Jemaah An-Nadzir di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) hari ini melaksanakan salat Idul Fitri 1444 Hijriah setelah berbeda dalam penentuan 1 Syawal dengan pemerintah. Pimpinan An-Nadzir Gowa Samiruddin Pademmui meminta umat bijak menyikapi perbedaan tersebut.
"Berkaitan dengan Idul Fitri yang berbeda-beda ya, saya kira bangsa Indonesia ini khususnya umat Islam ya sudah berpengalaman karena itu yang dibutuhkan di sini adalah kedewasaan kearifan dan bijaksana menyikapi masalah ini," ujar Samiruddin kepada detikSulsel di Pondok An-Nadzir, Jumat (21/03/2023).
Samiruddin menuturkan perbedaan pelaksanaan Idul Fitri 1444 H untuk tidak dipermasalahkan. Dia mengingatkan setiap orang memiliki keyakinannya masing-masing.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jangan dijadikan masalah karena ini kan berkaitan dengan masalah keyakinan," tuturnya.
Lebih lanjut, Samiruddin menjelaskan setiap pihak memiliki metodologi perhitungan tersendiri dalam menentukan 1 Syawal, dan dari hasil perhitungan itu tentunya akan menjadi tanggung jawab bagi tiap kelompok atau individu.
"Masing-masing memiliki perhitungan dan metodologi yang diyakini seperti itu sehingga tentu pertanggungjawabannya kembali kepada masing-masing. Begitu juga An-Nadzir," pungkasnya.
Sebelumnya diberitakan, Jemaah An-Nadzir menetapkan 1 Syawal 1444 H pada 21 April 2023. Jemaah pun telah menggelar salat Idul Fitri pagi tadi.
Pantauan detikSulsel di Kampung Mawang, Kelurahan Romang Lompoa, Kecamatan Bontomarannu, Gowa, Jumat (21/4) sekitar pukul 07.00 Wita pagi tadi, jemaah An-Nadzir berdatangan di Masjid Baitul Muqaddis Pondok An-Nadzir. Para jemaah menggelar sajadah di dalam hingga di luar masjid.
Sejumlah aparat kepolisian tampak mengamankan salat Idul Fitri di gerbang Pondok An-Nadzir. Para jemaah berbaris rapi mengisi saf dengan pakaian didominasi warna hitam sambil melantunkan takbir hingga tahmid.
Jemaah An-Nadzir menetapkan aturan Salat Idul Fitri di Masjid Baitul Muqaddis. Jemaah perempuan di dalam masjid, sementara jemaah laki-laki di halaman masjid.
Pada pukul 07.19 Wita, para jemaah mulai berdiri menggelar salat. Pimpinan Jemaah An-Nadzir Gowa Samiruddin Pademmui menjadi imam dan khatib salat Idul Fitri 1444 H.
(hmw/asm)