Malaikat Munkar dan Nakir adalah malaikat utusan Allah SWT yang ditugaskan untuk menanyai orang-orang yang telah meninggal di alam kubur. Namun, apakah Malaikat Munkar dan Nakir hanya menanyai umat muslim atau seluruh umat manusia?
Dilansir dari detikHikmah, terkait hal ini, Ibnu Qayyim al-Jauziyah mengutarakan pendapatnya dalam salah satu kitabnya yang berjudul Ar-Ruh li Ibnil Qayyim. Ada beberapa pendapat yang diutarakan terkait hal tersebut.
Pertama, pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir di alam kubur hanya ditujukan kepada umat Islam secara khusus, walaupun para rasul telah datang membawa wahyu kepada umat-umat sebelum umat Nabi Muhammad SAW. Ini adalah pendapat dari Imam at-Tirmidzi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pendapat demikian didasarkan pada sabda Nabi SAW yang berbunyi, "Sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya." Begitu juga sabdanya yang lain, "Diwahyukan kepadaku bahwa kamu sekalian akan diuji di dalam kubur kalian."
"Hal ini secara nyata menunjukkan bahwa pertanyaan kubur khusus ditujukan kepada umat ini," ujar Ibnu Qayyim al-Jauziyyah yang diterjemahkan oleh Kathur Suhardi.
Sementara itu, Abul-Haqq Al-Asybaili dan Al-Qurthubi memiliki pendapat yang berbeda, dia berpendapat bahwa pertanyaan kubur tidak hanya ditujukan kepada umat Islam saja, tetapi juga umat-umat yang lain.
Golongan yang meyakini hal ini berpendapat bahwa redaksi kalimat sabda Nabi SAW, "Sesungguhnya umat ini" dalam hadits di atas dapat diartikan sebagai umat manusia, sebagaimana firman Allah SWT,
وَمَا مِنْ دَاۤبَّةٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا طٰۤىِٕرٍ يَّطِيْرُ بِجَنَاحَيْهِ اِلَّآ اُمَمٌ اَمْثَالُكُمْ ۗ
Artinya: "Tidak ada seekor hewan pun (yang berada) di bumi dan burung-burung yang terbang dengan kedua sayapnya, melainkan semuanya merupakan umat (juga) seperti kamu." (QS Al An'am: 38)
Pendapat lain yang mengambil posisi netral diutarakan oleh Umar bin Abdul-Barr. Dia berpendapat bahwa dalam hadits Zaid bin Tsabit disebutkan bahwa Nabi SAW bersabda, "Sesungguhnya umat ini akan diuji di dalam kuburnya." Para ulama berpendapat, makna "diuji" dalam hadits tersebut dapat berarti hanya ditujukan kepada umat Muslim saja secara khusus, namun hal ini tidak dapat ditetapkan begitu saja.
Pertanyaan Malaikat Munkar dan Nakir
Mengutip dari buku At-Tadzkirah Jilid 1 Bekal Menghadapi Kehidupan Abadi oleh Imam Syamsuddin Al-Qurthubi, roh seseorang akan diminta untuk mencatat amal perbuatannya terlebih dahulu sebelum Malaikat Munkar dan Nakir datang mengajukan pertanyaan.
Malaikat Munkar dan Nakir kemudian akan menyuruh mayit untuk duduk dan memulai pertanyaannya dengan keras. Kedua Malaikat tersebut akan membentak dengan kejam, sedangkan tanah bagi mayit itu sudah seperti air ke mana dia bergerak, tanah itu tembus.
Malaikat Munkar dan Nakir akan bertanya, "Siapa Tuhanmu? Apa agamamu? Siapa Nabimu? Apa kiblatmu?"
Setiap pertanyaan tersebut akan diajukan kepada seluruh mayit. Jawaban yang diberikan si mayit akan menentukan nasibnya di alam kubur. Bagi orang yang beriman, pertanyaan tersebut akan sangat mudah dijawab, namun tidak dengan orang-orang yang zalim semasa hidupnya.
Wallahu a'lam.
(urw/alk)