Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Sulawesi Selatan (Sulsel) mengungkap destinasi wisata museum rendah peminat. Hal ini terjadi karena koleksi sejumlah museum di Sulsel tidak lengkap.
"Itulah memang salah satu yang kita minta. Penataan koleksi, kelengkapan koleksi. Kita memang harus akui bahwa kita belum terlalu fully in touch terhadap pengembangan permuseuman kita. Kita harus akui itu," ujar Sekretaris Disbudpar Sulsel Devo Khaddafi kepada wartawan di Kantor Gubernur Sulsel, Selasa (28/2/2022).
Devo mengaku telah menyampaikan hal ini ke Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Pihaknya juga meminta untuk dilakukan penataan koleksi hingga promosi destinasi wisata museum.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita berharap ada peningkatan dari dana DAK (dana alokasi khusus) untuk peningkatan minat orang ke museum. Baik itu dari penataan koleksinya, tata kelolanya, promosinya seperti apa, dan yang paling penting bagaimana ada sesuatu yang berbeda Lah. Ada sebuah pesta besar bagi museum museum yang ada di Sulsel ini itu supaya orang tertarik untuk datang," kata Devo.
Menurut Devo, jika koleksi museum tidak bertambah, minat pengunjung juga jadi berkurang.
"Karena kalau hanya yang itu lagi itu lagi, biasanya orang cuma sekali, sudah itu tidak mau datang lagi. Tidak ada yang baru," tuturnya.
Menurut Devo, hal seperti ini perlu diperhatikan lantaran kebudayaan merupakan salah satu prioritas pemerintah dibandingkan dengan pariwisata. Sehingga untuk anggaran pun, destinasi wisata museum harusnya lebih besar daripada pariwisata.
"Untuk memenuhi kaidah-kaidah permuseuman yang baik, PR nya kita masih banyak. Karena itulah, pada saat diperhatikan antara kebudayaan dan pariwisata, kelihatannya anggaran pariwisata lebih besar. Jadi sebenarnya kalau di undang-undang, kebudayaan itu adalah urusan wajib. Pariwisata itu urusan pilihan. Jadi mestinya itu kebudayaan lebih besar anggarannya kita taro," katanya.
Untuk diketahui, Disbudpar Sulsel memiliki 2 museum, yakni Museum Lagaligo dan Museum Karaeng Pattingalloang. Kemudian juga ada di Bone, Makassar, Maros dan Sinjai masing-masing satu museum.
"Kalau museum ini tidak banyak kan, dan itu masing-masing punya sendiri. Jadi dinas pariwisata Sulsel itu punya 2. Satu museum lagaligo, satu museum karaeng Pattingalloang. Di Bone cuma ada satu, Makassar cuma ada satu, di Maros ada satu. Nah di Sinjai ada satu. Dan itu tidak banyak," pungkasnya.
(hmw/hsr)