Empat jabatan pimpinan tinggi pratama atau setingkat eselon II di Pemkot Makassar masih lowong. Wali Kota Makassar Moh Ramdhan 'Danny' Pomanto belum memastikan pengisian jabatan tersebut karena dianggap belum mendesak.
"Nanti lah dilihat, itu tidak mendesak itu," kata Danny kepada wartawan saat ditemui usai menghadiri RUPS Bank Sulselbar di Hotel Rinra Makassar, Senin (13/3/2023).
Keempat posisi yang dimaksud, yakni Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Makassar, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika, Kepala Dinas Sosial dan Kepala Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Posisi yang belum ada pejabat definitifnya) Lingkungan Hidup, Infokom, saya lupa. Ada empat lah," tuturnya.
Namun Danny berdalih keempat posisi itu sudah diisi sementara oleh pejabat berstatus pelaksana tugas (plt). Dia menekankan, kinerja pemerintahan tidak terganggu akan hal itu.
"Tidak lowong, ditutup sementara. Tapi nanti (diisi)," ujarnya.
Sebelumnya, Danny melantik 53 pejabat eselon II dan III lingkup Pemkot Makassar, Sulsel. Ada enam kepala SKPD di antaranya terdampak mutasi jabatan berdasarkan hasil job fit.
Pelantikan tersebut digelar di Ruang Sipakatau Balai Kota Makassar, Selasa (24/1). Danny mengatakan, mutasi itu dilakukan sebagai bentuk penyegaran birokrasi.
"Memutuskan sesuatu agar jangan salah pilih itu bagian sulit tetapi saya bangga dengan proses yang selama ini dilakukan karena setiap pergantian betul-betul atas kinerja," tutur Danny dalam keterangannya.
Adapun enam pejabat pimpinan tinggi pratama atau kepala SKPD yang dimutasi salah satunya Kepala Dinas Sosial Makassar Aulia Arsyad. Aulia dimutasi ke jabatan baru sebagai Kepala Dinas Perhubungan Makassar.
Selain itu, Walkot Makassar juga akan melakukan seleksi lelang jabatan pimpinan tinggi pratama atau eselon II yang masih lowong. Sementara pejabat eselon III, mulai dari kepala bidang hingga lurah akan terdampak mutasi.
"Jadi eselon II itu yang sedang kita lelang, lurah juga, sekcam, bidang, puskesmas dan guru," ujar Danny.
(sar/sar)