Viral Warga di Kalsel Kubur Jenazah dalam Keadaan Banjir, Begini Faktanya

Kalimantan Selatan

Viral Warga di Kalsel Kubur Jenazah dalam Keadaan Banjir, Begini Faktanya

Muhammad Budi Kurniawan - detikSulsel
Rabu, 01 Mar 2023 18:09 WIB
Warga di Hulu Sungai Selatan mengebumikan jenazah di liang lahad penuh air.
Warga di Hulu Sungai Selatan mengebumikan jenazah di liang lahad penuh air. Foto: Dokumen Istimewa.
Hulu Sungai Selatan -

Viral di media sosial video warga di Hulu Sungai Selatan (HSS), Kalimantan Selatan (Kalsel) memakamkan jenazah ke dalam liang lahat dalam kondisi banjir. Pemerintah setempat menyebut kondisi ini memang biasa terjadi.

"Ketika ada yang meninggal di musim dalam (air pasang) seperti ini musim air naik ini dan daratan sudah tidak terlihat lagi. Jadi memang masyarakat sudah terbiasa seperti itu," ujar Camat Daha Selatan, Nafarin saat dihubungi detikcom, Rabu (1/3/2023).

Menurut Nafarin, pemakaman yang dilakukan warga tersebut terjadi akibat faktor alam karena wilayah Kecamatan Daha Selatan memiliki daratan rendah. Wilayah daratannya akan digenangi air saat musim hujan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jadi kan wilayah Daha Selatan ini hampir seluruh 90 persen, kecuali jalan raya dan halaman rumah orang semua itu tertutup air kalau musim dalam (air Pasang)," ungkapnya.

Oleh sebab itu, warga telah terbiasa memakamkan jenazah di tengah rawa yang dikelilingi air.

ADVERTISEMENT

"Kalau dikubur di rawa di tengah-tengah sana, mereka mencari tanahnya agak tinggi, terus di tanahnya itu di bikin lobang,"ujarnya.

Setelah digali, jasad kemudian dimasukkan ke dalam peti dan biasanya warga menyebutnya dengan nama peti tabala. Peti itu kemudian dimasukkan ke dalam liang lahat berisikan air.

"Jadi itu di kiri kanan dikasih tali, terus ditaruh di atas air persis di bawahnya lubang kubur, terus dikasih kayu Galam di atasnya, dan peti itu ditarik ke dalam menggunakan tali supaya tenggelam," ujarnya.

"Supaya nggak timbul lagi peti itu ditimbun pemberat menggunakan tanah. Galam tadi itu dipakai juga supaya peti ini tidak timbul lagi. Dan sebagai penanda juga," imbuhnya.

Nafarin mengatakan kini pemerintah desa telah membangun TPU yang struktur tanahnya tidak terpengaruh air pasang. Oleh sebab itu tak semua warga melakukan model pemakaman seperti dalam video viral.

"Memang ada untuk sementara di Daha Selatan ada beberapa tempat pemakaman yang bagus, seperti di wilayah Tumbukan Banyu ada kompleks pemakaman. Ada juga di perbatasan Sangai Pinang, itu sebagai antisipasi semacam ini. Ada juga dibangun di Desa Banjar baru, cuman belum selesai," paparnya.

Nafarin menyebut dalam membangun kompleks pemakaman di wilayah Daha Selatan, pihaknya terkendala anggaran lantaran banyaknya tanah yang digunakan untuk melakukan penimbunan.

"Pemerintah sudah ingin mengupayakan sudah diuruk, tapi karena dalamnya ini perlu tanah yang banyak, jadi perlu anggaran yang besar," pungkasnya.




(hmw/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads