Kombes Teguh Triawantoro memberikan sejumlah pernyataan terkait pencopotan dirinya sebagai Kabid Propam Polda Kaltara. Kombes Teguh berharap dirinya dikembalikan ke Korps Brimob yang merupakan kesatuan asalnya.
Kombes Teguh diduga menyampaikan pernyataan tersebut di hadapan Kapolda Kaltara Irjen Daniel dan jajaran perwira Polda Kaltara saat melakukan apel pada Rabu (12/4). Pernyataan itu direkam audio hingga viral di media sosial.
Kabid Humas Polda Kaltara Kombes Budi Rachmat turut membenarkan pernyataan Kombes Teguh dalam rekaman itu. Dalam rekaman itu, Kombes Teguh menyinggung akan lebih baik jika dirinya yang sudah dicopot bisa dikembalikan ke Brimob.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dan saya sekali lagi mohon izin Jenderal kalau boleh diizinkan kami lebih baik jika kembali ke bumi kami, bumi kandungan kami. Karena kami lahir dari Brimob, mungkin kami harus kembali ke bumi kandung kami di Brimob," ujar Kombes Teguh dalam rekaman video.
Selain itu, dalam video yang beredar Teguh mengaku tidak mempermasalahkan pencopotannya. Dia menganggap pencopotan itu merupakan bentuk rezeki untuknya.
"Terkait dengan pemberian rezeki buat saya, yang Jenderal berikan kepada kami berupa surat perintah pemberhentian sementara waktu atau penonaktifan. Ya intinya kami dicopot," sebutnya.
Kendati menerima pencopotan dirinya, Kombes Teguh menegaskan dirinya tidak pernah melakukan pelanggaran pidana atau pelanggaran kode etik Polri.
"Dan saya tidak ada label pelanggaran yang saya bawa Jenderal. Dan terimakasih Jenderal, dan kami tidak ada pemberhentian ini sementara waktu atau pencopotan ini, saya tidak ada pelanggan pidana, kode etik maupun disiplin yang ada," tutur Kombes Teguh.
Berikut pernyataan lengkap Kombes Teguh usai dicopot dari jabatan Kabid Propam Polda Kaltara:
Assalamualaikum Warahmatullahi Wabarakatuh
Selamat pagi dan salam sejahtera bagi kita semua. Yang terhormat bapak Kapolda Kaltara yang kami hormati, bapak Irwasda Polda Kaltara. Para pejabat Polda Kaltara.
Pada kesempatan pagi kali ini, kami mengucapkan terimakasih Jenderal atas waktu yang diberikan saya saat ini. Dan ini juga kebanggaan dan kehormatan bagi saya karena sudah memberikan waktu di depan para perwira semuanya.
Terkait dengan pemberian rezeki menurut saya yang Jenderal berikan kepada kami berupa surat perintah pemberhentian sementara waktu atau penonaktifan. Ya intinya adalah kami dicopot.
Kami di sini menyampaikan bukan saya mencari pembenaran atau klarifikasi dan lain sebagainya. Kami izin Jendral, kami terima Jenderal. Karena itu bentuk rezeki. Menurut saya rezeki itu bukan hanya bentuk konkret, pangkat dan jabatan, gaji dan lain sebagainya. Namun itu menjadikan kami kuat, sekali lagi dan ini saya sampaikan ke Jenderal kami tidak pernah ada manuver dan lain-lain.
Demi Allah kami tidak ada manuver dan lain sebagainya dan kami terima kalau memang ini. Karena saya yakin bahwa saya, Jendral menyampaikan pemberhentian itu, saya tanpa label tanpa ada pemeriksaan dan lain sebagainya.
Kalau memang saya salah, memang kami siap diperiksa, Bapak Irwasda juga harus bertanggung jawab, artinya silahkan diaudit, audit kinerja dan saya tidak akan protes apabila nanti akan turun audit investigasi.
Artinya, eh saya menyampaikan ini Jenderal saya terima, jangan sampai nanti ada booming yang mengatasnamakan, loh ini Teguh seorang anggota Polda Kaltara, dari mulai Kabid propam diberhentikan menjadi ini, manuver. Kami terima.
Karena kami tidak ada masalah dengan jabatan, itu resiko kami. Kalau memang itu kesalahan anggota kami, kami sudah sampaikan ke Jenderal, berarti yang salah saya dan saya siap menerima limpahan kesalahan anggota saya ke saya, dan saya dicopot siap.
Dan saya tidak ada label pelanggaran yang saya bawa Jenderal dan terimakasih Jenderal, kami tidak ada pemberhentian ini sementara waktu atau pencopotan ini, saya tidak ada pelanggaran pidana, kode etik maupun disiplin yang ada. Dan ini kebanggaan bagi saya.
Dan saya sekali lagi mohon izin Jendral kalau boleh diizinkan kami akan lebih baik jika kembali ke bumi kami, bumi kandungan kami. Karena kami lahir dari Brimob, mungkin kami harus kembali ke bumi kandung kami di Korps Brimob.
Demikian Jenderal yang bisa saya sampaikan. Kami sekali lagi tidak ada masalah Jenderal dicopot karena kami sudah bangga sekali saya punya pangkat kolonel Kombes, ayah saya seorang Tamtama Kopassus pensiunan AKP.
Saya jadi Kombes sudah luar biasa sekali, jadi terimakasih rasa hormat kami Jenderal dan saya mohon izin Jenderal sekali lagi, saya tetap jadi singa dan macan yang hidup di lingkungan kambing yang mungkin makan rumput, tapi saya tidak akan makan rumput.
Saya akan tetap seperti ini dan model dan branding saya seperti ini dan terimakasih Jenderal atas kepercayaannya.
(hmw/hmw)