Ukuran Jamur Raksasa Ini Lebih Besar dari Paus Biru

Ukuran Jamur Raksasa Ini Lebih Besar dari Paus Biru

Tim detikEdu - detikSulsel
Kamis, 09 Feb 2023 23:10 WIB
Jamur Fly agaric raksasa yang hidup di tanah.
Ilustrasi (Foto: NurPhoto via Getty Images/NurPhoto)
Jakarta -

Paus Biru dikenal sebagai hewan terbesar yang ada di dunia. Tetapi ternyata ada jamur raksasa yang mengalahkan ukuran hewan terbesar itu.

Dilansir dari detikEdu yang mengutip laman Discovery, diketahui paus biru asal Antartika (Balaenoptera musculus) menjadi hewan terbesar di dunia dengan berat dapat mencapai 400.000 pon (sekitar 181.436 kg) atau sebanding dengan 33 ekor gajah. Paus biru ini memiliki panjang hampir 30 meter.

Namun, ternyata ukuran paus biru tidak ada artinya jika dibandingkan dengan bentuk jamur raksasa yang ada di Oregon, Amerika Serikat. Jamur raksasa ini bahkan disebut makhluk hidup terbesar di dunia.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jamur Raksasa di Oregon

Jamur raksasa adalah organisme jamur tunggal yang ditemukan di Hutan Nasional Malheur di Oregon, Amerika Serikat. Jamur tersebut termasuk dalam spesies Armillaria Ostoyae

Lantas, apa yang membuat jamur ini disebutkan dapat mengalahkan paus biru?

ADVERTISEMENT

Karena, jamur raksasa ini dapat tumbuh di area seluas tiga setengah mil atau 9 kilometer persegi. Walaupun ukurannya besar, jamur ini tidak gampang ditemukan keberadaannya.

Hal itu disebabkan, karena hampir seluruh bagian jamur berada di bawah tanah dalam waktu hampir di sepanjang tahun. Untuk dapat melihat jamur ini, perlu waktu untuk menunggu mereka bereproduksi, sehingga jamur raksasa muncul ke perbukaan tanah.

Bagian yang pertama muncul hanya tudung jamurnya saja, mungkin jamur ini nampak malu-malu untuk kepermukaan. Tudung jamur yang muncul di atas tanah merupakan bagian organ reproduksi bagi kebanyakan jamur termasuk jamur raksasa Oregon, bagian itu akan 'mengintip' ke atas tanah dan membesar saat waktunya tiba.

Untuk melihat jamur ini secara utuh, harus menggali tanah sampai jaringan serat yang saling berhubungan dapat terlihat. Jaringan tersebut dikenal dengan 'miselium'.

Dijelaskan bahwa, miselium adalah bagian tubuh utama jamur yang tumbuh dengan memakan nutrisi dari tanah. Pada waktu yang tepat, miselium akan membusuk dan mati di dalam tanah juga.

Miselium yang terkandung dalam jamur raksasa tentunya berbeda dengan jamur-jamur lainnya. Hal itu karena jamur raksasa memiliki ukuran yang besar, sehingga milesium dapat memakan nutrisi tanah dari satu lahan hutan untuknya sendiri.

Para ilmuwan percaya jamur raksasa bisa memiliki ukuran yang sangat besar karena bertahan hidup dengan mencerna nutrisi dari akar-akar pohon. Akibatnya, pohon yang tumbuh di sekitar jalur jamur banyak yang mati karena kehilangan banyak nutrisi.

Diketahui, jamur raksasa dapat bertahan hidup hampir 10.000 tahun lamanya. Mereka akan mampu bereproduksi dan menjalani kehidupan sebagai jamur raksasa yang berkuasa di daerahnya.

Jamur Raksasa vs Paus Biru

Sebelumnya telah disebutkan bahwa, paus biru tidak ada artinya jika dibandingkan dengan jamur raksasa ini. Bukan tanpa sebab, karena pada dasarnya paus biru hanya menang besar dalam hal bobot tubuh.

Diketahui, bobot Paus Biru Antartika bisa mencapai 181,436 kg. Dari laporan World Wildlife Fund (WWF), selama musim dingin, paus biru Antartika akan mengonsumsi sekitar 3.599 kg krill per hari.

Untuk masalah bobot tentu saja jamur raksasa tidak bisa dibandingkan dengan paus biru. Namun untuk label makhluk hidup terbesar di bumi juga bisa diukur terkait bentuk kehidupannya.

Di atas sudah dijelaskan, jamur raksasa Oregon mampu bertahan 10.000 tahun lamanya. Sedangkan paus biru dilansir melalui laman National Oceanic and Atmospheric Administration (NOAA) Fisheries rata-rata umur paus biru sekitar 80-90 tahun yang tentu jauh lebih sedikit daripada jamur raksasa.

Itulah alasan mengapa jamur raksasa Oregon bisa disebut sebagai makhluk hidup terbesar di bumi.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads