- Perintah Sholat Lima Waktu Sehari Semalam
- Niat Sholat 5 Waktu Niat Sholat Subuh Niat Sholat Zuhur Niat Sholat Ashar Niat Sholat Maghrib Niat Sholat Isya
- Keutamaan Sholat 5 Waktu 1. Menjadi Penyejuk Hati 2. Menghapuskan Segala Dosa 3. Mencegah Seseorang dari Perbuatan Keji dan Mungkar 4. Mendapatkan Balasan Surga 5. Menjadi Cahaya di Hari Kiamat 6. Mendapat Segala Kemuliaan
- Tata Cara Pelaksanaan Sholat 5 Waktu
Niat sholat 5 waktu waktu merupakan hal yang harus diketahui oleh setiap umat muslim karena sholat merupakan tiang agama. Setiap muslim yang baligh dan berakal berkewajiban untuk mendirikan sholat 5 waktu.
Hukum melaksanakan sholat 5 waktu adalah wajib. Maka barang siapa yang mengerjakannya mendapat pahala, sedangkan yang meninggalaknnya akan mendapat dosa.
Dilansir dari laman NU Online, sholat telah diwajibkan bagi Nabi Muhammad SAW dan para pengikutnya sejak diturunkannya firman Allah pada masa awal kenabian.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perintah mengerjakan sholat ini termuat dalam surah Al-Muzzammil Ayat 73:1-19,
....(١ ) يٰٓاَيُّهَا الْمُزَّمِّلُۙ (٢ ) قُمِ الَّيْلَ اِلَّا قَلِيْلً
Yā ayyuhal-muzzammil. Qumil-laila illā qalīlā...
Artinya:
"Hai orang yang berselimut (Muhammad),),bangunlah (untuk sembahyang) di malam hari, kecuali sedikit (daripadanya)...," (QS. Al-Muzzammil, 73:1-19)
Ayat tersebut menjadi petunjuk bahwa Rasulullah dan para pengikutnya kala itu memiliki kewajiban untuk bangun tengah malam untuk menjalankan kewajiban walaupun baru berjumlah sedikit. Menurut Ibnu Abbas, Ikrimah, Mujahid, al-Hasan, Qatadah, dan ulama salaf lainnya, kewajiban sholat malam kemudian dihapuskan setelah ayat ke 20 atau ayat terakhir dari surat al-Muzammil diturunkan oleh Allah SWT.
۞ اِنَّ رَبَّكَ يَعْلَمُ اَنَّكَ تَقُوْمُ اَدْنٰى مِنْ ثُلُثَيِ الَّيْلِ وَنِصْفَهٗ وَثُلُثَهٗ وَطَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الَّذِيْنَ مَعَكَۗ وَاللّٰهُ يُقَدِّرُ الَّيْلَ وَالنَّهَارَۗ عَلِمَ اَنْ لَّنْ تُحْصُوْهُ فَتَابَ عَلَيْكُمْ فَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنَ الْقُرْاٰنِۗ عَلِمَ اَنْ سَيَكُوْنُ مِنْكُمْ مَّرْضٰىۙ وَاٰخَرُوْنَ يَضْرِبُوْنَ فِى الْاَرْضِ يَبْتَغُوْنَ مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ ۙوَاٰخَرُوْنَ يُقَاتِلُوْنَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۖفَاقْرَءُوْا مَا تَيَسَّرَ مِنْهُۙ وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَاَقْرِضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًاۗ وَمَا تُقَدِّمُوْا لِاَنْفُسِكُمْ مِّنْ خَيْرٍ تَجِدُوْهُ عِنْدَ اللّٰهِ ۙهُوَ خَيْرًا وَّاَعْظَمَ اَجْرًاۗ وَاسْتَغْفِرُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ ࣖ ٢٠
Arab latin: Inna rabbaka ya'lamu annaka taqụmu adnā min ṡuluṡayil-laili wa niṣfahụ wa ṡuluṡahụ wa ṭā`ifatum minallażīna ma'ak, wallāhu yuqaddirul-laila wan-nahār, 'alima al lan tuḥṣụhu fa tāba 'alaikum faqra`ụ mā tayassara minal-qur`ān, 'alima an sayakụnu mingkum marḍā wa ākharụna yaḍribụna fil-arḍi yabtagụna min faḍlillāhi wa ākharụna yuqātilụna fī sabīlillāhi faqra`ụ mā tayassara min-hu wa aqīmuṣ-ṣalāta wa ātuz-zakāta wa aqriḍullāha qarḍan ḥasanā, wa mā tuqaddimụ li`anfusikum min khairin tajidụhu 'indallāhi huwa khairaw wa a'ẓama ajrā, wastagfirullāh, innallāha gafụrur raḥīm.
Artinya:
"Sesungguhnya Tuhanmu mengetahui bahwa engkau (Nabi Muhammad) berdiri (salat) kurang dari dua pertiga malam, atau seperdua malam atau sepertiganya dan (demikian pula) segolongan dari orang-orang yang bersamamu. Allah menetapkan ukuran malam dan siang. Allah mengetahui bahwa kamu tidak dapat menghitungnya (secara terperinci waktu-waktu tersebut sehingga menyulitkanmu dalam melaksanakan sholat malam). Maka, Dia kembali (memberi keringanan) kepadamu. Oleh karena itu, bacalah (ayat) Al-Qur'an yang mudah (bagimu). Dia mengetahui bahwa akan ada di antara kamu orang-orang yang sakit, dan yang lain berjalan di bumi mencari sebagian karunia Allah serta yang lain berperang di jalan Allah, maka bacalah apa yang mudah (bagimu) darinya (Al-Qur'an). Tegakkanlah sholat, tunaikanlah zakat, dan berikanlah pinjaman kepada Allah pinjaman yang baik. Kebaikan apa saja yang kamu perbuat untuk dirimu niscaya kamu memperoleh (balasan)-nya di sisi Allah sebagai balasan yang paling baik dan yang paling besar pahalanya. Mohonlah ampunan kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Muzzammil, 73:20)
Perintah Sholat Lima Waktu Sehari Semalam
Saat pertama kali menerima perintah sholat dalam perjalanan Isra Mi'raj, Allah SWT mewajibkan Nabi beserta umat Islam yang dipimpinnya untuk mengerjakan sholat lima puluh kali sehari-semalam.
Kala itu, Nabi telah melampaui Masjidil Aqsha, lalu dia langsung diangkat naik sampai ke langit ketujuh, lalu Sidratul Muntaha, dan Baitul Ma'mur.
Imam Al-Bukhari meriwayatkan, pada saat Nabi Muhammad SAW berada di Baitul Ma'mur, Allah SWT memberikan perintah kepada Nabi beserta umat Islam yang dipimpinnya untuk mengerjakan sholat lima puluh kali sehari-semalam.
Saat itu, Nabi Muhammad menerima begitu saja dan langsung bergegas. Namun Nabi Musa AS memperingatkan bahwa umat Muhammad tidak akan kuat dengan lima puluh waktu itu.
"Aku telah belajar dari pengalaman umat manusia sebelum kamu. Aku pernah mengurusi Bani Israil yang sangat rumit. Kembalilah kepada Tuhanmu dan mitalah keringanan untuk umatmu."
Nabi Muhammad lalu kembali menghadap kepada Allah untuk meminta keringanan dan ternyata dikabulkan. Tidak lagi lima puluh waktu, tapi sepuluh waktu saja.
Nabi Muhammad lalu bergegas, namun Nabi Musa masih tidak yakin umat Muhammad mampu melakukan sholat sepuluh waktu itu. "Mintalah lagi keringanan." Nabi kembali dan akhirnya memperoleh keringanan, menjadi hanya lima waktu saja.
Setelah itu, sebenarnya Nabi Musa masih berkeberatan dengan lima waktu itu. Dia lalu menyuruh Nabi Muhammad untuk kembali meminta keringanan. Namun Nabi Muhammad tidak lagi meminta keringanan karena tidak berani. "Aku sudah meminta keringanan kepada Tuhanku, sampai aku malu. Kini aku sudah ridha dan pasrah."
Nabi Muhammad pun sebenarnya mengakui bahwa pendapat Nabi Musa AS itu benar adanya. Lima kali sholat sehari semalam itu masih memberatkan. Akan tetapi, bukankan lima waktu itu sudah merupakan bentuk keringanan?
Niat Sholat 5 Waktu
Ketika hendak melaksanakan sholat, umat muslim harus membaca niat terlebih dahulu. Adapun niat sholat 5 waktu, yaitu:
Niat Sholat Subuh
أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Ushalli fardhol subhi rak'ataini mustaqhbilal qiblati ada-an ma'muman/imaaman lillahi ta'ala
Artinya:
"Aku berniat sholat fardu Subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Zuhur
اُصَلِّيْ فَرْضَ الظُّهْرِ أَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Ushalli fardhol dzuhri arba'a rakatain mustaqhbilal qiblati ada-an ma'muman/imaaman lillahi ta'ala.
Artinya:
"Aku berniat sholat fardu Dhuhur empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Ashar
أُصَلِّى فَرْضَ العَصْرِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Ushalli fardhol ashri arba'a rak'ataini mustaqbilal qiblati ada-an ma'muman/imaaman lillahi ta'ala
Artinya:
"Aku berniat sholat fardu 'Ashar empat raka'at menghadap kiblat sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Maghrib
أُصَلِّى فَرْضَ المَغْرِبِ ثَلاَثَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَ
Usholli fardhol maghribi tsalasa rak'ataini mustaqbilal qiblati ada-an ma'muman/imaaman lillahi ta'ala
Artinya:
"Aku berniat sholat fardu Maghrib tiga rakaat menghadap kiblat sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala."
Niat Sholat Isya
أُصَلِّى فَرْضَ العِشَاء ِأَرْبَعَ رَكَعاَتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى
Ushalli fardhol 'isya'i arba'a rak'ataini mustaqbilal qiblati ada-an ma'muman/imaaman lillahi ta'ala
Artinya:
"Aku berniat sholat fardu 'Isya empat rakaat menghadap kiblat sebagai makmum/imam karena Allah Ta'ala."
Keutamaan Sholat 5 Waktu
Melaksanakan sholat memiliki sejumlah keutamaan yang sangat luar biasa. Sebagai umat muslim, sebaiknya kita mengetahui kautamaan tersebut agar semakin semangat dalam menegakkan sholat 5 waktu.
Adapun beberapa keutamaan sholat 5 waktu, yaitu:
1. Menjadi Penyejuk Hati
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh An-Nasa'i dan Imam Ahmad seperti berikut ini:
Nabi shallallahu alaihi wa sallam bersada,
"Dijadikan kesenanganku dari dunia berupa wanita dan minyak wangi. Dan dijadikanlah penyejuk hatiku dalam ibadah shalat." (HR. An-Nasa'i no. 3391 dan Ahmad 3: 128, shahih)
2. Menghapuskan Segala Dosa
Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah seperti di bawah ini:
Dari Abu Hurairah radhiyallahu anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
"Tahukah kalian, seandainya ada sebuah sungai di dekat pintu salah seorang di antara kalian, lalu ia mandi dari air sungai itu setiap hari lima kali, apakah akan tersisa kotorannya walau sedikit?" para sahabat menjawab, "Tidak akan tersisa sedikit pun kotorannya." Beliau berkata, "Maka begitulah perumpamaan sholat lima waktu, dengannya Allah menghapuskan dosa." (HR. Bukhari no. 528 dan Muslim no. 667)
3. Mencegah Seseorang dari Perbuatan Keji dan Mungkar
Keutamaan tersebut dijelaskan dalam Surah Al-Ankabut Ayat 45 sebagai berikut:
إِنَّ الصَّلَاةَ تَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ
"Sesungguhnya shalat itu mencegah dari perbuatan keji dan mungkar." (QS. Al-Ankabut: 45)
4. Mendapatkan Balasan Surga
Bagi orang-orang yang melaksanakan sholat tepat waktu akan mendapatkan surga sebagai ganjaran.
Diriwayatkan oleh Abu Daud dari Abu Qatadah bin Rib'iy mengabarkan kepadanya bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Allah SWT berfirman: "Sesungguhnya Aku mewajibkan umatmu shalat lima waktu, dan Aku berjanji bahwa barangsiapa yang menjaga waktu-waktunya pasti Aku akan memasukkannya ke dalam surga, dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka dia tidak mendapatkan apa yang aku janjikan."
5. Menjadi Cahaya di Hari Kiamat
Hal ini sebagaimana yang dijelaskan dalam salah satu sabda Rasulullah yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad.
Nabi SAW bersada,
"Barangsiapa yang menjaganya, ia akan mempunyai cahaya, bukti dan keselamatan kelak di hari kiamat. Dan barangsiapa yang tidak menjaganya maka ia tidak mempunyai cahaya, bukti dan keselamatan pada hari kiamat dan ia akan tinggal bersama Qorun, Firaun, Haman dan Ubay bin Khalaf." (HR. Ahmad)
6. Mendapat Segala Kemuliaan
Sholat tepat pada waktunya akan mendapatkan 9 macam kemuliaan. Seperti pada hadis berikut,
Utsman bin Affan berkata: "Barang siapa selalu mengerjakan sholat lima waktu tepat pada waktu utamanya, maka Allah akan memuliakannya dengan sembilan macam kemuliaan, yaitu dicintai Allah, badannya selalu sehat, keberadaannya selalu dijaga malaikat, rumahnya diberkahi, wajahnya menampakkan jati diri orang shalih, hatinya dilunakkan oleh Allah, dipermudah saat akan menyeberang Shirath (jembatan di atas neraka) seperti kilat, dia akan diselamatkan Allah dari api neraka dan Allah Akan menempatkannya di surga kelak bertetangga dengan orang-orang yang tidak ada rasa takut bagi mereka dan tidak pula bersedih hati."
Tata Cara Pelaksanaan Sholat 5 Waktu
Dalam pelaksanaan sholat, umat muslim harus mengerjakannnya sesuai dengan tata cara dan tuntunan Islam. Berikut ini tata cara pelaksanaan sholat 5 waktu yang dikutip dari laman NU Online:
- Takbiratul ihram, yaitu membaca Allâhu Akbar saat memulai shalat. Dengan takbiratul ihram, berarti kita sudah benar-benar masuk dalam shalat. Sehingga, apa yang sebenarnya boleh dilakukan sebelum shalat, seperti makan dan minum misalnya, saat itu sudah tak boleh lagi.
Memasang niat bersamaan dengan takbiratul ihram. - Berdiri bagi yang mampu.
- Membaca surat al-Fatihah. Bila tidak bisa maka membaca ayat apa pun dalam surat dalam Al-Qur'an yang diketahuinya. Boleh membaca dzikir-dzikir bila tak satu pun ayat yang diketahui. Jika tetap tak bisa maka cukup dengan berdiam yang lamanya seukuran orang membaca al-Fatihah.
- Ruku' sambil membaca, Subhâna rabbiyal 'adhîmi wa bihamdihi, "Maha suci Tuhanku yang maha agung dengan segala pujian-Nya" tiga kali.
- I'tidal sambil membaca, Sami'allâhu liman hamidah rabbanâ lakal hamdu, "Semoga Allah mengabulkan panjatan doa hamba yang memuji-Nya".
- Sujud sambil membaca, Subhâna rabbiyal a'la wa bihamdihi, "Mahasuci Tuhanku yang Mahatinggi dengan segala pujian-Nya" tiga kali.
- Duduk di antara dua sujud sambil membaca, Rabbighfirlî warhamnî wajburnî warfa'nî warzuqnî wahdinî wa'âfinî wa'fu 'annî, "Ya Tuhan, ampunilah diri ini, sayangilah, perbaikilah, dan angkatlah derajat hamba, berilah hamba rizki dan ampunan sebanyak-banyaknya".
- Thuma'ninah (diam, tidak bergerak sejenak) dalam empat rukun sebelumnya.
- Membaca tasyahud akhir. Bacaan yang paling pendek adalah, Attahiyyatu lillah salamun 'alaika ayyuhannabiyyu warahmatullahi wabarakatuh, salamun 'alaina wa 'ala ibadillah as-sholihin, "Penghormatan terbesar teruntuk Allah ﷻ, keselamatan, kasih sayang, juga aliran berkah semoga selalu bagi sang baginda Nabi, dan semoga kesejahteraan menyelimuti orang-orang yang saleh".
- Membaca shalawat Nabi setelah tasyahud akhir.
- Duduk untuk membaca shalawat Nabi, tasyahud akhir, dan salam.
- Melafalkan salam (Assalâmualaikum warahmatullâh).
- Tertib dalam melakukan setiap rukun di atas.
(urw/alk)