Jemaah An-Nadzir di Gowa, Sulawesi Selatan (Sulsel) menetapkan 1 Ramadan pada Rabu (22/3) besok. Meskipun menjalankan puasa lebih awal, pimpinan An-Nadzir Ustaz Samiruddin Pademmui berpesan agar seluruh umat muslim menyikapi perbedaan tersebut dengan bijak.
"Kalau kita ini selama ini, masyarakat dalam pelaksanaan Ramadan dan lebaran kan sering terjadi perbedaan. Kami dalam hal ini memberikan satu pesan dalam hal ini kita menyikapi dewasa dan bijak," ujarnya kepada detikSulsel, Senin (20/3/2023).
Samiruddin menjelaskan, penetapan 1 Ramadan ini berdasarkan hasil pemantauan posisi bulan dan matahari. Jemaah An-Nadzir pun akan menggelar salat tarawih pada Selasa (21/3) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Pada hari Rabu matahari sudah lebih duluan terbit di Timur daripada bulan, pada jam 06.05 Wita, sementara bulan terbit pada jam 06.23 Wita. Hal ini berarti pertanda sudah bulan baru (1 Ramadan), meskipun masih sulit dilihat secara kasat mata," ujarnya.
Dia juga berharap agar di bulan Ramadan nanti, umat muslim tetap menjaga jalinan ukhuwah. Samiruddin berharap umat muslim lebih fokus pada peningkatan ibadah selama Ramadan.
"Kemudian bagaimana kita sesama umat muslim kita senantiasa menjaga ukhuwah," sambungnya.
"Kita menjalankan ibadah puasa dengan baik, tenang, khusyuk. Memanfaatkan Ramadan sebagai bulan istimewa, Agung, sebagai bulan yang memiliki banyak keutamaan sehingga kita bisa menjadi umat yang muttaqin, umat yang bertakwa gitu," katanya.
Selain itu, dia berharap umat muslim nantinya bisa fokus menjalankan ibadah salat baik wajib maupun sunnah, serta meningkatkan tadarus Alquran.
"Umat muslim ini perlu meningkatkan pelaksanaan ibadahnya, selain salat fardhu, tarawih kemudian tadarus Al-Quran, bagaimana bisa khatam Al-Quran, kemudian memperbanyak kajian islam, saya kira itulah semuanya," katanya.
(urw/ata)