Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2023: Jam Berapa, Rangkaian, Link Live Streaming

Jadwal Sidang Isbat Lebaran 2023: Jam Berapa, Rangkaian, Link Live Streaming

Andi Nur Isman - detikSulsel
Kamis, 20 Apr 2023 12:29 WIB
Ilustrasi pemantauan hilal
Ilustrasi. Foto: ANTARA FOTO/Maulana Surya
Makassar -

Sidang isbat untuk penentuan 1 Syawal 1444 H/2023 M akan digelar pemerintah RI melalui Kementerian Agama (Kemenag). Sidang isbat Lebaran 2023 berlangsung hari ini.

Pemerintah menggunakan metode rukyah dan hisab untuk menentukan permulaan bulan. Hal ini mengacu pada amanah Fatwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) Nomor 2 Tahun 2004 tentang Penetapan Awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah.

Sidang isbat akan digelar bersama berbagai unsur pada 29 Ramadhan atau bertepatan dengan hari Kamis, 20 April 2023. Rencananya sidang isbat akan dilaksanakan di Gedung Kementerian Agama (Kemenag) di Jl. M.H Thamrin Nomor 6, RT.2/RW.1, Kebon Sirih, Jakarta Pusat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jam Berapa dan Rangkaian Sidang Isbat Lebaran 2023

Melansir detikHikmah, rangkaian sidang isbat Lebaran tahun lalu diawali dengan pemaparan posisi hilal oleh Tim Falakiyah Kemenag yang disiarkan secara langsung melalui media Kemenag. Pemaparan dimulai sekitar pukul 17.00 WIB. Dalam tahap ini masih terbuka untuk umum.

Selanjutnya, pemerintah akan menggelar sidang isbat secara tertutup. Sidang isbat Lebaran dimulai setelah Magrib hingga menjelang Isya. Setelah itu, pemerintah melalui Menteri Agama akan mengumumkan hasil sidang isbat Lebaran dalam konferensi pers dan turut disiarkan secara daring melalui media Kemenag.

ADVERTISEMENT

Lebaran 2023 Berpotensi Tak Serentak

Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah Syamsul Anwar mengatakan ada potensi perbedaan Lebaran antara pemerintah dengan PP Muhammadiyah. Menurutnya, posisi hilal menurut kriteria Menteri Agama Brunei, Indonesia, Malaysia, dan Singapura (MABIMS) yang menjadi pedoman Kemenag, belum terpenuhi untuk dapat dilihat.

"Karena belum dapat dilihat, maka menurut kriteria MABIMS keesokan harinya belum terpenuhi syarat memasuki bulan baru," ujar Syamsul dalam dalam konferensi pers penetapan awal Ramadan, Syawal, dan Zulhijah di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta yang turut disiarkan secara daring, Senin (6/2/2023) lalu.

"Sedangkan menurut syarat kriteria wujudul hilal yang tidak berpatokan kepada penampakan yaitu tidak terlihat dan terlihatnya maka keesokan harinya sudah dianggap masuk bulan baru yaitu untuk 1 Syawal (jatuh pada) 21 April 2023," imbuhnya

Direktur Jenderal Bimas Islam Kemenag, Kamaruddin Amin menyebut adanya potensi perbedaan waktu Hari Raya Idul Fitri 2023. Walau begitu, ia meminta seluruh pihak menunggu hasil sidang isbat untuk lebih pastinya.

"Walau ada potensi perbedaan kita tunggu hasil sidang isbat," ungkap Kamaruddin.

Sementara Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Thomas Djamaluddin, dalam Media Lounge Discussion beberapa waktu lalu mengungkapkan alasan adanya potensi pembedaan penetapan Idul Fitri Muhammadiyah dan Pemerintah. Perbedaan tersebut disebabkan dari adanya perbedaan penetapan kriteria awal bulan.

Thomas menjelaskan, pada saat 29 Ramadan 1444 H atau 20 April 2023 waktu Maghrib, posisi Bulan sudah memenuhi kriteria wujudul hilal. Sementara, posisi tersebut masih belum memenuhi kriteria baru MABIMS yang digunakan pemerintah yakni, tinggi hilal minimal 3 derajat, sudut elongasi 6,4 derajat, umur bulan 8 jam, dan memenuhi kriteria wujudul hilal.

Dengan kata lain, Hari Raya Idul Fitri 2023 jatuh pada tanggal 21 April 2023 bila merujuk pada kriteria wujudul hilal dan jatuh pada 22 April 2023 bila merujuk pada kriteria baru MABIMS.

Posisi Bulan yang belum memenuhi kriteria baru MABIMS ini turut disampaikan oleh Ketua Majelis Tarjih dan Tajdid PP Muhammadiyah, Syamsul Anwar.

"Karena belum dapat dilihat, maka menurut kriteria MABIMS keesokan harinya belum terpenuhi syarat memasuki bulan baru," ujar Syamsul dalam konferensi pers di Kantor PP Muhammadiyah Yogyakarta yang turut disiarkan secara daring, Senin (6/2/2023) lalu.

"Sedangkan menurut syarat kriteria wujudul hilal yang tidak berpatokan kepada penampakan yaitu tidak terlihat dan terlihatnya maka keesokan harinya sudah dianggap masuk bulan baru yaitu untuk 1 Syawal (jatuh pada) 21 April 2023," imbuhnya.

Muhammadiyah Tetapkan Lebaran 21 April 2023

Pimpinan Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Syawal 1444 H jatuh pada tanggal 21 April 2023 atau bertepatan dengan hari Jumat. Penetapannya sudah dituangkan dalam Maklumat Pimpinan Pusat Muhammadiyah No.1/MLM/I.0/E/2023 tentang Penetapan Hasil Hisab, Ramadan, Syawal, dan Zulhijah 1444 H.

Dari hasil hisab Muhammadiyah, ijtimak jelang Syawal 1444 H terjadi pada pukul 11.15.06 WIB di hari ke-29 Ramadan. Wujud hilal sudah terlihat ketika Matahari terbenam di Yogyakarta dan pada saat itu Bulan berada di atas ufuk di seluruh wilayah Indonesia.

Adapun hasil hisab lainnya, menetapkan 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada hari Kamis Pon, 23 Maret 2023 Miladia, 1 Syawal 1444 H jatuh pada hari Jumat Pahing, 21 April 2023 Miladia, dan 1 Dzulhijjah 1444 H jatuh pada hari Senin Legi, 19 Juni 2023 Miladia.

Link Live Streaming Sidang Isbat Lebaran 2023

Adapun sidang isbat Lebaran 2023 dapat disaksikan melalaui tayangan live streaming. Berikut link live streaming sidang isbat Lebaran Idul Fitri 2023.

YouTube Kemenang RI

Fanpage Kemenag RI

Instagram Kemenag RI




(asm/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads