.webp)
Tiga waduk dan bendungan yang ada di Sulawesi Selatan (Sulsel) patut diwaspadai. Curah hujan yang tinggi dapat memicu air meluap hingga mengakibatkan banjir.
Salah satu waduk di Kota Makassar diketahui sudah meluap. Air Waduk Tunggu Pampang Makassar yang meluap memicu banjir pada Jumat (17/2) pagi tadi.
Air waduk yang terletak di Kecamatan Manggala itu meluber hingga ke jalan. Ketinggian air mencapai mata kaki orang dewasa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"(Air meluap) sudah pagi. Dari jam setengah 6," ungkap warga setempat, Anas saat ditemui detikSulsel di lokasi, Jumat (17/2).
Anas mengatakan, sejumlah motor mogok akibat nekat menerobos banjir. Bahkan ada pula yang memilih putar balik jalan.
Diketahui, jalanan di sekitar Waduk Tunggu Pampang menjadi akses alternatif warga wilayah Kelurahan Antang menuju Jalan Toddopuli. Akses itu juga menghubungkan Jalan Letjen Hertasning Makassar.
"Ini sudah 5 motor kayaknya yang dorong motornya. Banyak yang putar balik," sebutnya.
Menurutnya, banjir di wilayah itu sudah sering terjadi jika hujan lebat. Namun situasi itu dikatakan tidak separah sejak tiga hari lalu.
"Ini tidak terlalu ini, agak turun mi ini. 3 hari yang lalu air setinggi betis, biar mobil tidak bisa lewat," urai Anas.
Waduk Tunggu Pampang Status Awas
Waduk Tunggu Pampang Makassar dilaporkan dalam kondisi awas. Hal ini berdasarkan keterangan Posko Induk Balai Besar Wilayah Sungai Pompengan Jeneberang (BBWS-PJ) pada pukul 10.00 Wita, Jumat (17/2).
"Status Waduk Tunggu Pampang saat ini awas," tulis BBWS Pompengan Jeneberang dalam keterangannya yang diterima detikSulsel.
Elevasi tinggi muka air (TMA) sungai di waduk Pampang saat ini mencapai +2.59. Kemudian top spillway mencapai +1.30 dan top jalan +2.50.
Selain itu, luas genangan mencapai 3.36 hektare. Sementara volume tampungan 1.080.000 meter kubik
"Posisi pintu terbuka, posisi pompa off," tambah BBWS Pompengan Jeneberang.
Diketahui Waduk Tunggu Pampang terbagi menjadi 3 kategori, yakni waspada, siaga, dan awas. Elevasi waspada dengan ketinggian air 1.10 meter, elevasi siaga pada 1.80 meter, dan elevasi awas pada 2.40 meter.
Kolam Regulasi Nipa-nipa Status Siaga
Posko Induk BBWS-PJ turut melaporkan kondisi kolam regulasi Nipa-nipa, Kota Makassar, Sulsel. Status waduk itu dinyatakan siaga berdasarkan laporan pukul 06.00 Wita pada Jumat (17/2).
"Status Kolam Regulasi Nipa-nipa saat ini siaga," tulis Posko Induk BBWS Pompengan Jeneberang dalam keterangannya.
BBWS Pompengan Jeneberang mencatat tampungan kolam saat ini mencapai 3.52 juta meter kubik air. Hal ini melebihi batas normal dari angka 2.74 juta meter kubik.
Posko Induk BBWS Pompengan Jeneberang juga melaporkan Kolam Regulasi Nipa-nipa saat ini berada pada elevasi 6,55. Sementara sungai pada elevasi 6,61 dan top spillway pada elevasi 5.61.
"Selisih antara sungai dan kolam +0.06. (Sementara) selisih top spillway dan sungai +1," tambah BBWS Pompengan Jeneberang.
Untuk diketahui Kolam Regulasi Nipa-nipa terbagi menjadi 3 kategori, yakni waspada, siaga, dan awas. Elevasi waspada dengan ketinggian 5,61 meter, elevasi siaga pada 6,53 meter, dan elevasi awas pada 6,58 meter.
Simak kondisi Bendungan Bili-bili di halaman selanjutnya.
Bendungan Bili-bili Gowa Normal
Sementara Kabupaten Gowa, Sulsel juga tengah diguyur hujan. Hal ini turut berdampak pada Bendungan Bili-bili yang terletak di Kecamatan Bontomarannu, Gowa.
Namun Posko Induk BBWS Pompengan Jeneberang melaporkan kondisi Bendungan Bili-bili masih normal. Hal itu disampaikan dalam laporannya pada pukul 07.00 Wita, Jumat (17/2).
"Status Bendungan Bili-Bili saat ini normal. Kondisi cuaca hujan," tulis BBWS Pompengan Jeneberang dalam keterangannya yang diterima detikSulsel.
BBWS Pompengan Jeneberang melaporkan ketinggian air Bendungan Bili-bili saat ini 98,02 mdpl. Tampungan air sudah mencapai 236.796 juta meter kubik.
Kondisi ini masih berada dalam batas normal yang standar elevasinya mencapai 99,50 mdpl atau 272,703 meter kubik air.
Simak Video "Video: BMKG Resmikan Gedung Backup Sistem Peringatan Dini di Bali"
[Gambas:Video 20detik]
(sar/hsr)
