PPP Ingin Duetkan Ganjar-Sandiaga Uno, Butuh Logistik Besar

Alasan PPP Ingin Duetkan Ganjar-Sandiaga Uno, Butuh Logistik Besar

Tim detikNews - detikSulsel
Sabtu, 29 Apr 2023 12:27 WIB
Sandiaga Uno dan Ganjar Pranowo bertemu dalam rapat Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah se-Jateng di Kota Semarang, Kamis siang (27/4/2023).
Foto: Dok. Instagram Sandiaga Uno
Jakarta -

Ketua Majelis Pertimbangan PPP Muhammad Romahurmuziy menegaskan kemungkinan duet Ganjar Pranowo dan Sandiaga Uno pada Pilpres 2024 mendatang. Sandiaga dinilai cocok sebagai cawapres karena memiliki logistik yang memadai.

"Ganjar-Sandi masih mungkin, sangat mungkin, karena kan tadi sekarang cawapres itu kan karena capres sudah paling populer," ujar Rommy dikutip dari detikNews yang melansir dari Channel YouTube Total Politik, Sabtu (29/4/2023).

Rommy mengatakan cawapres bukan hanya sekedar populer tepat harus memiliki logistik yang cukup. Dia pun menilai Sandiaga memiliki logistik yang dibutuhkan untuk Pilpres mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Cawapres kan mesti second best popularity tapi ada yang dibawa lain, biaya, kan maju ini nggak pakai daun bos, pakai duit, ya jadi pasti level cawapres ini diharapkan adalah orang-orang yang bawa logistik, dan itu wajar, di seluruh dunia pun juga begitu," katanya.

Rommy pun membandingkan Anies Baswedan yang diusung Partai Nasdem. Menurutnya, Anis sudah tidak butuh capres yang memiliki logistik besar karena sudah didanai Surya Paloh.

ADVERTISEMENT

"Kecuali kalau pasangan ini sudah punya bandar, macam Pak Anies kan udah punya bandar, Pak Surya Paloh kan bandarnya," imbuhnya.

Menurut Rommy, jika capres sudah memiliki bandar maka cawapresnya kemungkinan adalah sosok yang bisa mendompleng suara sang capres. Dia mengatakan tim koalisi capres Anies Baswedan saat ini menginginkan Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Nah yang pasti karena sudah ada bandar, wakilnya kalau bisa Khofifah," ucapnya.

Rommy menambahkan, Khofifah juga diinginkan oleh Prabowo untuk menjadi cawapresnya. Dia menilai Khofifah menjadi rebutan untuk mendompleng suara.

"Saya nggak pernah dengar nama Khofifah di lingkungan Teuku Umar," kata Rommy.




(hsr/hmw)

Hide Ads