Polda Sulawesi Barat (Sulbar) mengerahkan 1.321 personel untuk pengamanan mudik Hari Raya Idul Fitri 1444 H. Para personel akan disiagakan di jalur rawan kecelakaan termasuk yang berpotensi terdampak longsor.
"Kekuatan yang kami kerahkan yaitu Polda Sulbar dan seluruh jajaran ada 1321 personel. Dalam operasi ini kita akan mendirikan 20 pos pengamanan, 16 pos pelayanan dan 4 pos terpadu," kata Kabid Humas Polda Sulbar Kombes Syamsu Ridwan kepada detikcom, Rabu (12/4/2023).
Syamsu mengatakan ribuan personel tersebut dikerahkan dalam Operasi Ketupat yang akan dimulai pada 18 April hingga 1 Mei 2023. Adapun sasaran operasi yakni pengamanan arus mudik, perayaan Idul Fitri hingga penjagaan di lokasi wisata.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dilaksanakan selama 14 hari tepatnya pada 18 April hingga 1 Mei. Untuk sasaran pengamanan tentunya karena ini berkaitan dengan pengamanan Idul Fitri, juga tempat-tempat wisata yang tentunya akan dimanfaatkan oleh masyarakat yang juga jadi sasaran pengamanan," terangnya.
"Termasuk tempat perbelanjaan, toko, pasar-pasar dan tentunya juga jalur atau jalan yang digunakan masyarakat untuk melakukan mudik. Melakukan mobilisasi dari satu tempat ke tempat lain, termasuk jalur ke pasar dan terminal," sambung Syamsu.
Syamsu juga membeberkan titik-titik rawan jalur mudik di Sulbar. Salah satunya Jalan Trans Sulawesi di Majene yang masih dilakukan perbaikan dan berpotensi longsor jika diguyur hujan lebat. Pihaknya pun mendirikan lebih banyak pos penjagaan di wilayah tersebut.
"Untuk di wilayah Sulbar ini yang dianggap rawan sepanjang jalur Trans Sulawesi yang daerah Majene itu juga masih ada kerawanan longsor," paparnya.
Pihaknya juga akan mendirikan pos di titik-titik jalan rusak. Pasalnya kondisi tersebut rawan menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
"Terus juga jalan di sana masih belum begitu baik tentunya masih ada lubang-lubang, itu juga menjadi sasaran (pengamanan). Supaya arus bisa berjalan dengan lancar. (Jika wilayah) rawannya tinggi, posnya lebih banyak," ungkap Syamsu.
Pihaknya juga mengimbau agar warga mengamankan barang-barang berharga sebelum meninggalkan rumah untuk mudik. Termasuk memeriksa kondisi kendaaran yang akan digunakan hingga memakai perlengkapan berkendara yang sesuai standar.
"Seluruh masyarakat untuk bisa menjaga diri. Baik keamanan keluarga maupun rumah. Pada saat rumah dtinggalkan, barang-barang berharga bisa disimpan dengan baik. Kedua bagi masyarakat yang ingin mudik tentunya juga harus melengkapi kendaraannya. Misalnya menggunakan helm standar SNI, kelengkapan surat-surat dan rutin memeriksa kondisi kendaraan,"pungkasnya.
(sar/ata)