Seorang petani wanita di Desa Taulo, Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan (Sulsel) menantang nyawa menyeberangi sungai menggunakan tali troli viral di media sosial. Ia hanya menggunakan sarung untuk bergantung lalu meluncur layaknya bermain flying fox.
"Iya itu warga saya, mereka itu petani yang menuju kebunnya menggunakan alat troli dan meluncur menyeberangi sungai seperti itu," kata Kepala Desa Taulo Herman kepada detikSulsel, Rabu (26/4/2023).
Herman mengatakan, hal tersebut dilakukan beberapa petani di Desa Taulo untuk menuju kebunnya. Itu dilakukan agar lebih cepat sampai di kebunnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tidak semua warga melakukan itu, hanya beberapa saja. Itu untuk mempercepat akses menuju kebun," ungkapnya.
Dia menjelaskan, di Desa Taulo memiliki 3 jembatan penyeberangan yang menjadi penghubung ke kebun warga. Hanya saja, aksesnya lebih jauh.
"Kita punya 3 jembatan penyeberangan yang menghubungkan ke kebun itu, karena memang di sebarang sungai hanya kebun tidak ada pemukiman. Jadi hanya beberapa saja warga meluncur seperti itu. Kalau yang lain normal gunakan jembatan," ujarnya.
Herman menambahkan, dirinya akan melarang warga untuk melakukan aktivitas menyeberangi sungai dengan troli itu dengan tetap menggunakan infrastruktur yang ada. Pasalnya, aktivitas itu dinilai berbahaya dan bisa mengancam nyawa.
"Saya juga heran, itu jembatan roda 2, 4, bahkan roda 8 bisa lalui, tapi kenapa warga tetap memilih menyeberangi sungai seperti itu. Nanti kita akan sampaikan agar digunakan infrastruktur yang ada," jelasnya.
Sementara, dalam video viral berdurasi 36 detik yang diterima detikSulsel, seorang wanita berhijab di Desa Taulo, Kecamatan Alla, Kabupaten Enrekang terlihat berjibaku menyeberangi derasnya arus Sungai Mata Allo menggunakan troli dengan sarung sebagai tempat bergantung. Dia kemudian berseluncur seperti bermain flying fox.
Saat melakukan aksi itu, tidak terlihat raut wajah warga merasa cemas. Padahal saat meluncur mereka tidak menggunakan alat pengaman dan secara bergantian berseluncur untuk menyeberangi sungai.
"Kejadiannya Minggu (23/4) kalau tidak salah itu. Sering memang mereka melakukan itu," tutup Herman.
(ata/asm)