Gempa besar yang mengguncang Turki dan Suriah terus bertambah. Tim penyelamat masih melakukan pencarian dan mengevakuasi korban yang terjebak puing-puing reruntuhan bangunan.
Dilansir dari detikNews mengutip kantor berita AFP, Rabu (8/2/2023), korban jiwa akibat gempa tersebut dilaporkan menyebabkan 11.236 warga meninggal. Rinciannya, sebanyak 8.574 orang tewas di Turki, sedangkan 2.662 orang meninggal di Suriah.
Organisasi relawan Suriah, White Helmets memperkirakan jumlah korban tewas akan terus bertambah seiring upaya pencarian terhadap korban terus dilakukan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jumlahnya diperkirakan akan meningkat secara signifikan," demikian keterangan White Helmets kepada AFP.
Sementara otoritas Manajemen Bencana Turki (AFAD) kini memiliki sekitar 79.000 personel penyelamat di zona gempa. Namun dengan kerusakan yang begitu luas, banyak warga yang masih menunggu bantuan.
Untuk diketahui, Turki diguncang gempa dahsyat dengan kekuatan magnitudo (M) 7,8 pada Senin (5/2) lalu. Dirangkum detikcom, berikut fakta-fakta terkait gempa di Turki dan Suriah yang menimbulkan 11.236 korban jiwa:
1. Status Darurat Gempa 3 Bulan
Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan telah mengumumkan status darurat bencana atas gempa dahsyat tersebut. Kebijakan ini berlangsung selama tiga bulan.
"Kami memutuskan untuk mengumumkan keadaan darurat untuk memastikan bahwa penyelamatan dan pemulihan dapat kami lakukan dengan cepat," kata Erdogan dalam pidatonya dilansir detikTravel yang mengutip AFP, Rabu (8/2).
![]() |
Erdogan mengatakan, status darurat itu berlaku di 10 provinsi. Pemerintah Turki menekankan upaya penanganan bencana bahkan terus dimaksimalkan.
"Kami akan segera menyelesaikan proses pada presiden dan parlemen terkait keputusan ini. Darurat bencana mencakup 10 provinsi yang dilanda gempa. Status darurat gempa berlangsung selama tiga bulan," tambahnya.
2. Evakuasi Terkendala Cuaca Ekstrem
Erdogan mengatakan, sebanyak 13 juta dari 85 juta penduduknya terkena dampak gempa 7,8. Sekitar 380.000 orang dilaporkan mengungsi di tempat-tempat penampungan pemerintah atau hotel-hotel.
Tim penyelamat masih melakukan pencarian namun upaya evakuasi terhambat cuaca ekstrem. Suhu dingin yang membekukan memperlambat upaya pencarian dan penyelamatan korban.
Sejumlah kehancuran terparah ada di area dekat pusat gempa, yakni antara Kahramanmaras dan Gaziantep. Seluruh blok bangunan hancur menjadi puing yang menumpuk di bawah timbunan salju.
Ribuan bangunan roboh, rumah sakit dan sekolah hancur serta puluhan ribu orang terluka atau kehilangan tempat tinggal di beberapa kota Turki dan Suriah akibat gempa M 7,8.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
3. Gempa Terbesar Selama Sejarah
Kepala Pusat Gempa Nasional Suriah, Raed Ahmed, mengatakan kepada radio pro-pemerintah bahwa gempa ini "menurut sejarah, gempa bumi terbesar yang tercatat dalam sejarah pusat gempa".
Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) melaporkan ini adalah gempa terkuat selama lebih dari 80 tahun terakhir. Terakhir, gempa sebesar ini terjadi pada 1939, menewaskan 33.000 orang.
Diketahui, gempa M 7,8 yang mengguncang Turki, tepatnya di Kota Gaziantep terjadi saat warga terlelap. Saking kencangnya gempa, gempa bahkan turut dirasakan di Siprus, Mesir, sampai Greenland, daerah yang sangat jauh dari Turki.
Pusat gempa berada pada kedalaman sekitar 17,9 km di kota yang dihuni dua juta orang tersebut. Setelah gempa pertama berguncang, puluhan hingga seratusan gempa susulan terjadi.
4. Perang Hambat Penyaluran Bantuan
Dilansir dari kantor berita AFP, cuaca musim dingin yang ekstrem juga menghambat upaya penyelamatan dan pengiriman bantuan. Kondisi ini membuat keadaan korban gempa semakin menyedihkan. Beberapa daerah bahkan sudah kehabisan bahan bakar dan warganya hidup tanpa listrik.
Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu memperingatkan bahwa 48 jam ke depan akan menjadi 'momentum kritis' dalam pencarian korban. Hal itu dikarenakan suhu hampir di atas titik beku.
Sementara di Suriah, upaya bantuan juga terhambat oleh perang yang sedang berlangsung dan isolasi wilayah yang dikuasai pemberontak di sepanjang perbatasan, yang dikelilingi oleh pasukan pemerintah yang didukung Rusia. Suriah sendiri masih berada di bawah sanksi-sanksi Barat yang terkait dengan perang.
5. BMKG Ungkap 2 Sumber Gempa
Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengungkap hasil analisis terhadap gempa M 7,8 yang mengguncang Turki dan Suriah. Ada 2 sumber utama yang dianggap menjadi pemicu gempa dahsyat tersebut.
"Ini adalah gambaran geologi-tektonik sumber gempa di Turki, dimana Turki memiliki 2 sumber gempa utama yaitu Sesar Anatolia Utara (warna kuning) dan Sesar Anatolia Timur (warna pink)," jelas BMKG lewat akun Instagram @infoBMKG, Rabu (8/2).
![]() |
BMKG menyebut sumber gempa tersebut merupakan pembangkit tenaga (generator) gempa dahsyat di daratan Turki. BMKG menyebut pada jalur sesar ini kerap terjadi gempa kuat.
BMKG menjelaskan Sesar Anatolia Timur yang menjadi pemicu gempa merusak M 7,8 lokasinya berada di persimpangan 3 lempeng aktif yaitu Lempeng Anatolia, Lempeng Arab, dan Lempeng Afrika.
Dalam dinamika tektoniknya, Lempeng Arab bergerak menekan Lempeng Anatolia ke arah barat laut, yang menyebabkan Lempeng Anatolia bergeser ke barat. Fenomena ini lazim dikenal sebagai "Tectonic Escape".
"Wajar jika Sesar Anatolia Timur dengan laju geser 16 mm/tahun ini mampu mengakumulasi tegangan kulit bumi dan rilis energi sebagai gempa dahsyat yang merusak (destructive) dan mematikan (deadly)," sebut BMKG.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
6. 1 WNI Tewas Bersama Suami-Bayinya
Seorang warga negara Indonesia (WNI) bernama Nia Marlinda dilaporkan meninggal dunia akibat gempa magnitudo (M) 7,8 di Turki. Perempuan tersebut ditemukan tertimbun reruntuhan bangunan bersama suami dan bayinya.
"Satu WNI atas nama Nia Marlinda asal Bali dan seorang anak berusia 1 tahun serta suami WN Turki di Kahramanmaras ditemukan meninggal dunia karena tertimbun reruntuhan," kata Lalu M Iqbal dalam keterangan tertulisnya, Rabu (8/2).
Lalu M Iqbal menuturkan, tim evakuasi telah melakukan pemulasaraan terhadap jenazah Nia Marlinda. Korban rencananya akan langsung dimakamkan di kota Kahramanmaras, Turki.
Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) mencatat setidaknya ada 6.500 WNI di Turki, 500 di antaranya bermukim di area terdampak gempa.
![]() |
7. KBRI Evakuasi 123 Orang
Tim Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Ankara juga telah melakukan evakuasi terhadap 123 orang di empat titik wilayah. Tim ini terdiri atas Tim Konsuler Perlindungan WNI, Tim Atase Pertahanan, dan Perbinlu (pejabat BIN).
"Jumlah yang dievakuasi sebanyak 123 orang dari target semula 104 orang. Termasuk di dalamnya 2 WN Malaysia dan 1 WN Myanmar," ungkapnya.
Tim KBRI Ankara, yang dipimpin langsung oleh Dubes RI, tiba di daerah gempa pada 7 Februari 2023 pukul 21.30 WS. Kondisi cuaca badai salju dengan suhu 4-7 derajat Celcius.
"Saya sudah minta WNI yang dievakuasi untuk mengabari keluarga di Indonesia agar mereka tenang," papar Lalu M. Iqbal.
8. Korban WNI Hilang Masih Dicari
Sementara 1 WNI atas nama Ayu Fira dan 2 anaknya di Hatay yang hingga kemarin dinyatakan belum bisa dihubungi sudah berhasil ditemukan dan dalam keadaan selamat.
Terkait 2 WNI pekerja spa therapist yang berstatus 'belum bisa dihubungi' di Dyarbakir, Tim Evakuasi yang dipimpin oleh Kombes Budi Wardiman masih melakukan pelacakan di Dyarbakir sambal melakukan evakuasi 20 WNI di Dyarbalir dan Malatya.
Tim Evakuasi di Gaziantep juga tengah melakukan penelusuran terkait adanya informasi WNI meninggal dunia di Gaziantep,
9. Indonesia Kirim Bantuan Korban Gempa
Sejumlah bantuan dari berbagai negara, termasuk Indonesia, mengalir untuk korban gempa di Turki dan Suriah. Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga menginstruksikan untuk mengirimkan bantuan.
"Ini sedang disiapkan bantuannya oleh Menteri Luar Negeri, Kemenhan, dan juga oleh Kementerian Sosial," kata Jokowi dalam konferensi pers di Istana, Selasa (7/2).
Jokowi belum menjelaskan detail jenis bantuan yang akan dikirim. Dia mengatakan pemerintah sedang mencari pesawat yang bisa digunakan untuk membawa bantuan.
"Sedang disiapkan dan segera akan dikirim secepatnya, ini tadi pagi masih mencari pesawat," tandasnya.