Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Uno meresmikan gedung kuliah terpadu Politeknik Pariwisata (Poltekpar) Makassar, Sulawesi Selatan (Sulsel). Dengan diresmikannya gedung tersebut, Sandiaga optimis target 4,4 juta lapangan kerja baru semakin dekat dan bisa terealisasi di 2024.
"Kita ingin ada percepatan sehingga momentum kebangkitan daripada pariwisata kita khususnya dari segi SDM bisa kita rampungkan sehingga target 2024 penciptaan 4,4 juta lapangan kerja baru bisa kita realisasikan," ucap Sandiaga kepada wartawan usai peresmian gedung terpadu Poltekpar Makassar, Sabtu (11/2/2023).
Acara peresmian tersebut berlangsung di Gedung Baru Poltekpar Makassar Sulsel pada Sabtu (11/2). Menurut Sandiaga, kampus Poltekpar Makassar ini dinilai mampu menciptakan lapangan pekerjaan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Poltekpar Makassar ini salah satu solusi yang konkrit real bagaimana kita bisa menciptakan peluang usaha dan lapangan kerja," kata Sandiaga.
"Jadi lulusan ini tidak nganggur, tapi mereka justru bisa diserap oleh industri dan justru membuka peluang usaha menciptakan usaha-usaha kecil dan menengah dan akhirnya menciptakan lapangan kerja," sambungnya.
Lebih lanjut, Sandiaga mengatakan akan meningkatkan penerimaan mahasiswa baru hingga 25% dari sebelumnya usai gedung baru tersebut diresmikan. Dia juga berharap dengan penambahan kuota tersebut, semakin banyak mahasiswa yang berasal dari Indonesia Timur yang bisa diterima.
"Kita akan meningkatkan 25% tapi saya tugaskan agar cakupan Indonesia Timur lainnya itu bisa ditingkatkan. Saya tahun lalu ada 4 ribu pendaftar untuk kuota 600. Tahun ini saya targetkan mudah-mudahan bisa daftar 5 ribu dengan tambahan kuota yang bisa diserap," kata Sandiaga.
Sandiaga juga mengatakan, Indonesia Timur ini memiliki banyak potensi pariwisata. Oleh karena itu, penting menurutnya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang berkualitas.
"Karena Indonesia Timur ini potensi pariwisatanya sangat besar. Oleh karena itu SDM nya juga harus disiapkan secara penuh dengan keseriusan dan totalitas," pungkasnya.
(urw/urw)