Korban Meninggal Akibat Gempa M 7,8 Turki-Suriah Jadi 15.383 Orang

Berita Internasional

Korban Meninggal Akibat Gempa M 7,8 Turki-Suriah Jadi 15.383 Orang

Tim detikcom - detikSulsel
Kamis, 09 Feb 2023 10:47 WIB
HATAY, ANTAKYA, TURKEY - 2023/02/08: Soldiers carry a 20-day-old baby who was rescued 59 hours after the earthquake to an ambulance. After the baby, who was stuck in the wreckage with his mother, was rescued, he was transported to the ambulance by the soldiers and treated. The baby was reported to be in good health. Rescue efforts continue for his mother. Turkey experienced the biggest earthquake of this century in the border region with Syria. The earthquake was measured at 7.7 magnitude. Many buildings in the area were destroyed. Search and rescue works are on-going. (Photo by Ibrahim Oner/SOPA Images/LightRocket via Getty Images)
Foto: SOPA Images/LightRocket via Gett/SOPA Images
Jakarta -

Tim penyelamat masih terus melakukan pencarian dan evakuasi terhadap korban gempa bumi magnitudo (M) 7,8 di Turki dan Suriah. Data saat ini, lebih dari 15.000 orang dilaporkan meninggal akibat gempa besar tersebut.

Dilansir dari detikNews yang mengutip AFP, Kamis (9/2/2023), pejabat setempat mengatakan 12.391 orang tewas di Turki dan 2.992 di Suriah. Total korban meninggal yang terkonfirmasi menjadi 15.383 orang.

Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan mengakui pihaknya tidak siap menghadapi gempa besar M 7,8. Hal tersebut terlihat dari banyaknya korban meninggal dan luka-luka hingga bangunan rusak.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tentu saja, ada kekurangan. Kondisinya jelas terlihat. Tidak mungkin siap menghadapi bencana seperti ini," kata Erdogan seperti dilansir AFP, Rabu (8/2).

Status Darurat Gempa 3 Bulan di Turki

Presiden Turki Erdogan mengumumkan status darurat bencana atas gempa dahsyat tersebut. Status darurat itu akan berlangsung selama tiga bulan.

ADVERTISEMENT

"Kami memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk memastikan bahwa penyelamatan dan pemulihan dapat kami lakukan dengan cepat," kata Erdogan dalam pidatonya dilansir detikTravel yang mengutip AFP, Rabu (8/2).

Erdogan menyebutkan status darurat itu berlaku di 10 provinsi. Pemerintah Turki menekankan upaya penanganan bencana bahkan terus dimaksimalkan.

"Kami akan segera menyelesaikan proses pada presiden dan parlemen terkait keputusan ini. Darurat bencana mencakup 10 provinsi yang dilanda gempa. Status darurat gempa berlangsung selama tiga bulan," tambahnya.

2 WNI Jadi Korban Meninggal

Diketahui, warga negara Indonesia (WNI) bernama Nia Marlinda menjadi korban meninggal dunia dalam gempa M 7,8 di Turki. Anak Nia yang berusia satu tahun juga menjadi korban.

"Jadi yang meninggal di Kahramanmaras adalah satu ibu WNI dan satu orang anak usia satu tahun," ujar Dubes RI untuk Turki, Lalu M. Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/2).

"Karena aturannya kan anak di bawah 18 tahun otomatis boleh pegang paspor Indonesia. Jadi hitungannya 2 WNI yang meninggal dunia," lanjutnya.




(hsr/asm)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads