Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap Kabupaten Luwu Timur masuk dalam kategori daerah rawan gempa di Sulawesi Selatan (Sulsel). Hal ini karena Luwu Timur dilintasi 6 dari 10 patahan aktif di Sulsel.
"Di Luwu Timur ada 6 patahan, di Sulawesi Selatan ada 1 patahan Walanae, di Selayar ada 2 patahan di barat dan timur, ada patahan Kalatoa," kata Koordinator Bidang Observasi BMKG Wilayah IV Makassar, R Jamroni, kepada wartawan, Jumat (3/3/2023).
"Patahan yang harus kita waspadai adalah Luwu Timur karena di sana ada 6 patahan. Jadi di sana paling kaya patahan untuk wilayah Sulawesi Selatan," imbuhnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Jamroni pun mengimbau masyarakat untuk mempelajari wilayah-wilayah yang masuk dalam kategori rawan gempa. Apalagi, sejumlah wilayah rawan kini sudah terlanjur dipadati penduduk dan bangunan-bangunan.
"Makanya untuk itu, yang kita anggap sebagai risiko dan bahaya dan kita sudah tahu, kemudian kita lihat eksposur (kepadatan penduduk), rumah dan lain sebagainya seperti apa, untuk mitigasi, kita harus punya kapasitas untuk memitigasi bencana itu," paparnya.
Dia menyebut BMKG telah membuat peta mitigasi bencana. Hal itu dilakukan sebagai bentuk edukasi kepada masyarakat agar tidak bermukim dan bertempat tinggal di wilayah tersebut.
"Jadi peta-peta yang dibuat untuk memitigasi jalur gempa itu, jangan ditinggali, bahaya. Carilah jalur-jalur yang masuk zona hijau, atau jalur-jalur patahan walanae jangan dibanguni rumah," tuturnya.
(asm/sar)