Ucapan Idul Fitri minal aidin wal faizin menjadi ucapan yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Namun ternyata ada ucapan Idul Fitri yang lebih sesuai sunnah dari ucapan minal aidin wal faizin itu.
Mengutip laman NU Online, ucapan taqabbalallaahu minnaa wa minkum ternyata lebih tepat dibandingkan dengan ucapan minal aidin wal faizin. Tapi perlu ditegaskan, memaksakan kecenderungan salah satu dari dua kalimat di atas bukanlah hal yang bijak.
Ucapan taqabbalallaahu minnaa wa minkum adalah bacaan yang telah sempurna struktur kalimatnya. Bacaan ini juga merupakan yang paling populer di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW, dibandingkan bacaan minal aidin wal faizin.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Apabila kita mau meniru apa yang dilakukan sahabat Nabi, maka alangkah baiknya mengucapkan taqabbalallaahu minnaa wa minkum dibanding minal aidin wal faizin.
Bahkan, minal aidin wal faizin tidak populer, bahkan tidak pernah ada di kalangan sahabat Nabi Muhammad SAW.
Hal ini bisa dilacak pada kitab Fathul Bari karya Al-Hafidh Ibnu Hajar al-Asqalani. Beliau mengatakan dalam kitabnya itu 'telah sampai kepada kami riwayat dengan sanad yang hasan dari Jubai bin Nufair, ia berkata: 'jika para sahabat Rasulullah saling bertemu di hari raya, sebagiannya mengucapkan kepada sebagian lainnya: 'taqabbalallahu minnaa wa minkum'.
Mengapa Minal Aidin Wal Faizin Lebih Populer?
Pertanyaan yang kemudian muncul adalah mengapa minal aidin wal faizin menjadi ucapan yang lebih populer di kalangan masyarakat Indonesia. Masih melansir NU Online, disebutkan bahwa Inilah uniknya orang Islam di Indonesia. Mereka disebut tak menerima tradisi pengucapan tahniah ini apa adanya.
Mereka malah mengkreasi tradisi baru ala Indonesia, walaupun kemudian menjadi salah kaprah. Buktinya, 'minal aidin wal faizin' lebih populer dan dikira bermakna mohon maaf lahir batin.
Selain itu mereka mengkreasi tradisi Halal Bi Halal yang tidak ada rujukannya secara khusus dari Islam atau dari tradisi Arab. Inilah masalah budaya yang mana selama ia mengandung kebaikan dan tidak bertentangan dengan syari'at, maka marilah bersikap moderat.
Penjelasan Soal Taqabbalallahu Minna Wa Minkum
Melansir muslim.or.id, Syaikh Muhammad bin Sholih Al 'Utsaimin rahimahullah ditanya, "Apa hukum mengucapkan selamat hari raya? Lalu adakah ucapan tertentu kala itu?"
Beliau rahimahullah menjawab, "Ucapan selamat ketika hari raya 'ied dibolehkan. Tidak ada ucapan tertentu saat itu. Apa yang biasa diucapkan manusia dibolehkan selama di dalamnya tidak mengandung kesalahan (dosa)."[4]
Syaikh Ibnu 'Utsaimin rahimahullah ditanya, "Apa hukum jabat tangan, saling berpelukan dan saling mengucapkann selamat setelah shalat 'ied?"
Syaikh rahimahullah menjawab, "Perbuatan itu semua dibolehkan. Karena orang-orang tidaklah menjadikannya sebagai ibadah dan bentuk pendekatan diri pada Allah. Ini hanyalah dilakukan dalam rangka 'adat (kebiasaan), memuliakan dan penghormatan. Selama itu hanyalah adat (kebiasaan) yang tidak ada dalil yang melarangnya, maka itu asalnya boleh. Sebagaimana para ulama katakan, 'Hukum asal segala sesuatu adalah boleh. Sedangkan ibadah itu terlarang dilakukan kecuali jika sudah ada petunjuk dari Allah dan Rasul-Nya'"[5]
Dari penjelasan di atas, berarti ucapan selamat hari raya itu bebas, bisa dengan ucapan "Selamat Hari Raya", "Taqobbalallahu minna wa minkum" dan lainnya. Ucapan "Taqobbalallahu minna wa minkum" pun tidak dikhususkan saat Idul Fithri, ketika Idul Adha dianjurkan ucapan semacam ini sebagaimana kita dapat melihat dalam penjelasan berbagai riwayat di atas.
(hmw/asm)