TPU Panaikang Ramai Peziarah, Penjual Bunga-Petugas Kebersihan Dapat Cuan

TPU Panaikang Ramai Peziarah, Penjual Bunga-Petugas Kebersihan Dapat Cuan

Ihksan Bayu Aji Saputra - detikSulsel
Sabtu, 22 Apr 2023 16:30 WIB
Suasana ziarah kubur di TPU Panaikang, Kota Makassar, Sulsel.
Foto: Suasana ziarah kubur di TPU Panaikang, Kota Makassar, Sulsel. (Ihksan Bayu/detikSulsel)
Makassar -

Tempat Pemakaman Umum (TPU) Kelurahan Panaikang, Kecamatan Panakkukang, Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) ramai dikunjungi peziarah di momen Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Penjual bunga dan petugas kebersihan pun mendapatkan berkah tersendiri.

"Rp 700 ribu (keuntungan) kalau hari begini (momen Lebaran)," ujar penjual bunga di TPU Panaikang bernama Nia kepada detikSulsel, Sabtu (22/4/2023).

Nia mengaku menjual bunga kepada peziarah sebesar Rp 10 ribu per keranjang. Keuntungan yang diterima saat hari biasa jauh dibanding hari biasa.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kalau hari biasa tidak seramai ini," tambah Nia.

Sementara petugas kebersihan bernama Aco Naba juga mendapat berkah dari ramainya peziarah di TPU Panaikang. Dia mengaku bisa mendapatkan Rp 500 ribu hingga Rp 1 juta dalam sehari.

ADVERTISEMENT

"(Kalau Lebaran) ya biasa dapat Rp 500 ribu, Rp 1 juta kalau memang banyak langganan yang dibersihkan, biasa na kasih ki Rp 20 ribu, Rp 30 ribu kadang-kadang Rp 100 ribu," ungkap Aco.

Aco mengatakan di luar momen Lebaran pendapatannya hanya kisaran Rp 50 ribu hingga Rp 100 ribu. Pendapatan tersebut dari warga yang meminta kuburan keluarganya dibersihkan.

"Biasa Rp 5 ribu, Rp 10 ribu tapi kadang kita disuruh, umpama ada keluarganya di sini, kita suruh saya bersihkan kuburan. Biasa kalau na titip untuk bersihkan na kasih ki Rp 100 ribu, Rp 50 ribu. Nah biasa paling banyak mi Rp 50 ribu," terangnya.

Kendati demikian, Aco mengaku tidak pernah meminta apalagi sampai memaksa peziarah untuk membayar jasanya. Dia hanya berharap peziarah memberikan seikhlasnya.

"Tidak menentu (upah membersihkan), seikhlasnya tapi kita juga tidak minta. Bilang segini, itu tommi kalau segitu dikasihkan ikhlas ji saja jangan bilang dipaksa orang. Kalau dipaksa orang berarti tidak halal," tuturnya.

Aco mengaku sudah bisa membeli tanah sejak bekerja sebagai tukang bersih kuburan. Tanah yang kini sudah dibanguni rumah itu dia beli pada tahun 1999 silam.

"Di sini pa itu kasian baru ka bisa beli tanah sama bangun ma rumah," kata Aco.

Aco menambahkan peziarah pada momen Hari Raya Idul Fitri biasanya sampai sore. Terkadang juga masih ada peziarah yang datang pada pukul 18.00 Wita.

"Sampai sore, biasa sampai jam 6 lagi masih ada biasa datang ta satu toh yang terlambat kan biasa pergi di Sudiang baru singgah di sini," tutupnya.




(hsr/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads