TNI Bantu Redam Kerusuhan di Wamena gegara Isu Penculikan Anak

Papua Pegunungan

TNI Bantu Redam Kerusuhan di Wamena gegara Isu Penculikan Anak

Jonh Roy Purba - detikSulsel
Jumat, 24 Feb 2023 12:15 WIB
Jayawijaya -

Aparat TNI turut dikerahkan meredam kerusuhan di Wamena, Kabupaten Jayawijaya, Papua Pegunungan. Kerusuhan yang merenggut sembilan korban jiwa sejauh tersebut dikhawatirkan kian meluas.

"Dalam rangka mengantisipasi meluasnya kerusuhan di Sinakma, Kota Wamena, aparat TNI telah menyiagakan personelnya dan berupaya memediasi serta menenangkan masyarakat di lokasi kejadian tersebut," ujar Danrem 172/PWY Brigjen Juinta Omboh Sembiring dalam keterangannya kepada wartawan, Jumat (24/2/2023).

Juinta menjelaskan kerusuhan itu berawal dari adanya isu yang berkembang di tengah-tengah masyarakat di Sinakma. Hal itu kemudian mengakibatkan terjadi kerumunan dan terjadi mediasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Namun akibat adanya provokasi sehingga terjadi kerusuhan di beberapa lokasi di Sinakma sampai berakibat adanya pembakaran ruko dan kios, pemalangan jalan, pelemparan kendaraan dan timbul korban jiwa dari masyarakat," terangnya.

Ia mengungkapkan Dandim 1702/Jayawijaya diperintahkan menenangkan massa agar kerusuhan tidak meluas. Bahkan saat ini telah disiagakan personel TNI untuk mengantisipasi terjadi kerusuhan susulan.

ADVERTISEMENT

"Saya imbau masyarakat tenang dan tidak terpengaruh oleh adanya isu-isu provokatif oleh pihak-pihak tertentu," tegasnya.

Sementara itu, Dandim 1702/Jayawijaya LetkolArhenius Murib mengatakan pihaknya terus berupaya membantu mediasi. Aparat TNI juga ikut membantu untuk mengantisipasi hal-hal yang tak diinginkan terjadi.

"Komunikasi dan koordinasi dengan semua pihak telah kita lakukan agar kerusuhan tidak meluas, suasana kembali tenang dan tidak ada korban jiwa," katanya.

Ia menambahkan personel TNI yang telah disiagakan akan langsung dikerahkan.

"Kalau dibutuhkan kita akan langsung gerakkan pasukan. Sudah kita siagakan. Semoga kondisi kembali normal dan kondusif serta tidak ada isu-isu maupun tindakan-tindakan provokatif," tegasnya.

Kericuhan maut terjadi di Wamena akibat massa terprovokasi isu penculikan anak. Insiden ini menyebabkan 9 orang meninggal dunia dan 6 lainnya terluka.

Kericuhan di Wamena terjadi pada Kamis (23/2). Massa dilaporkan melakukan pembakaran sejumlah bangunan hingga menyerang aparat kepolisian.

"Ada pembakaran. Tapi untuk datanya saya belum dapat apa saja yang dibakar. Tak itu saja massa juga menyerang anggota Polres," ujar Kabid Humas Polda Papua Kombes Ignatius Benny Ady Prabowo saat dimintai konfirmasi detikcom, Kamis (23/2).

Benny mengatakan kasus dugaan penculikan anak terjadi di wilayah Sinakma, Wamena membuat warga emosi. Massa dengan cepat berkerumun hingga melakukan pembakaran.

Emosi warga kian menjadi-jadi pada saat mereka mendengar seorang yang diduga pelaku penculikan anak diamankan di Polres Jayawijaya. Massa mendesak agar pelaku dikeluarkan untuk dihakimi.

"Orang yang diduga menculik anak itu sedang di Polres dan sudah diamankan. Tapi masyarakat ini mau orang itu dikeluarkan dan dihakimi," pungkasnya.

(hmw/sar)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads