Pengerukan Sampah TPA Antang Makassar Picu Bau Menyengat, Pemkot Minta Maaf

Pengerukan Sampah TPA Antang Makassar Picu Bau Menyengat, Pemkot Minta Maaf

Andi Nur Isman - detikSulsel
Rabu, 26 Apr 2023 10:52 WIB
Proses pengerukan tumpukan sampah di TPA Antang, Makassar.
Foto: Proses pengerukan tumpukan sampah di TPA Antang, Makassar. (dok. istimewa)
Makassar -

Pemkot Makassar melalui Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) tengah melakukan pengerukan sampah di tempat pembuangan akhir (TPA) Antang. Pemkot meminta maaf jika aktivitas ini menimbulkan bau busuk yang menyengat.

"DLH melakukan pembukaan akses jalan yang tertimbun oleh gunungan sampah pada saat musim hujan. Kita lakukan pengerukan dan itu menimbulkan bau yang sangat menyengat," kata Plt Kepala DLH Makassar, Ferdy Mochtar dalam keterangannya, Rabu (26/4/2023).

Ferdy menjelaskan pengerukan akses jalan dilakukan untuk memudahkan proses pembuangan sampah di area belakang TPA. Pengerukan dilakukan pada tumpukan sampah setinggi 10 meter.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sisi lain, Ferdy menyebut jika lahan TPA Antang saat ini masih tersedia sekitar 6 hektare. Luas lahan ini dinilai masih bisa menampung volume sampah sekitar satu sampau dua tahun ke depan, sambil menunggu proyek Pengolahan Sampah Menjadi Energi Listrik (PSEL) rampung.

Menurutnya, ketinggian tumpukan sampah di bagian depan TPA, tepatnya di dekat pintu gerbang sudah mencapai 50 meter dan rawan terjadi longsor. Dia menilai ketinggian sampah itu sangat berbahaya bagi aktivitas pengelolaan TPA, terutama saat musim hujan.

ADVERTISEMENT

Ferdy menambahkan, DLH juga membenahi saluran Kolam Lindi sepanjang 500 meter. Pembenahan dilakukan karena saluran Kolam Lindi juga mengalami penimbunan sampah selama musim hujan.

"Kolam Lindi sangat penting untuk proses pelarutan air dengan keanekaragaman plankton sehingga potensi pencemaran terhadap air dan tanah dapat diminimalisir terhadap lingkungan sekitarnya," ungkapnya.

Sementara, untuk masa pembenahan di TPA Antang, Ferdy mengatakan butuh waktu sekitar 3 pekan. DLH akan menerapkan sistem controlled landfill untuk meminimalisir bau menyengat selama pembenahan.

"Penyemprotan eko-ensim untuk meminimalisir bau menyengat juga akan dilaksanakan,"sebutnya.




(asm/ata)

Hide Ads