Sejarah Berdirinya HMI yang Kini Berusia 76 Tahun

Sejarah Berdirinya HMI yang Kini Berusia 76 Tahun

Rasmilawanti Rustam - detikSulsel
Sabtu, 04 Feb 2023 16:07 WIB
Hari Lahir Himpunan Mahasiswa Islam (Harlah HMI) jatuh pada 5 Februari. Organisasi Himpunan Mahasiswa Islam didirikan oleh sekelompok mahasiswa di Yogyakarta.
Foto: Komsas HMI Malang
Makassar -

Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) merupakan suatu organisasi keislaman yang bersifat independen. Hingga saat ini HMI masih eksis dan terus berkembang di berbagai universitas yang ada di Indonesia.

HMI adalah organisasi mahasiswa yang didirikan di Yogayakarta pada tanggal 14 Rabiul Awal 1366 H bertepatan dengan tanggal 5 Februari 1947. HMI terbentuk atas prakarsa Lafran Pane beserta 14 orang mahasiswa Sekolah Tinggi Islam yang sekarang bernama Universitas Islam Indonesia.

Sejarah Berdirinya HMI

Melansir dari laman Himpunan Mahasiswa Islam, sebelum terbentuk HMI, terlebih dahulu berdiri organisasi kemahasiswaan bernama Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta (PMY) pada tahun 1946. PMY memiliki anggota dari tiga Perguruan Tinggi di Yogyakarta, yaitu Sekolah Tinggi Teknik (STT), Sekolah Tinggi Islam (STI) dan Balai Perguruan Tinggi Gajah Mada.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun karena PMY terlihat tidak memperhatikan kepentingan para mahasiswa yang masih menjunjung tinggi nilai-nilai agam Islam, dan juga karena tidak tersalurnya aspirasi keagamaan, sehingga membuat para mahasiswa Islam mendirikan organisasi kemahasiswaan yang terpisah dari PMY.

Sejumlah mahasiswa pada saat itu mendirikan organisasi baru karena berbagai alasan. Salah satunya karena PMY didominasi oleh Parta Sosialis yang dianggap tidak tepat lagi menurutnya.

ADVERTISEMENT

Penolakan sikap dominasi Partai Sosialis terhadap PMY tidak hanya datang dari kalangan mahasiswa Islam. Tetapi juga mahasiswa kristen, mahasiswa katolik, serta berbagai mahasiswa yang masih menjunjung teguh ideologi keagamaan.

HMI diprakarsai oleh Lafran Pane, seorang mahasiswa semester I Fakultas Hukum Sekolah Tinggi Islam (sekarang Fakultas Hukum Universitas Islam Indonesia (FH-UII) pada waktu itu. Ia mengadakan pembicaraan dengan teman-temannya mengenai gagasan membentuk organisasi mahasiswa bernapaskan Islam.

Setelah mendapatkan cukup dukungan pada bulan November 1946, Lafran Pane mengundang para mahasiswa untuk rapat. Sejumlah mahasiswa Islam yang berada di Yogyakarta baik di Sekolah Tinggi Islam, Balai Perguruan Tinggi, Gajah Mada dan Sekolah Teknik Tinggi.

Terdapat sekitar 30 orang mahasiswa yang menghadiri rapat tersebut. Diantaranya, anggota Perserikatan Mahasiswa Yogyakarta dan Gerakan Pemuda Islam Indonesia.

Namun pada rapat yang digelar itu, tidak menghasilkan kesepakatan. Kemudian Lafran Pane mengambil jalan keluar dengan mengadakan rapat tanpa undangan, yaitu dengan mengadakan pertemuan mendadak dengan menggunakan jam kuliah Tafsir oleh Husein Yahya.

Pada tanggal 5 Februari 1947 bertepatan dengan 14 Rabiulawal 1366 H, di salah satu ruangan kuliah Sekolah Tinggi Islam di Jalan Setyodiningratan 30 sekarang bernama Jalan Senopati Yogyakarta, masuklah Lafran Pane yang langsung berdiri di depan kelas. Ia langsung memimpin rapat dan mengatakan "hari ini adalah rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam, karena semua persiapan yang diperlukan sudah beres".

Kemudian ia meminta agar Husein Yahya memberikan sambutan, tetapi dia menolak dikarenakan kurang memahami apa yang disampaikan sehubungan dengan tujuan rapat tersebut.

Dalam pertemuan dadakan tersebut, Lafran Pane mengatakan ini adalah rapat pembentukan organisasi Mahasiswa Islam yang anggaran dasarnya telah disiapkan. Ia menuturkan, rapat ini bukan lagi mempersoalkan perlu atau tidaknya ataupun setuju atau menolaknya untuk mendirikan organisasi Mahasiswa Islam.

Lafran menegaskan dalam rapat itu, bahwa apapun bentuk penolakan orang lain, tidak menggentarkan untuk tetap berdirinya organisasi Mahasiswa Islam. Kemudian semua peserta rapat menyatakan sepakat.

Oleh karena itu, ditetapkanlah hari Rabu Pon 1878, 15 Rabiulawal 1366 H, tanggal 5 Februari 1947 berdirinya organisasi Himpunan Mahasiswa Islam disingkat HMI dengan tujuan sebagai berikut.

1. Mempertahankan Negara Republik Indonesia dan mempertinggi derajat Rakyat Indonesia
2. Menegakkan dan mengembangkan ajaran agama Islam
3. Mengesahkan anggaran dasar Himpunan Mahasiswa Islam. Adapun Anggaran Rumah Tangga akan dibuat
4. Membentuk Pengurus Himpunan Mahasiswa Islam.




(alk/alk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads