Presentasi di AS, Ilmuwan Klaim Piramida Tertua Dunia Tersembunyi di RI

Presentasi di AS, Ilmuwan Klaim Piramida Tertua Dunia Tersembunyi di RI

Tim detikEdu - detikSulsel
Jumat, 10 Feb 2023 22:10 WIB
Situs Gunung Padang (Foto: Tangkapan layar video di Rumah Digital Indonesia)
Foto: Situs Gunung Padang (Foto: Tangkapan layar video di Rumah Digital Indonesia)
Jakarta -

Penjajah Belanda diperkirakan menemukan situs Gunung Padang pada awal abad ke-20. Mereka terpesona oleh ukuran besar dari lingkungan batu kuno di situs gunung yang terletak di provinsi Jawa Barat tersebut.

Dilansir detikEdu, pada kawasan situs Gunung Padang, terdapat sisa-sisa kompleks bangunan dan monumen berbatu yang sangat besar. Bahkan, kompleks bebatuan tersebut dianggap keajaiban arkeologi karena digambarkan sebagai situs megalitik terbesar di seluruh Asia Tenggara.

Seperti dalam penelitian yang dipresentasikan pada Pertemuan Musim Gugur AGU tahun 2018 di Washington, DC, tim ilmuwan Indonesia mempresentasikan data untuk membuktikan bahwa Gunung Padang adalah situs struktur mirip piramida tertua yang diketahui di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Berdasarkan penelitian yang dilakukan selama beberapa tahun, menunjukkan bahwa Gunung Padang bukanlah bukit. Namun sebenarnya serangkaian struktur kuno berlapis dengan fondasi yang berusia sekitar 10.000 tahun (atau bahkan lebih tua).

"Studi kami membuktikan bahwa struktur tidak hanya menutupi bagian atas tetapi juga membungkus lereng yang mencakup setidaknya sekitar 15 hektar. Strukturnya tidak hanya dangkal tetapi berakar lebih dalam," tulis studi para ilmuwan, dikutip dari laman Science Alert.

ADVERTISEMENT

Gunakan Radar Penetrasi Tanah

Ilmuwan sendiri menggunakan kombinasi metode survei dan radar penetrasi tanah (GPR), tomografi seismik, dan penggalian arkeologi dalam mengungkap situs Gunung Padang,

Tim mengatakan Gunung Padang bukan hanya struktur buatan, tetapi serangkaian beberapa lapisan yang dibangun selama periode prasejarah berturut-turut.

Lapisan megalitik paling atas yang terdiri dari kolom batu, dinding, jalan setapak, dan ruang, berada di atas lapisan kedua sekitar 1-3 meter di bawah permukaan.

Peneliti berpendapat bahwa lapisan kedua ini sebelumnya telah disalahartikan sebagai formasi batuan alami, namun sebenarnya merupakan susunan lain dari batuan kolumnar yang tersusun dalam struktur matriks.

Sementara pada lapisan ketiga dari batuan yang tersusun, terdapat rongga atau ruang bawah tanah yang besar dan memanjang hingga kedalaman 15 meter. Ruang ini berada di atas lapisan (keempat) terendah, terbuat dari batuan basal 'lidah lava'.

Menurut para peneliti, penanggalan radiokarbon awal menunjukkan bahwa lapisan pertama mungkin berusia sekitar 3.500 tahun, lapisan kedua berusia sekitar 8.000 tahun, dan lapisan ketiga berusia sekitar 9.500 hingga 28.000 tahun.

Pemimpin peneliti yakni ahli geofisika Danny Hilman Natawidjaja dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, mengatakan bahwa tujuan dari struktur kuno yang luas piramida kuno itu mungkin memiliki dasar agama.

"Itu candi yang unik," kata Natawidjaja dikutip dari Live Science.

Meski telah diungkap usia dan struktur mirip piramida yang diklaim tertua, namun beberapa ilmuwan lain masih terus meneliti berbagai kemungkinan untuk gagasan baru tentang Gunung Padang ini.




(hmw/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads