Lebaran Idul Fitri 1444 H/2023 sudah di depan mata. Bacaan takbiran Idul Fitri menjadi salah satu bentuk dzikir untuk mengingat keagungan Allah SWT.
Di hari raya ini, membaca takbir merupakan sunnah yang dianjurkan sejak masuk malam 1 Syawal sampai imam sholat Id sudah takbiratul ihram (bagi yang berjemaah). Atau sampai seseorang takbir sholat Id (bagi yang tidak berjemaah).
Melansir NU Online, pembacaan takbir terbagi dua macam, yakni takbir mursal dan takbir muqayyad. Takbir mursal adalah pembacaan takbir yang tidak terikat waktu, karena dianjurkan sepanjang malam. Seperti takbir di malam Idul Fitri.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara takbir muqayyad adalah takbiran yang terbatas pada waktu. Seperti pembacaan takbir setiap selesai shalat lima waktu selama hari raya Idul Adha dan hari tasyrik, 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.
Anjuran pembacaan takbir ini berlandaskan pada Surat al-Baqarah ayat 185:
وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ
Artinya: "Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur."
Anjuran Rasulullah SAW
Rasulullah SAW juga menganjurkan pembacaan takbiran itu. Sebagaimana dalam hadistnya yang berbunyi:
زينوا اعيادكم بالتكبير
"Hiasilah hari raya kalian dengan memperbanyak membaca takbir."
Anjuran memperbanyak takbir ini sepadan dengan imbalan yang dijanjikan karena sabda Rasulullah:
اكثروا من التكبير ليلة العيدين فانهم يهدم الذنوب هدما
"Perbanyaklah membaca takbiran pada malam hari raya (fitri dan adha) karena hal dapat melebur dosa-dosa."
Dari sejumlah dalil di atas, banyak faqih menjadikan pembacaan takbir sebagai sebuah hukum yang sunnah. Sebagaimana yang diterangkan dalam kitab Fathul Qarib:
ويكبر ندبا كل من ذكر وانثى وحاضر ومسافر فى المنازل والطرق والمساجد والاسواق من غروب ليلة العيد (اي عيد الفطر) الى ان يدخل الامام فى الصلاة
"Disunnahkan membaca takbir bagi lagi-laki dan perempuan, di rumah maupun di perjalanan, di mana saja, di jalanan, di masjid juga di pasar-pasar mulai dari terbenamnya matahari malam Idul Fitri hingga Imam melakukan shalat id."
Bacaan Takbiran Idul Fitri
Seperti dijelaskan sebelumnya, bacaan takbir Idul Fitri dibagi menjadi dua, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal. Takbir muqayyad adalah takbir yang dianjurkan dibaca setiap setelah shalat, baik shalat fardhu ataupun sunnah. Sementara takbir mursal adalah takbir yang dibaca kapan saja dan di mana saja.
Berikut ini bacaaan atau lafal lengkap takbiran Idul Fitri yang dilansir dari NU Online. Takbir dilafalkan sebanyak tiga kali sebagaimana penjelasan Imam An-Nawawi dalam Kitab Al-Majmu', Syachrul Muhadzdzab.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar."
Selain tiga takbir ini, bisa pula ditambahkan dengan zikir sebagai berikut sebagaimana zikir-takbir Rasulullah SAW di bukit Shafa yang diriwayatkan Imam Muslim:
اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ الِلّٰهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَهَزَمَ الاَحْزَابَ وَحْدَهُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ اَكْبَرُ
Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na'budu illa iyyahu mukhlishina lahud dana wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa'dah, wa nashara 'abdah, wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.
Lafal takbir yang sering dibaca masyarakat sebagai berikut. Lafal takbir itu cukup baik untuk dibaca.
اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ
Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.
Artinya: "Allah maha besar, Allah maha besar, Allah maha besar. Tiada tuhan selain Allah. Allah maha besar. Segala puji bagi-Nya."
Imam An-Nawawi menjelaskan sifat takbir pada malam dan hari raya. Imam An-Nawawi menyebut tiga takbir berturut-turut yang dikutip dari Imam As-Syafi'i dan ulama syafiiyah:
صفة التكبير المستحبة الله اكبر الله اكبر الله اكبر هذا هو المشهور من نصوص الشافعي في الام والمختصر وغيرهما وبه قطع الاصحاب
Artinya: "Sifat takbir yang dianjurkan, 'Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar.' Ini (takbir 3 kali) yang masyhur dari nash Imam As-Syafi'i dalam Kitab Al-Umm, Al-Mukhtashar, dan selain keduanya. Sifat ini yang dipegang ulama ashab," (Lihat Imam An-Nawawi, Al-Majmu' Syarhul Muhadzdzab, [Kairo, Al-Maktabah At-Taufiqiyyah: 2010 M], juz V, halaman 42).
Ketentuan Takbir Idul Fitri
Bacaan takbir Idul Fitri dianjurkan untuk dilakukan di mana saja dan kapan saja. Artinya tidak harus di masjid.
Namun, sangat dianjurkan untuk memperbanyak takbir ketika menuju lapangan, atau tempat shalat Id. Karena ini merupakan kebiasaan Nabi SAW dan para sahabat.
Ketentuan ini bersandar pada hadis yang diriwayatkan Ibn Abi Syaibah:
Yang artinya: "Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam keluar rumah menuju lapangan kemudian beliau bertakbir hingga tiba di lapangan. Beliau tetap bertakbir sampai sahalat selesai. Setelah menyelesaikan shalat, beliau menghentikan takbir." (HR. Ibn Abi Syaibah dalam Al Mushannaf)
Adapun hadits lain yang menjelaskan anjuran tersebut yakni hadis riwayat Al Faryabi:
1. Dari Nafi: "Dulu Ibn Umar bertakbir pada hari id (ketika keluar rumah) sampai beliau tiba di lapangan. Beliau tetap melanjutkan takbir hingga imam datang." (HR. Al Faryabi dalam Ahkam al Idain)
2. Dari Muhammad bin Ibrahim (seorang tabi'in), beliau mengatakan: "Dulu Abu Qotadah berangkat menuju lapangan pada hari raya kemudian bertakbir. Beliau terus bertakbir sampai tiba di lapangan." (Al Faryabi dalam Ahkam al Idain)
Itulah lafadz takbir Idul Fitri lengkap beserta arti dan waktunya. Semoga bermanfaat ya detikers!
(asm/sar)