BMKG: Gempa M 5,8 Bima Terasa di Makassar Dipicu Aktivitas Sesar Naik Flores

BMKG: Gempa M 5,8 Bima Terasa di Makassar Dipicu Aktivitas Sesar Naik Flores

Syachrul Arsyad - detikSulsel
Senin, 03 Apr 2023 12:47 WIB
Ilustrasi Gempa
Ilustrasi. Foto: (Robby Bernardi/detikcom)
Makassar -

Gempa bumi berkekuatan magnitudo (M) 5,8 mengguncang Kota Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB). Gempa yang terasa hingga Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) itu dipicu aktivitas sesar naik Flores.

"Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas Sesar Naik Busur Belakang Flores," ucap Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG Daryono dalam keterangan yang diterima, dikutip Senin (3/4/2023).

Gempa M 5,8 sebelumnya terjadi di Kota Bima, NTB pada Minggu (2/4) pukul 15.40 WIB. Episenter gempa bumi terletak pada koordinat 7,84 derajat lintang selatan dan 118,74 derajat bujur timur.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Daryono melanjutkan, gempa tepatnya terjadi di laut pada jarak 67 Km arah Timur Laut Kota Bima, NTB pada kedalaman 30 Km. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tersebut tidak berpotensi menimbulkan tsunami.

"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip)," tambah Daryono.

ADVERTISEMENT

Gempa bumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Bima dengan skala intensitas III-IV MMI, daerah Gowa, Makassar, Dompu, Sumbawa Besar, Sumbawa Barat dengan skala intensitas III MMI, dan daerah Labuan Bajo, Mataram, Takalar, Pangkep dengan skala intensitas II-III MMI," paparnya.

"Hingga pukul 15.55 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock) sebanyak satu kali," ucapnya.

BMKG pun mengimbau agar warga tetap tenang. Masyarakat juga diminta menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum Anda kembali ke dalam rumah," jelasnya.




(sar/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads