Sejumlah penjahit sendal dan sepatu di Kabupaten Polewali Mandar (Polman), Sulawesi Barat (Sulbar) terlihat semringah menjelang hari raya Idul Fitri. Mereka senang kebanjiran rezeki orderan menjahit sendal dan sepatu yang meningkat lima kali lipat dari hari biasanya.
"Alhamdulillah, setiap mau lebaran pasti meningkat orderan, biasa sampai 25 pasang sendal dan sepatu. Kalau hari biasanya paling tinggi dapat tujuh orderan," kata salah satu penjahit sendal dan sepatu, Aris (52) kepada wartawan, Minggu (9/4/2023).
Aris sehari-hari menunggu pelanggan di Pelataran Pasar Induk Wonomulyo, Kecamatan Wonomulyo. Tak hanya Aris, belasan penjahit sendal dan sepatu juga sibuk menjahit sol sendal dan sepatu milik warga.
Jari-jari mereka tampak lincah memainkan jarum dan benang untuk memperkuat sol sandal maupun sepatu yang rusak. Diakui Aris, orderan menjahit sendal dan sepatu yang mereka terima mulai meningkat dua pekan jelang Idul Fitri.
"Pokoknya kalau sudah pertengahan puasa itu sudah mulai ramai. Sudah banyak warga yang datang di pasar cari kebutuhan lebaran sambil bawa sendal dan sepatu yang mau diperbaiki," ungkapnya.
Untuk menyelesaikan orderan warga, biasanya penjahit sendal dan sepatu di pasar ini bekerja dari pagi hingga sore hari. Proses pengerjaan setiap pasang sendal dan sepatu tidak membutuhkan waktu lama, karena hanya berkisar sepuluh hingga dua puluh menit.
"Sebentar sekali saja kita kerjakan (jahit), tergantung kerusakan. Pemilik bisa menunggu, karena tidak lama," tukas Aris meyakinkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
![]() |
Hal serupa diungkapkan oleh Kamaruddin (52). Pria yang telah 20 tahun menekuni profesi sebagai penjahit sendal dan sepatu ini mengaku omset yang didapatkan meningkat hingga Rp 300 ribu per hari jelang hari raya Idul Fitri.
"Sangat membawa berkah ini hari raya, karena pendapatan meningkat. Kalau hari biasanya maksimal dapat Rp 100 ribu per hari, sekarang naik, bisa sampai Rp 300 ribu per hari," ungkapnya bahagia.
Menurut Kamaruddin, biaya jahit sol sepasang sendal atau sepatu sangat murah yakni antara Rp 15 ribu hingga Rp 30 ribu.
Dia juga mengaku kerap menerima orderan menjahit sendal maupun sepatu yang masih baru alias baru saja dibeli oleh pemiliknya. Harapannya agar lebih kuat dan awet dipakai.
"Biasanya kalau mau lebaran paling banyak dijahit itu sendal, bahkan ada yang masih baru, baru keluar dari toko. Sengaja langsung dijahit oleh pemiliknya, supaya lebih tahan dipakai," pungkas Kamaruddin.
(hmw/sar)