Banjir di Kota Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel) masih merendam sejumlah titik di empat kecamatan. Warga yang mengungsi mengaku membutuhkan selimut hingga popok bayi.
Salah satu lokasi pengungsian warga korban banjir yakni di Masjid Al Muttaqin, Kelurahan Antang, Kecamatan Manggala, Makassar. Ada 58 warga yang mengungsi di tempat ini.
Salah satu pengungsi, Aliyah mengaku kebutuhan makanan di posko sudah terpenuhi. Namun untuk kebutuhan anak-anak, alat mandi hingga selimut masih kurang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau makanan alhamdulillah (terpenuhi), tapi ada kebutuhan alat mandi, kesehatan minyak kayu putih dan minyak telon anak-anak termasuk selimut," kata, Aliyah saat dikonfirmasi, Sabtu (18/2/2023).
Menurutnya distribusi makanan sudah merata kepada semua pengungsi. Ia juga bersyukur mendapat tempat pengungsian karena sampai saat ini rumahnya masih terendam banjir.
"Makanan itu pembagian Alhamdulillah ada. Yang penting juga pasca seperti alat pembersih," jelasnya.
Sama halnya pengungsian lainnya, Hariyah juga mengaku membutuhkan bantuan seperti popok, pembalut hingga perlengkapan mandi.
"Perlengkapan anak gadis juga, pembalut, popok, iya termasuk kebutuhan sabun-sabun," ujarnya.
Selain itu, lanjut Hariyah, pengungsi juga butuh selimut mengingat kondisi cuaca yang terus hujan di Kota Makassar.
"Ini di pengungsian, selimut juga, alat-alat pembersih pascabanjir, semacam minyak kayu putih minyak telon anak," paparnya.
Berdasarkan data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Makassar, Jumat (17/2) pukul 20.00 Wita, 4 kecamatan yang masih terendam banjir yakni Kecamatan Manggala, Kecamatan Biringkanaya, Kecamatan Rappocini, dan Kecamatan Tamalanrea.
Banjir di 4 kecamatan tersebar di 7 kelurahan, masing-masing Kelurahan Manggala, Antang, dan Batua di Kecamatan Manggala. Lalu Kelurahan Katimbang dan Paccerakkang di Kecamatan Biringkanaya. Ada juga di Kelurahan Karunrung di Kecamatan Rappocini. Selanjutnya di Kelurahan Tamalanrea Jaya di Kecamatan Tamalanrea.
Hingga saat ini, dilaporkan masih ada 424 kepala keluarga (KK) atau 1.668 jiwa yang tetap mengungsi. Total saat ini ada 29 titik pengungsian yang tersebar di 4 kecamatan.
Kepala Pelaksana BPBD Makassar Ahmad Hendra Hakamuddin mengatakan pihaknya hingga kini masih terus melakukan pemantauan lokasi titik banjir. BPBD juga masih terus mengumpulkan data terkini jumlah masyarakat yang mengungsi.
"Kita juga terus siap mengevakuasi warga dengan perahu dan melakukan pendampingan warga di lokasi pengungsian," kata Hendra dalam keterangannya, Sabtu (18/2).
(hsr/hsr)