Malaikat Jibril adalah sosok yang ditugaskan oleh Allah untuk menyampaikan wahyu. Wahyu tersebut ditujukan bagi seluruh nabi dan rasul untuk disampaikan lagi pada umatnya.
Dilansir dari detikHikmah, tugasnya sebagai penyampai wahyu inilah yang membuat Malaikat Jibril dijuluki sebagai penghulu para malaikat. Tugas Malaikat Jibril tersebut termaktub dalam firman Allah surah Al Baqarah ayat 97-98 yang berbunyi,
(97) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
(98) قُلْ مَنْ كَانَ عَدُوًّا لِّجِبْرِيْلَ فَاِنَّهٗ نَزَّلَهٗ عَلٰى قَلْبِكَ بِاِذْنِ اللّٰهِ مُصَدِّقًا لِّمَا بَيْنَ يَدَيْهِ وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُؤْمِنِيْنَ
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Artinya: Katakanlah (Muhammad), "Barangsiapa menjadi musuh Jibril, maka (ketahuilah) bahwa dialah yang telah menurunkan (Al-Qur'an) ke dalam hatimu dengan izin Allah, membenarkan apa (kitab-kitab) yang terdahulu, dan menjadi petunjuk serta berita gembira bagi orang-orang beriman."
Dalam ayat lain yakni surah An Nahl ayat 102, Allah SWT berfirman,
قُلْ نَزَّلَهٗ رُوْحُ الْقُدُسِ مِنْ رَّبِّكَ بِالْحَقِّ لِيُثَبِّتَ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَهُدًى وَّبُشْرٰى لِلْمُسْلِمِيْنَ
Artinya: Katakanlah, "Rohulkudus (Jibril) menurunkan Al-Qur'an itu dari Tuhanmu dengan kebenaran, untuk meneguhkan (hati) orang yang telah beriman, dan menjadi petunjuk serta kabar gembira bagi orang yang berserah diri (kepada Allah)."
Baca juga: Cara Malaikat Maut Mencabut Nyawa Manusia |
Sosok Malaikat Jibril juga diketahui memiliki banyak nama panggilan, di antaranya adalah Ar Ruh, Al Amin, dan Ruh Al Qudus, seperti yang dikutip dari buku Malaikat dalam Al-Qur'an: Yang Halus dan Tak Terlihat yang ditulis oleh cendekiawan muslim Quraish Shihab.
Hal tersebut juga sesuai dengan dengan keterangan dalam surah Asy Syuara ayat 193 dan surah An Nahl ayat 102 dengan menggunakan nama panggilannya, yaitu ar-Ruh al-Amin dan Rohulkudus.
نَزَلَ بِهِ الرُّوْحُ الْاَمِيْنُ ۙ
Artinya: "Yang dibawa turun oleh ar-Ruh al-Amin (Jibril)."
Cara Malaikat Jibril Menyampaikan Wahyu pada Rasulullah
Melansir Syaikh Abdul Majid Az-Zandani dalam Ilmul Iman, dalam Shahih Bukhari disebutkan sebuah riwayat dari Aisyah RA bahwa Al-Harits bin Hisyam pernah bertanya kepada Rasulullah SAW,
"Wahai Rasulullah, bagaimana cara turunnya wahyu kepada engkau?"
Rasulullah SAW menjawab, "Terkadang wahyu datang seperti suara bising lonceng. Tentu saja hal ini memberatkanku, sehingga ketika suasana tersebut berhenti, aku sudah menyadari apa yang disampaikan oleh Jibril. Ada kalanya Malaikat Jibril mengubah wujud menjadi seorang laki-laki yang berbicara denganku dan aku pun menyadari apa yang diucapkannya."
Dari hadits dalam Al Muwaththa' yang diterjemahkan Tafsir al-Munir Jilid 15 oleh Prof. Dr. Wahbah az-Zuhaili tersebut, maka dapat disimpulkan cara turun wahyu yang paling berat diterima Nabi Muhammad SAW adalah wahyu datang seperti suara lonceng.
Suara dari lonceng tersebut tersebut dikatakan memiliki bunyi yang keras. Bunyi lonceng tersebut bahkan membuat Nabi Muhammad SAW bermandikan keringat di tengah musim dingin karena merasakan beratnya menerjemahkan suara bunyi lonceng tersebut menjadi Al-Qur'an.
Menurut Ibnu Hajar dalam Fathul Bari, cara tersebut disebut yang terberat bagi Nabi Muhammad SAW. Hal tersebut karena Nabi Muhammad harus mampu mengendalikan kesadaran penuhnya.
Selain itu, Malaikat Jibril juga pernah menyampaikan wahyu melalui mimpi. Aisyah RA berkata, "Aku pernah melihat beliau sedang diturunkan wahyu kepadanya saat musim dingin yang sangat dingin, kemudian wahyu itu berhenti, ternyata kening Nabi bercucuran keringat." (HR Bukhari dan Muslim)
Dalam buku Makalah Pendidikan Agama Islam (PAI) 'Iman Kepada Malaikat' yang ditulis oleh Ahmad Sandi M.M dan Moh. Rizki Abdulloh, disebutkan bahwa Malaikat Jibril juga bertugas mengajarkan agama melalui Nabi Muhammad SAW kepada sahabat-sahabat Rasul. Kemudian, Malaikat Jibril juga ditugaskan menyampaikan berita kelahiran Nabi Isa AS kepada ibunya, Maryam.
(urw/asm)