Saat manusia tengah menghadapi sakaratul maut, apakah setan tetap menggoda manusia? Simak ulasannya berikut ini.
Dilansir dari detikHikmah, dijelaskan bahwa setan akan tetap mengganggu manusia bahkan saat sakaratul maut. Keterangan ini didasarkan dari perkataan yang pernah disabdakan oleh Rasulullah SAW dalam haditsnya.
Hal tersebut menjadi bukti bahwa setan tidak pernah mau kehilangan kesempatan untuk mengganggu manusia, meski dalam situasi apapun. Diceritakan Jabir ibn Abdullah yang mengutip sabda Rasulullah SAW, setan bahkan hadir ketika seseorang meninggalkan remahan sisa makanan yang dimakan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sungguh setan mendatangi salah seorang kalian dalam setiap situasi dan kondisi bahkan pada saat makan. Dan jika kunyahan makanan salah seorang kalian jatuh, hendaklah ia membersihkan bagian yang kotor lalu memakannya, dan tidak membiarkannya dimakan setan. Jika ia telah selesai makan, hendaklah ia menjilat jari-jarinya, karena ia tidak tahu di makanan yang mana terdapat keberkahan."
Menurut pendapat Dr. Umar Sulaiman al Asygar yang dituliskan dalam buku Ensiklopedia Kiamat, setan sering kali mendatangi manusia pada saat-saat genting. Setan bisa menyamar menjadi ayah, ibu, atau orang lain yang dikenal sembari memberi nasihat yang menyesatkan seorang muslim.
Kisah Setan Hadir saat Sakaratul Maut Seorang Muslim
Dalam Kitab At Tadzkirah yang ditulis oleh Al Qurthubi menceritakan bahwa, setan turut hadir ketika seseorang menemui sakaratul mautnya. Terkait hal itu, Abdullah juga mengisahkan bahwa setelah mengusap jenggot ayahnya yang menemui ajal dengan kain lap, tiba-tiba ayahnya tersadar dan berkata,
"Tidak, enyahlah! Tidak, enyahlah!" sambil menunjuk dengan tangannya secara berulang-ulang.
Abdullah pun langsung bertanya pada ayahnya, apa yang dilihat olehnya. Ayahnya menjawab, "Setan berdiri di terumpahku sambil menggigit ujung jari dan berkata, 'Hai Ahmad, ikutilah bujuk rayuku!'"
Selain itu, dalam kitab yang sama juga menyebutkan kisah serupa. Saat itu, Imam Abu al Abbas Ahmad pernah menyaksikan saudaranya yang bernama Syekh Abu Ja'far Ahmad ibn Muhammad Al Qurthubi sedang sekarat di Kordoba.
Ketika dia sedang menuntun saudaranya untuk mengucapkan syahadat, saudaranya malah mengatakan kata, "Tidak! Tidak!"
Setelah sadar, dia bercerita pada Imam Abu al Abbas Ahmad bahwa saat itu ada dua setan di kanan kirinya. Salah satunya berkata, "Matilah dalam keadaan beragama Yahudi, karena Yahudi adalah agama terbaik,"
Satunya lagi berkata, "Matilah dalam keadaan Nasrani karena Nasrani adalah agama terbaik,"
Terkait hal tersebut, Ibnu Taimiyah dalam Majmu Al Fatawa menafsirkan kisah dari hadits di atas bahwa gangguan tersebut tidak berlaku sama bagi tiap orang. Menurutnya, bahkan ada yang ditawarkan lebih dari dua agama oleh setan di saat-saat menjelang ajalnya.
Baca juga: Cara Malaikat Maut Mencabut Nyawa Manusia |
Situasi seperti itu, termasuk dalam fitnah kehidupan dan kematian. oleh karenanya, umat muslim dianjurkan untuk senantiasa memohon perlindungan dari hal tersebut ketika salat.
"Setan sering menggoda manusia pada saat sekarat karena saat itu adalah waktu hajat," demikian penjelasan Ibnu Taimiyah.
Dari apa telah dijelaskan di atas, itu didasari oleh sabda Rasulullah SAW yang menyatakan dalam hadits bahwa amal seseorang bergantung dari amal yang dikerjakan di penghujung hayatnya (HR Bukhari). Maka dari itu, momen genting saat sakaratul maut, tidak bakalan luput begitu saja dari setan.
(edr/alk)