Buraq adalah hewan yang ditunggangi Nabi Muhammad SAW saat melakukan Isra Miraj. Lantas apa itu hewan buraq?
Isra Miraj merupakan dua perjalanan agung yang ditempuh Nabi Muhammad SAW dalam satu malam, tepatnya pada 27 Rajab. Dalam perjalanan tersebut Jibril membawa Nabi Muhammad SAW menempuh perjalanan dengan menunggangi hewan bernama Buraq.
Lantas apa arti Buraq dan bagaimana bentuk hewan tersebut? Simak penjelasannya berikut ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Arti Buraq
Mengutip buku Isra' Mi'raj dari Ibnu Hajar Al-Asqalani , Jalaluddin As-Suyuti, dan Fedrian Hasmand, disebutkan bahwa kata "Buraq" merupakan turunan dari kata "al-barîq" yang berarti kilauan. Hal ini sesuai dengan keterangan hadits bahwa tubuh Buraq berwarna putih.
Atau dari kata "al-barq" yang berarti kilat, sesuai dengan keterangan hadits bahwa jalannya sangat cepat. Atau dari ungkapan "syât barqâ`" yang berarti domba putih bertotol hitam, hal ini tidak bertentangan dengan keterangan hadits yang menyatakan bahwa warna Buraq putih. Sebab, domba putih yang bertotol-totol hitam juga digolongkan sebagai domba putih.
Karakteristik Hewan Buraq
Karakteristik hewan Buraq ini digambarkan dalam sejumlah hadits. Langkah buraq dijelaskan sejauh matanya memandang. Artinya, hewan itu menjejakkan kakinya pada setiap titik terjauh yang dilihatnya.
Abu Ya'la dan al-Bazzar mencantumkan riwayat dari Ibnu Mas'ud R.A. yang menjelaskan bahwa jika Buraq menaiki bukit maka kedua kaki belakangnya terangkat. Sementara jika dia menuruninya maka kedua kaki depannya terangkat.
Dalam riwayat Ibnu Sa'ad dari al-Waqidi, dengan sanad-sanad nya, dijelaskan bahwa Buraq memiliki dua sayap yang tidak seperti sayap hewan lain.
Sementara dalam riwayat Tsa'labi, dengan sanad yang dha'if, mengenai karakteristik Buraq, Ibnu Abbas R.A. berkata, "Dia (Buraq) memiliki pipi seperti pipi manusia, tubuhnya seperti tubuh kuda, kaki kakinya seperti kaki unta, kuku serta ekornya seperti kuku dan ekor sapi betina, dan dadanya seperti sebongkah batu mulia berwarna merah."
Nabi Kesulitan Menunggangi Buraq
Dikisahkan Nabi Muhammad SAW sempat kesulitan menunggangi Buraq karena hewan tersebut bertingkah. Dalam riwayat Ma'mar dari Qatadah, dari Anas R.A. terdapat redaksi:
"Pada malam Isra`, Buraq dihadirkan kepada Rasulullah SAW dalam keadaan sudah dilengkapi pelana dan tali kekang. Namun beliau kesulitan untuk menaikinya. Jibril pun berkata kepada Buraq, 'Apa yang menyebabkanmu bertingkah seperti ini? Demi Allah! Tidak ada seorang pun yang mengendaraimu yang lebih mulia daripada dia (Nabi Muhammad SAW).' Ia (Buraq) pun bersimbah keringat."
Tirmidzi meriwayatkan hadits ini dan berkata bahwa hadits tersebut hasan gharib. Sementara Ibnu Hibban menilainya sahih.
Kemudian Ibnu Ishaq menyebutkan riwayat dari Qatadah yang berbunyi:
"Ketika ia (Buraq) menolak dengan keras (untuk ditunggangi), Jibril memegang tengkuknya dan berkata, 'Apakah kamu tidak malu?'"
Kemudian dia menyebutkan hadits serupa yang mursal, tanpa menyebut nama Anas ibn Malik R.A. Dalam riwayat Ibnu Ishaq dari Watsimah, yang berbunyi:
"Ia (Buraq) gemetar hingga (tubuhnya) menempel pada tanah dan diluruskan di atasnya."
Nabi Menunggangi Buraq hingga Masjidil Aqsha
Pada perjalan Isra' Buraq mengantarkan Nabi Muhammad SAW ke Masjidil Aqsha. Hal ini dijelaskan dalam hadits shahih yang diriwayatkan oleh Imam Muslim.
Syaiban Ibn Farukh telah menyampaikan kepada kami dari Hamad ibn Salamah, dari Tsabit Al-Banani, dari Anas ibn Malik R.A. bahwa Rasulullah SAW. bercerita:
"Dibawakan kepadaku Buraq-sejenis hewan berwarna putih, tubuhnya lebih besar daripada keledai dan lebih kecil daripada bagal-yang langkah kakinya sejauh matanya memandang. Aku pun mengendarainya sampai tiba di Baitul Maqdis.
Buraq itu kutambatkan dengan tali yang digunakan oleh para nabi (untuk menambatkan hewan tunggangan mereka). Kemudian aku masuk Masjidil Aqsha dan kudirikan shalat dua rakaat di sana.
Setelah aku keluar, Malaikat Jibril A.S membawakan ke hadapanku segelas arak dan segelas susu. Aku lantas memilih susu. Jibril pun berkata, "Engkau telah memilih fitrah." Selanjutnya kami dinaikkan ke langit terdekat (pertama)."
Nah, demikianlah penjelasan tentang Buraq, hewan yang ditunggangi Nabi Muhammad SAW dalam perjalanan Isra' dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha.
(urw/alk)