Karya ilmiah adalah salah satu jenis tulisan yang proses penulisannya menerapkan kaidah ilmiah. Jenis tulisan ini biasanya ditulis oleh kalangan akademisi.
Tidak seperti jenis tulisan pada umumnya, karya ilmiah harus ditulis dengan bahasa formal dan menerapkan kaidah ilmiah. Selain itu, karya ilmiah juga ditujukan pada pembaca yang lebih spesifik.
Karya ilmiah harus dituliskan dengan runut dan sistematis, serta sesuai dengan aturan Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia (PUEBI). Selain itu, karya ilmiah juga harus ditulis dengan mengikuti sistematika penulisan yang telah ditetapkan masing-masing institusi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penulisan karya ilmiah memiliki beberapa fungsi dan tujuan. Akan tetapi, secara umum, karya ilmiah berfungsi untuk membantu para akademisi dan peneliti untuk menemukan hal baru yang dapat membantu menunjang peningkatan taraf hidup masyarakat secara luas.
Agar dapat menulis sebuah karya ilmiah yang baik dan benar, tentunya seseorang perlu mengetahui seluk beluk mengenai karya ilmiah terlebih dahulu.
Berikut ini ulasan mengenai karya ilmiah, meliputi pengertian, struktur, ciri-ciri, jenis, serta tujuan penulisannya yang dirangkum detikSulsel dari jurnal berjudul 'Prinsip Dasar dan Struktur Penulisan Karya Ilmiah' yang disusun oleh Dr Seipah Kardipah:
Pengertian Karya Ilmiah
Karya ilmiah dapat dijelaskan sebagai sebuah hasil pemikiran ilmiah seorang ilmuwan yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan dalam berbagai bidang yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, penelitian, dan pengetahuan orang sebelumnya.
Suatu karya ilmiah harus disusun secara sistematis, ilmiah, logis, benar, bertanggungjawab, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar. Penulis harus bisa mempertanggungjawabkan sebuah karya ilmiah yang ditulis, baik secara teknis dan materi.
Suatu karya ilmiah harus bisa dipertanggungjawabkan karena karya tersebut akan dibaca dan dipelajari oleh orang lain dalam kurun waktu yang tidak terbatas sebagai sarana pengembangan berbagai bidang ilmu pengetahuan.
Struktur Karya Ilmiah
Karya ilmiah dibangun oleh kesatuan struktur yang terdiri atas tiga bagian, yaitu bagian pendahuluan, bagian isi, dan bagian penutup. Berikut ini penjelasannya:
1. Bagian Pendahuluan
Bagian pendahuluan dalam karya ilmiah berisi latar belakang penulisan suatu penelitian yang disertai identifikasi masalah dan perumusan masalah. Pada bagian ini, penulis juga menjelaskan tujuan serta manfaat dari penulisan karya ilmiah tersebut.
Pendahuluan ini merupakan pengantar yang berfungsi untuk memikat pembaca dalam memahami gambaran umum karya ilmiah tersebut.
2. Bagian lsi
Bagian isi pada karya ilmiah merupakan pernyataan dan pengembangan dari gagasan utama. Bagian ini ini menjadi inti dari sebuah karya ilmiah karena berisi uraian pengembangan gagasan utama serta pemecahan masalah yang dibahas penulis.
3. Bagian Penutup
Bagian penutup ini merupakan struktur terakhir dari karya ilmiah. Bagian ini umumnya berisi kesimpulan terhadap hasil penelitian atau argumen yang dijabarkan penulis dari bagian isi. Sederhananya, bagian kesimpulan ini merupakan jawaban atas masalah yang disertai saran atau rekomendasi dari penulis terhadap hasil pembahasan.
Ciri-ciri Karya Ilmiah
Karya ilmiah memiliki beberapa ciri-ciri yang menjadi pembeda dengan jenis tulisan lainnya. Sebuah karya tulis bisa dikatakan sebagai karya ilmiah jika mempunyai ciri-ciri berikut ini:
a. Objektif
Objektif berarti mengungkapkan segala sesuatu seperti apa adanya. Setiap fakta dan data yang diungkapkan dalam karya ilmiah harus berdasarkan kenyataan yang sebenarnya, tidak dimanipulasi, dan tidak direkayasa sehingga dapat dipertanggungjawabkan kebenaran dan keabsahannya.
b. Netral
Ciri-ciri selanjutnya dari sebuah karya ilmiah adalah netral. Ini artinya, segala sesuatu yang terdapat dalam karya ilmiah, baik itu pernyataan, pengungkapan, atau penilaian harus bersifat netral atau terbebas dari kepentingan-kepentingan tertentu.
Sebuah karya ilmiah juga harus bebas dari hal-hal yang bersifat emosional. Oleh karena itu, dalam penulisan karya ilmiah, sebaiknya pernyataan- pernyataan yang bersifat mengajak, membujuk, melarang, atau memengaruhi pembaca harus dihindari.
c. Sistematis
Ciri berikutnya dari sebuah karya ilmiah adalah sistematis yang artinya penulisannya mengacu kepada pola penyajian yang bersifat baku. Sebuah karya ilmiah disusun atas beberapa bagian yang letak atau posisinya terurut secara sistematis.
d. Logis
Suatu karya ilmiah harus disusun secara logis. Artinya, dalam menuliskan sebuah karya ilmiah, penulisan pola kalimat harus masuk akal atau mudah dicerna oleh logika.
Suatu karya ilmiah harus ditulis secara logis agar karya tersebut mampu mengkomunikasikan pemikiran penulisnya. Jika tidak memenuhi unsur ini, pembaca akan sulit memahami pesan yang hendak disampaikan penulis.
e. Menyajikan fakta
Menyajikan fakta adalah salah satu ciri utama dari sebuah karya ilmiah. Setiap pernyataan, uraian, atau kesimpulan yang disajikan dalam karya ilmiah harus berdasarkan fakta dan data, bukan berdasarkan pada emosi atau perasaan semata.
Jenis Karya Ilmiah
Karya ilmiah terdiri dari beberapa jenis. Karya ilmiah tidak terbatas pada skripsi, tesis, dan disertasi, namun ada juga karya ilmiah yang diterbitkan di media massa ataupun yang diterbitkan di jurnal ilmiah.
Berikut ini beberapa jenis-jenis karya ilmiah:
1. Kertas Kerja
Kertas kerja adalah pengetahuan yang disusun berdasarkan hasil kajian atau evaluasi program atau kegiatan tertentu yang dikaji berdasarkan teori dan data yang relevan, untuk dibahas dalam forum rapat kerja atau lokakarya.
2. Makalah
Makalah adalah karya ilmiah yang ditulis secara sistematis dan runtut dengan hasil analisis yang logis. Makalah berisi pembahasan sebuah masalah berdasarkan data di lapangan yang bersifat empirik dan objektif. Makalah ini umumnya dibuat oleh siswa/mahasiswa sebagai tugas mata pelajaran/mata kuliah tertentu. Sedangkan, di kalangan akademisi, makalah sering disebut paper.
3. Proposal Penelitian
Proposal penelitian adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa sebelum mulai menyusun skripsi, tesis, atau disertasi. Selain di kalangan mahasiswa, proposal penelitian juga dapat dibuat dan diajukan oleh kalangan umum, biasanya ditulis oleh peneliti yang ingin memperoleh bantuan dari pihak sponsor.
4. Skripsi
Skripsi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa S1 untuk mendapatkan gelar Sarjana.
5. Tesis
Tesis adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa S2 untuk mendapatkan gelar Master.
6. Disertasi
Disertasi adalah karya ilmiah yang dibuat oleh mahasiswa S3 untuk mendapatkan gelar Doktor.
7. Laporan Penelitian
Laporan penelitian adalah karya ilmiah yang berisi hasil dari suatu kegiatan penelitian. Umumnya laporan penelitian akan diminta oleh pihak sponsor, baik itu dari lembaga pendidikan, pihak swasta, dan pihak lainnya yang terlibat memberi dukungan terhadap suatu penelitian.
8. Jurnal Ilmiah
Jurnal ilmiah merupakan karya ilmiah yang berisi suatu penelitian dan resensi buku. Jurnal penelitian ini harus terbit berkala, berkelanjutan, dan mendapatkan nomor dari perpustakaan nasional berupa ISSN (International Standard Serial Number).
Tujuan dan Fungsi Penulisan Karya Ilmiah
Tujuan Penulisan Karya Ilmiah
Karya ilmiah ditulis dengan berbagai tujuan, yaitu:
- Menyampaikan gagasan penulis kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu.
- Memenuhi tugas yang diberikan sebagai persyaratan dalam studi.
- Mendiskusikan gagasan dengan kalangan tertentu dalam sebuah pertemuan
ilmiah. - Mengikuti perlombaan penulisan karya ilmiah.
- Menyebarkan hasil penelitian kepada masyarakat luas atau kalangan tertentu.
Fungsi Karya Ilmiah
Secara umum, karya ilmiah berfungsi sebagai sarana untuk mengembangkan ilmu pengetahuan dalam berbagai aspek kehidupan. Pada hakikatnya, karya ilmiah berfungsi mengemukakan kebenaran melalui metodenya yang sistematis, metodologis, dan konsisten.
Berkaitan dengan hal tersebut, maka karya ilmiah mempunyai fungsi sebagai berikut:
1. Sebagai Penjelasan (Explanation)
Karya ilmiah dapat menjelaskan suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui, serta menjelaskan sesuatu yang tidak pasti menjadi sebaliknya.
2. Sebagai Ramalan (Prediction)
Karya ilmiah dapat membantu mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan yang akan terjadi pada masa mendatang.
3. Sebagai Kontrol (Control)
Karya ilmiah dapat berfungsi untuk mengontrol, mengawasi dan/atau mengoreksi benar tidaknya suatu pernyataan.
Contoh Karya Ilmiah
Agar mendapatkan pemahaman yang lebih jelas, diperlukan beberapa contoh karya ilmiah dalam berbagai tema. Selain itu, contoh karya ilmiah juga dapat menjadi referensi ketika seseorang hendak menulis karya tersebut.
Berikut ini beberapa contoh karya ilmiah dalam berbagai tema beserta strukturnya yang telah dirangkum detikSulsel dari berbagai sumber:
Contoh Karya Ilmiah 1
Diet Keto yang Baik dan Benar
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Diet merupakan kegiatan yang untuk menurunkan berat badan yang sudah ada sejak zaman dulu hingga saat ini. Pada zaman sekarang banyak muncul berbagai jenis diet, mulai dari diet yang ringan hingga yang ekstrem. Salah satu jenis diet yang terkenal dan banyak dijalani adalah diet ketogenik. Diet keto adalah diet tinggi protein dan lemak serta rendah karbohidrat.
Diet ini akan memaksa tubuh untuk membakar lemak yang disimpan tubuh menjadi energi atau ketosis.Oleh karena itu penulis mengangkat tema ini karena menganggap bahwa masih banyak orang yang belum memahami bagaimana diet yang baik dan benar,sehingga dapat membuat tubuh yang sehat dan menurunkan berat badan.
2. Rumusan Masalah
a. Apa dampak positif diet keto?
b. Apa dampak negatif diet keto?
c. Bagaimana melakukan diet keto yang baik dan benar?
3. Tujuan Penelitian
a. Pembaca dapat melakukan diet keto yang baik dan benar.
b. Pembaca dapat melakukan diet yang baik dan benar.
c. Untuk memberikan informasi mengenai diet keto.
BAB II
PEMBAHASAN
Diet keto hampir mirip dengan diet Atkins dan diet rendah karbohidrat yang dilakukan dengan cara mengurangi konsumsi karbohidrat dan meningkatkan konsumsi lemak. Tujuan konsumsi lemak dalam jumlah tinggi pada diet keto adalah agar tubuh mencapai kondisi ketosis.
Dalam kondisi tersebut, tubuh akan membakar lemak sebagai sumber energi utama. Lemak juga akan diubah menjadi keton di organ hati, sehingga dapat memberi asupan energi untuk otak.
Ketosis sebenarnya merupakan kondisi ringan dari ketoasidosis, yaitu kondisi berbahaya yang banyak dialami penderita diabetes tipe 1.
Meski masih banyak pro dan kontra, beberapa studi menunjukkan bahwa diet keto tergolong aman dan efektif untuk dilakukan, terutama oleh penderita kelebihan berat badan atau obesitas. Namun, manfaat dan pengaruh diet keto pada tubuh hingga kini masih terus diteliti.
Manfaat Diet Keto
1. Mengontrol gula darah pada penderita diabetes tipe 2
Diet keto adalah diet yang direkomendasikan untuk penderita diabetes tipe 2. Mereka dianjurkan untuk mengonsumsi lemak sehat, seperti lemak yang berasal dari ikan salmon, kacang-kacangan, dan alpukat.
Asupan makanan yang rendah akan karbohidrat tetapi tinggi akan lemak sehat dipercaya dapat memperbaiki kinerja tubuh dalam menyimpan dan memproses energi. Hal itu kemudian akan meringankan gejala diabetes.
Guna memantau keamanan diet keto pada penderita diabetes, penderita disarankan untuk rutin memeriksakan kadar gula darah setiap hari. Jangan sampai kadar gula darah menjadi terlalu rendah. Pengujian tingkat keton juga perlu dilakukan untuk menghindari ketoasidosis.
2. Mengurangi risiko penyakit jantung
Diet keto yang dijalankan dengan memperbanyak konsumsi lemak sehat kemungkinan mampu mengurangi risiko terkena penyakit jantung. Hal ini diduga karena diet keto mampu menurunkan kadar insulin, sehingga produksi kolesterol dalam tubuh juga ikut menurun.
3. Meringankan gejala epilepsi pada anak
Sejumlah penelitian mengungkapkan bahwa diet keto bermanfaat untuk meringankan gejala epilepsi pada anak. Diet ini sangat efektif untuk anak dengan gejala epilepsi yang sulit ditangani dengan pengobatan biasa.
Tak hanya itu, sebuah penelitian yang dilakukan terhadap 150 anak dengan epilepsi menunjukkan bahwa setelah menjalani diet keto selama 1 tahun, setengah dari anak-anak tersebut mengalami penurunan frekuensi kejang sebanyak 50%.
4. Mengurangi risiko terkena gangguan sistem saraf
Selain epilepsi, diet keto juga diyakini memiliki manfaat untuk menangani gangguan sistem saraf, seperti penyakit Alzheimer, gangguan tidur, dan penyakit Parkinson. Hal ini diduga berkat keton yang dihasilkan tubuh. Keton diduga dapat mengurai lemak menjadi energi, sehingga mampu melindungi sel otak dari kerusakan.
Selain itu, ada beberapa manfaat diet keto lainnya bagi kesehatan, mulai dari mengurangi jerawat, membantu penanganan PCOS, hingga menghambat perkembangan sel kanker.
Dampak Negatif Diet Keto
1. Kekurangan asupan karbohidrat sehat, seperti dari buah, gandum utuh, kacang-kacangan, biji-bijian, dan sayuran kaya karbohidrat
2. Kehilangan manfaat vitamin dan mineral yang dibutuhkan tubuh
3. Gangguan ginjal, bila konsumsi protein melebihi porsi yang dianjurkan secara terus menerus dalam jangka panjang
4. Ketoasidosis
Cara Melakukan Diet Keto yang Baik dan Benar
Jika Anda tertarik melakukan diet keto, Anda harus rela untuk mengurangi konsumsi karbohidrat dalam jumlah yang cukup besar setiap hari.
Berikut adalah dua metode yang umum dilakukan untuk menjalani diet keto:
- Diet keto standar (standard ketogenic diet), meliputi pola makan berupa 70% konsumsi lemak, 20% protein, dan 10% karbohidrat
- Diet keto tinggi protein (high-protein ketogenic diet), meliputi pola makan berupa 60% konsumsi lemak, 35% protein, dan 5% karbohidrat
Selain itu, ada pula diet keto jenis lain yang lebih umum dilakukan oleh atlet atau binaragawan, yaitu cyclical ketogenic diet (CKD) dan targeted ketogenic diet.
BAB III
PENUTUP
Pada dasarnya diet apa pun tidak akan memberikan hasil yang sama pada setiap orang. Oleh karena itu, pertimbangkan berbagai manfaat dan risiko diet keto sebelum Anda menjalaninya. Anda dapat berkonsultasi dengan dokter sebelum menjalani diet keto untuk mengetahui apakah pola makan tersebut sesuai dengan kondisi, kebutuhan, dan kemampuan tubuh Anda.
Contoh Karya Ilmiah 2
Cara Menjaga Kesehatan Jantung
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Jantung merupakan salah satu organ yang sangat vital di dalam tubuh manusia. Karena itu banyak orang yang berusaha untuk selalu menjaga kesehatan jantung. Akan tetapi nampaknya masih banyak orang yang kurang peduli. Terbukti dari banyaknya korban jiwa akibat penyakit-penyakit yang menyerang jantungnya. Untuk itu penelitian mengenai menjaga kesehatan jantung perlu dilakukan.
2. Rumusan Masalah
Bagaimana cara menjaga kesehatan jantung?
3. Tujuan Penelitian
Dapat mengetahui cara menjaga kesehatan jantung
BAB II
PEMBAHASAN
Cara Menjaga Kesehatan Jantung
Berbagai penyakit yang menyerang jantung memang masih menjadi masalah besar bagi sebagian orang. Padahal ada banyak cara mudah untuk menjaga kesehatan jantung. Setelah melalui riset yang mendalam, peneliti menemukan beberapa di antaranya.
Menghindari stres karena dapat memicu hormon adrenalin abnormal dan menyebabkan darah tinggi.
Menjaga kebersihan, baik kebersihan diri sendiri maupun lingkungan. Mengatur pola makan. Kurangi lemak dan junk food serta perbanyak memakan sayur dan buah.
Olahraga teratur.
BAB III
PENUTUP
Menjaga kesehatan jantung memang sangat penting bagi manusia demi mendapat umur yang panjang. Dan ternyata untuk memperoleh jantung yang sehat tidak memerlukan usaha yang terlalu sulit dan bisa dilakukan sehari-hari. Dengan menjaga kesehatan jantung diharapkan semakin sedikit korban yang jatuh akibat penyakit yang menyerang jantung.
Contoh Karya Ilmiah 3
Pentingnya Pendidikan Karakter di Usia SD
BAB I
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Sebuah peradaban akan menurun apabila terjadi demoralisasi pada masyarakatnya. Banyak orang bijak mengatakan bahwa faktor moral (akhlak) adalah hal utama yang harus dibangun terlebih dahulu agar bisa membangun sebuah masyarakat yang tertib, aman, dan sejahtera.
Indonesia saat ini sedang menghadapi masalah berat, yaitu terjadinya krisis multidimensi yang berkepanjangan. Masalah ini sebetulnya mengakar pada menurunnya kualitas moral bangsa yang dicirikan oleh membudayanya praktek KKN, konflik (antar etnis, agama, politisi, remaja, dan sebagainya), meningkatnya kriminalitas, menurunnya etos kerja, dan masih banyak lainnya. Budaya-budaya tersebut penyebab utama sulitnya negara kita untuk bangkit dari krisis.
Karakter yang berkualitas perlu dibentuk dan dibina sejak usia dini. Usia dini merupakan masa kritis bagi pembentukan karakter seseorang. Banyak pakar mengatakan kegagalan penanaman karakter sejak usia dini, akan membentuk pribadi yang bermasalah di masa dewasanya kelak. Oleh karena itu penanaman moral melalui pendidikan karakter sedini mungkin diberikan kepada anak-anak adalah kunci utama untuk membangun suatu bangsa.
2. Rumusan Masalah
a. Apa pentingnya pendidikan karakter di sekolah dasar?
b. Bagaimana peran guru dalam pendidikan karakter di sekolah dasar?
3. Tujuan Penelitian
Menjelaskan tentang pentingnya pendidikan karakter di sekolah dasar dan bagaimana peran guru dalam pendidikan karakter di sekolah dasar.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pentingnya Pendidikan Karakter di Usia Sekolah Dasar
Pendidikan karakter pada anak usia sekolah dasar (SD), saat ini sangat diperlukan karena bangsa Indonesia sedang mengalami krisis karakter dalam diri anak bangsa. Karakter di sini adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan yang diyakini dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan bertindak.
Pendidikan karakter dinilai sangat penting untuk dimulai pada usia dini dalam hal ini pada usia sekolah dasar karena pendidikan karakter adalah proses pendidikan yang ditujukan untuk mengembangkan nilai, sikap, dan perilaku yang memancarkan akhlak mulia atau budi pekerti luhur.
Sejatinya pendidikan karakter ini memang sangat penting dimulai sejak dini. Sebab, falsafah menanam sekarang menuai hari esok adalah sebuah proses yang harus dilakukan dalam rangka membentuk karakter anak bangsa. Pada usia anak-anak terbukti sangat menentukan kemampuan anak dalam mengembangkan potensinya.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa sekitar 50 persen variabilitas kecerdasan orang dewasa sudah terjadi ketika anak berusia 4 tahun. Peningkatan 30 persen berikutnya terjadi pada usia 8 tahun (SD), dan 20 persen pada pertengahan atau akhir dasawarsa kedua (SMP).
B. Peran Guru dalam Pengembangan Karakter di Sekolah Dasar
Ada beberapa strategi yang dapat memberikan peluang dan kesempatan bagi para guru untuk memainkan peranannya secara optimal dalam hal pengembangan pendidikan karakter peserta didik di sekolah, sebagai berikut:
- Guru tak seharusnya menempatkan diri sebagai aktor yang dilihat dan didengar oleh siswa, tetapi guru seyogyanya berperan sebagai sutradara yang mengarahkan, membimbing, memfasilitasi dalam proses pembelajaran sehingga siswa dapat melakukan dan menemukan sendiri hasil belajarnya.
- Integrasi materi pendidikan karakter ke dalam mata pelajaran.
- Mengoptimalkan kegiatan pembiasaan diri yang berwawasan pengembangan budi pekerti dan akhlak mulia.
- Penciptaan lingkungan sekolah yang kondusif untuk tumbuh dan berkembangnya karakter siswa.
Menjalin kerja sama dengan orang tua siswa dan masyarakat dalam pengembangan pendidikan karakter.
- Menjadi figur teladan bagi peserta didik.
Dalam uraian di atas menggambarkan peranan guru dalam pengembangan pendidikan karakter di sekolah dasar yang berkedudukan sebagai katalisator atau teladan, inspirator, motivator, dinamisator, dan evaluator.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen itu sendiri, yaitu kurikulum, proses pembelajaran dan penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan sekolah, pelaksana aktivitas atau kegiatan ekstrakurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah.
B. Saran
Diharapkan dengan diterapkannya pendidikan karakter di SD dapat membentuk pribadi peserta didik yang unggul dalam berperilaku dan memiliki kepribadian yang sesuai moral-moral Pancasila dan agama. Untuk itu penerapan pendidikan karakter di SD sangat diperlukan sehingga kita dapat menjadi manusia yang berpancasila dan bermoral.
(urw/alk)